NGANJUK.Suarakpkcyber.top - Warga sekitar Bendungan Badug di Desa Malangsari Kecamatan Tanjung Anom - Nganjuk di hebohkan dengan penemuan mayat yang mengambang di dekat pintu air bendungan. Kamis (12/3/2020)
Mayat yang di duga Santri Pondok Mojosari di Desa Ngepeh Kecamatan Loceret awalnya sempat di anggap boneka oleh warga setempat. Mengingat kondisi mayat yang Putih pada bagian kakinya.
"Pertama itu tak kira boneka lho mas , wong kakinya itu putih seperti boneka yang di toko itu lo. Setelah itu orang-orang ramai , mayat.. Mayat .. Gitu. Terus pak Mulyono Lari ambil galah" Kata Yayuk , Pemilik warung Kopi, dimana mayat di temukan tepat di belakang warungnya.
Adalah Mulyono warga Dusun Santren Desa Malang Sari yang pertama kali mengevakuasi mayat ke tepi sungai.
"Pertama Mengapung di pusaran air, pintu airnya kebuka satu , (jadi) airnya muter gini lo , hanyut muter (mengikuti pusaran) terus. Saya terus cari (galah) bambu ,saya tarik minggir , saya evakuasi ke plengsengan. Saya telepon komandan Marno , saya suruh bantu narik ,bantu megangi. " Kata Mulyono , Pria paruh baya yang biasa menjadi juru parkir di tempat tersebut.
Mulyono menahan mayat tersebut agar tidak hanyut terbawa arus , hingga team URC BPBD Nganjuk dan Kepolisian datang ke lokasi.
Selanjutnya mayat di bawa ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk di identifikasi.
"Kondisi mayat sudah tidak bisa di kenali , sudah di bawa ke Bhayangkara untuk di identifikasi" kata Pak To , anggota URC BPBD Nganjuk.
Kondisi mayat memang sangat memilukan . Wajahnya sudah tidak bisa di kenali lagi karena kulitnya sudah terkelupas , tinggal tengkorak. Sebagian jari tangan sudah terputus dan terkelupas. Kulit perut terkelupas hingga tulang dada berserta organ tubuhnya terlihat.
Akan tetapi belum ada yang berani memastikan kalau mayat tersebut adalah Abdul Rouf , Santri Pesantren Mojosari asal Tangerang yang di beritakan Hanyut beberapa waktu yang lalu.
"Yang utuh cuma kaki , pinggang ke atas sudah hancur. Kemungkinan itu (di duga) Santri Mojosari , karena tidak ada laporan selain itu. Kan bisa jadi ada kejadian (orang hanyut) lain yang tidak kita ketauhui" ujar Cecep , Pusdalops (Pusat Pengendali Operasi) BPBD Nganjuk.
Jika benar mayat tersebut adalah Santri Mojosari , artinya mayat tersebut hanyut selama 14 hari dan terbawa arus hingga 12 KM (panjang sungai) dari tempat pertama kali hanyut.
"Andai itu benar (santri Mojosari) , mayat tersebut berada di bawah sungai selama 14 hari , kemungkinan nyangkut di bawah bambu yang roboh di sungai ,kita nggak tahu, wong kita selalu tiap hari menyusuri sungai ini bolak balik gak ngambang-ngambang mayatnya." pungkasnya. (John)
Navigation
Post A Comment: