PASURUAN.Suarakpkcyber.top – Di usianya 8 tahun Azizah Putri Aulia hanya bisa terbaring lemah di ranjangnya. Ukuran kepalanya tidak seperti anak seumurnya. Buah hati pasangan Sukardiyanto dan Siti chotijah ini divonis mengidap hidrosefalus kongenital atau bawaan sejak lahir. Disebabkan penumpukan cairan pada rongga otak yang membuat kepala Azizah putri Aulia sedikit demi sedikit membesar setiap harinya.
Lingkar kepalanya telah mencapai 72 cm dan berat badannya 12 kg. Karena kulit kepalanya masih tipis, maka penggelembungan tersebut membuat urat-urat kepala terlihat dengan jelas. Azizah Putri Aulia juga memiliki mata yang seperti memandang ke bawah.
Saat kebanyakan anak sedang asyik-asyiknya bermain dan bersekolah berbicara kepada orangtuanya di sekitarnya, tentu saja Azizah tak dapat banyak beraktivitas. Dia baru bisa menyebut ibu,bapak menangis, dan tertawa.
Azizah putri Auliah juga tidak boleh makan sembarangan. Sang Ibu, Siti Chotijah, mengatakan bahwa anaknya ini hanya bisa makan makanan tertentu saja. Plus terus menjalani beberapa pengobatan dan tindakan medis.
“Azizah ini sejak lahir sudah terkena Hidrosefalus, dia sudah tiga kali operasi, dua kali untuk pemasangan selang dan satu kali untuk pembuangan cairan di kepalanya,” tuturnya, ketika dikunjungi awak media suarakpkcyber yang diantar kepala desa Carat kec Gempol kab pasuruan Rabu(22/1/2020
Hal itu dilakukan sejak Azizah baru berusia tiga tahun. ”Sudah harus menjalani operasi pemasangan selang, agar cairan di kepalanya dapat kebuang walau sedikit. Selangnya itu dipasang dari kepala sampai ke perut dan dibuang melalui saluran pencernaan,” papar Siti chotijah
Untuk asupan gizinya, Azizah hanya bisa minum susu. Khusus dari dokter. ”Susunya seperti sudah disterilkan gitu, terus ada juga makanan dari tepung, dibuatkan, dibulat-bulatkan. Karena Azizah inikan makanannya gak bisa sembarang,” jelas sang bunda.
Ketika dikunjungi, Siti chotimah terlihat telah tegar. Menerima kondisi anaknya apa adanya. ”Banyak orang tanya, ibu gak sedih? Saya sudah biasa ngelihat Azizah. Awal-awal saja saya sedikit ngedown, gak apa-apa kok, saya kuat. Palingan sedih, ya kalo lihat anak seumur Azizah udah bisa sekolah, terus dia gak,” ujarnya.
Meski kondisi Azizah seperti itu membuat Siti chotimah dan suami bersedih, rasa bersyukur dikaruniai buah hati oleh Tuhan tetap ada. Pun masih ada asa agar Azizah dapat sehat. Bisa normal seperti anak-anak lainnya. ”Bahagianya karena sudah diberi kepercayaan Allah untuk merawat Azizah Sebagai orangtua, tentunya harapan saya adalah kesembuhan dari Aziah,” ungkapnya.
Saat ini, pengobatan Azizah terbantu dengan program BPJS Kesehatan dari pemerintah. Namun, untuk beberapa keperluan Azizah sebenarnya tidaklah murah. Berdomisili di Carat,kec Gempol Kabupaten Pasuruan, membuat proses penyembuhan Azizah sepertinya sedikit terkendala. Biaya transportasi dan lain-lain menjadi faktor penghambat pengobatannya.
”Awalnya saja, sebelum kita open donasi untuk Azizah putri Aulia dulu, waktu mau pergi ke Rumah sakit berobat keluarga masih pakai sepeda motor, gak pakai angkutan umum. Kan kasian Adik Azizah digendong terus, belum lagi lama waktu di jalannya,” ungkap gatot, salah seorang kasun, yang acapkali menjenguk dan memberikan bantuan kepada keluarga Azizah.
Meskipun kekurangan dimiliki Azizah, ia tetap punya semangat. Terbukti, saat awak media suarakpkcyber datang menjenguk, Azizah memperlihatkan keceriaannya. ”Alhamdulillah, Azizah waktu dijenguk aktif banget. Dia bisa ketawa dan sekarang saja badannya sudah lumayan berisi, gak kaya dulu waktu pertama kali melihatnya,” ungkap kasun
Azizah tidak memiliki jadwal rutin untuk berobat ke RSD raci. Namun tetap memerlukan biaya untuk susu, asupan gizi, atau perlengkapan kesehatannya, seperti mengganti selang yang dipasang di badannya jika sewaktu-waktu terjadi masalah. Untuk itu kepala Desa carat dan Rt akan membuat acara penggalangan dana baik melalui media maupun dari dermawan Dapat pula disalurkan via kepala desa carat atau datang langsung kerumah Azizah (uswJ)
Navigation
Post A Comment: