NGANJUK.Suarakpkcyber.top- Beberapa desa terlanda banjir di wilayah Nganjuk bagian utara,saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sekitar Kecamatan Rejoso sekitar 2 jam lamanya, sekitar pukul 16.00 WIB. Selasa (3/2/2020).
Desa yang terdampak banjir di wilayah rejoso meliputi Dusun corah Desa Jatirejo , Desa Klagen, Dusun Tugu Desa Mlorah dengan ketinggian air antara 15 cm sampai 40 cm dari jalan raya.
"Karena tidak cukupnya daya tampung sungai di sekitar desa yang mengakibatkan air naik ke pemukiman penduduk" kata perangkat desa setempat.
Waduk atau Bendungan Semantok di Desa Tritik Kecamatan Rejoso di duga sebagai penyebab utama banjir.
Seperti di ketahui, Bendungan Semantok merupakan bendungan yang memiliki luas sekitar 700 hektare meliputi wilayah Desa Tritik hingga Desa Sambirejo.
Bendungan yang di gadang-gadang menjadi bendungan terpanjang di Indonesia ini diproyeksikan mampu mengairi lahan pertanian seluas sekitar 1.554 hektare, dengan kapasitas air mencapai 17.630 meter kubik, serta mampu menghasilkan tenaga listrik 1.01 Megawatt dan akan menjadi destinasi wisata seperti halnya Waduk Bening Saradan , Madiun.
Megaproyek bendungan Semantok yang di rencanakan selesai tahun 2021 dan mulai di kerjakan tahun 2019 , masih belum bisa menampung air ketika hujan lebat , hingga menyebabkan banjir di pemukiman sekitarnya.
"Hujan terlalu lebat dan semantok msih blm bisa nampung air" kata J. Dewo . U , Anggota Team Reaksi Cepat (TRC) BPBD Nganjuk. Selasa (4/2/2020)
Penyebab lain banjir , Sistem drainase atau selokan di pemukiman penduduk tidak cukup menampung air , di tambah luapan air dari Sungai.
Banjir kali ini di tengarai yang paling parah dari sebelumnya sejak Bendungan Semantok di bangun.
"Sering (banjir),yang parah dua kali. (Pertama) Kalau gak salah bulan desember lalu, awal musim hujan." ujar Dewo.
Di pastikan musibah ini tidak sampai melumpuhkan aktivitas jalur lalu lintas Nganjuk - Bojonegoro aman untuk di lewati. (John)
Navigation
Post A Comment: