Tag Label

Kepolisian (3683) daerah (914) Pemerintahan (538) Jurnalistik (309) Demontrasi (79) Lintas Opini (66) Desa (61) DPRD (59) RSUD (36) Kebakaran (33) KPU (21) Mahasiswa (11) Iklan (9) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Merubah Pradigma Negatif Masyarakat Tentang Ular

Share it:
NGANJUK.Suarakpkcyber.top - Ular memang menjadi hewan yang mengerikan bagi sebagian masyarakat. Karena minim cara penanganan ular banyak masyarakat yang membunuh ular , ini mengakibatkan populasi ular menurun dan bisa menyebabkan putusnya mata rantai ekosistem.

Yayasan Sioux Indonesia , sebuah yayasan yang berkecimpung dalam dunia konservasi ular bekerja sama dengan Dinas BPBD Nganjuk dan Kwatir Cabang Gerakan Pramuka Nganjuk mengadakan workshop guna   mengedukasi dan merubah paradigma negatif masyarakat tentang ular. Minggu (16/2/2020).

Workshop di mulai pukul 10:00 WIB , Bertempat di Gedung Pramuka jln. Supriyadi Nganjuk. Di hadiri 100 lebih peserta dari pelajar, masyarakat umum, anak-anak Pramuka,relawan penanggulangan bencana dan anggota BPBD Nganjuk.

Materi yang di bahas dalam Workshop adalah snake education, snake rescue, snake handler. Pengenalan jenis ular dan penanganan yang harus di lakukan jika berhadapan dengan hewan melata ini.

Dalam pemaparannya , Aji Rachmad selaku Ketua Yasasan Sioux Indonesia mengatakan bahwa ular tidak perlu di bunuh, karena dapat menyebabkan dampak lain yang tidak kita sadari. Dalam ekosistem Ular memakan tikus, kalau populasi ular menurun karena di bunuh maka tikus akan menjadi hama yang bisa merugikan para petani.

Yayasan yang berpusat di Jogja ini memiliki anggota 300 orang yang tersebar lebih dari 10 Propinsi di seluruh Indonesia.Dengan Workshop ini nantinya akan di rekrut relawan-relawan baru oleh Yayasan Sioux Indonesia.

Menurut Bagas, anggota TRC BPBD Nganjuk, Edukasi ini  di prioritaskan anak-anak pramuka yang sering kontak langsung dengan alam dalam aktivitasnya.

"Peserta yang banyak anak-anak Pramuka,karena mereka yang langsung kontak dengan ular. Kemarin tahun 2019 , banyak sekali pelajar (Pramuka) yang jadi korban gigitan ular dan mereka gak tahu itu ular (jenis) apa , berbisa atau tidak. Ya Alhamdullilah tidak ada yang sampai meninggal" kata Bagas saat di temui Suarakpkcyber di teras Gedung Pramuka.

Lebih lanjut Bagas mengatakan BPBD Nganjuk dan Kwarcab Pramuka Nganjuk hanya memfasilitasi Kegiatan Workshop ini .

"Yayasan Sioux yang datang ke kita (BPBD) , kita fasilitasi berkerjasama dengan Kwarcab Nganjuk" pungkasnya. (john/sr)
Share it:

Budaya

Post A Comment: