JAKARTA.Suarakpkcyber.top-Dewan Pimpinan Pusat Media Online Indonesia (DPP MOI) mengucapkan selamat atas kelulusan 17 wartawan media anggota MOI yang mengikuti Uji Kompetensi Wartawan Angkatan 42.
"Kami mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Dewan Pers," tulis Sekretaris Jenderal ( Sekjen) MOI, Drs. H.M Jusuf Rizal MM dalam siaran persnya.
Menurut dia, UKW bagi wartawan sangat penting karena merupakan standar adanya kemampuan profesionalisme wartawan, sekaligus perlindungan wartawan dalam menjalankan profesi jurnalistik.
"Kami ucapkan selamat, semoga tetap teguh menjalankan profesi jurnalistik sesuai Kode Etik Jurnalistik," tambah lelaki yang bermarga Nasution ini.
Uji Kompetensi itu bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), November 2019 lalu.
Kelulusan itu ditandai tercatatnya 17 wartawan yang tertera dalam situs sertifikasi wartawan Dewan Pers. Dari 17 wartawan itu, 6 di antaranya berasal dari Tabloidskandal.com. Sementara satu wartawan, Paskalis Futwembun mengikuti UKW di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT).
"Jadi totalnya ada 7 wartawan skandal yang lulus. Terkhusus saya ucapkan selamat kepada Paskalis, wartawan Skandal yang ada di KKT," ujar Taufiq Rachman, SH, S.Sos, salah satu pendiri MOI.
Menurut Taufiq, yang juga sempat menjadi pengurus PWI di Jakarta Pusat bersama Djoko Waluyo, eranya Tarman Azam, mereka yang lulus itu berasal dari media online yang tergabung dalam MOI.
Sementara para wartawan yang mengikuti UKW Angkatan 42 itu adalah anggota Perkumpulan Wartawan Online Independen Nusantara (PWO IN).
"Kebetulan kedua organisasi itu dilahirkan oleh IPJI sebagai bentuk komitmen meningkatan profesi jurnalistik, baik di perusahaan maupun wartawan," jelas Taufiq.
Menurut Taufiq, alumnus Angkatan 42 ini dapat menjadi inspirasi bagi wartawan lainnya untuk mengikuti UKW sebagai wujud profesionalis jurnalis, sesuai amanah UU No 40 tahun 1999 mengenai fungsi organisasi wartawan.
"Kami komitmen membangun profesional wartawan sesuai standar UKW," jelas salah satu pendiri IPJI ini.
Karena itu, baik di MOI dan PWO, kegiatan Pra UKW maupun pelatihan jurnalistik menjadi prioritas. Dari Pra UKW itu, para wartawan itu didorong mengikuti UKW dengan bekerja sama PWI.
"Kebetulan di IPJI "jam terbang" anggotanya dari era 1980-an sebagai wartawan," jelas Taufiq Rachman. Ada jebolan Pos Kota, Terbit, Bisnis Indonesia, Majalah Selecta, Majalah Famili, Harian Merdeka, Sinar Pagi, Jawa Pos dan sebagainya.
"Mereka itu yang memberikan Pra UKW, lalu didorong mengikuti UKW," jelas Taufiq, mantan pengurus KNPI dan Calon DPD saat reformasi bergulir.
"Saya menyambut gembira 17 wartawan yang lulus UKW," ujarnya, berharap UKW berikutnya dapat lebih banyak diikuti wartawan dari MOI maupun PWO. (srt/red)
Navigation
Post A Comment: