NGANJUK.Suarakpkcyber.top - Hidroponik menurut wikipedia adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Tehnik hidroponik tersebut di aplikasikan ke metode cocok tanam dengan system verticulture yang tengah di kembangkan oleh Susanto , Duta pembangunan pertanian , Ketua Asosiasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Nganjuk.
Verticulture sendiri adalah teknik bercocok tanam secara vertikal dengan menyusun tanaman secara bertingkat dari bawah keatas dengan menggunakan media barang yang ada di sekitar kita, seperti bambu , pipa paralon dan botol bekas.
Dalam hal ini Susanto menggunakan pipa paralon yang di modifikasi sedemikian rupa sehingga unsur estetikanya dapat. Paralon di lubangi dengan jarak 15 cm antar lubang tanam. Selanjutnya media paralon ini oleh Susanto di sebut sebagai "tower".
"Ini adalah konsep yang menggabungkan budidaya , tehnologi dan keindahan . Di rangkum menjadi estetika pertanian atau estetica farming" Papar Susanto pada Suarakpkcyber saat bertandang di kediamannya beberapa waktu yang lalu.
Kelebihan dari tanaman verticulture ini cukup banyak antara lain tidak membutuhkan lahan yang luas , bisa di pindah-pindah , hemat air , umur tanaman relatif pendek , perawatan atau pemeliharaan sangat mudah , memperindah taman atau ruangan dan masih banyak lagi.
Jenis tanaman yang bisa di budidayakan dengan tehnik ini bisa berbagai jenis tanaman seperti bawang merah , sawi , selada , bayam , kangkung dan jenis tanaman hias seperti angrek.
Cara kerja system hidroponik pada verticulture memang cukup sederhana, hanya mengandalkan sirkulasi air yang sudah di campur nutrisi tanaman, air di pompa ke atas dengan menggunakan pompa aquarium atau sejenisnya hingga ke ujung tower kemudian jatuh mengalir ke akar tanaman.
Langkah awal budidaya tanaman ini , penyemaian benih pada media rockwool (sejenis spon) yang di aliri air agar selalu basah.
"Jadi proses budidayanya , kita menyemaikan dulu dari biji. Rockwool kita lubangi di kasih benih, satu rockwool satu benih. Nanti begitu tumbuh baru kita pindah ke tower. Ingat , ini adalah proses pembesaran dari benih menjadi bibit. Tanda benih sudah menjadi bibit itu muncul daun buah setelah daun pernapasan. Baru boleh di pindah" Kata Susanto.
"Penyemaian ini tidak menggunkan unsur tanah sama sekali. Menggunakan rockwool yang memang di desain untuk media tanam yang punya penyerapan air yang cukup tinggi. Kalau yg di persamaian ini airnya masih biasa, belum ada nutrisi, cuma PH nya harus di normalkan antara 5½ samapai 6½ sudah cukup" imbuhnya.
Jika Anda tertarik dengan budidaya tanaman hidroponik verticulture ini silahkan datang ke P4S Joglo Nganjuk dengan alamat jln. Arum ndalu No. 2 Desa Gandu Rt. 03 Rw. 05 Kecamatan Bagor - Nganjuk.
Selain hidroponik , Susanto juga membudidayakan system aquaponik yang menggabungkan perikanan dengan pertanian.
Media tanamnya menggunakan lembaran styrofoam yang di lobangi sebagai tempat polybag . Jarak antar lobang sekitar 15cm. Kemudian tanaman yang sudah di semaikan terlebih dulu di masukan ke lubang polybag untuk kemudian di apungkan di atas kolam.
Susanto mencontohkan tanaman kangkung dan kolam lele di belakang rumahnya yang menggunakan metode aquaponik.
"Jadi aquaponik ini, bawahnya kolam lele atasnya lele lagi baru atasnya di kasih tanaman kangkung. Sama halnya dengan hidroponik, aquaponik ini juga tidak menggunakan unsur tanah" pungkasnya. (john/sr)
Navigation
Post A Comment: