1. Tumpeng Robyong.
2. Tumpeng Agung.
3. Tumpeng Kendit.
4. Tumpeng Rosul.
5. Tumpeng Kencono.
6. Tumpeng Tolak Balak.
7. Tumpeng Songgo Bawono.
Setiap Tumpeng Memiliki Makna Sendiri-Sendiri, Sebaigai Berikut :
1. Tumpeng Robyong Memiliki Arti Dan Tujuan : Untuk Kirim Do’a Kepada Leluhur Agar Semua Khilaf dan DosaNya Di Ampuni Allah Swt, Juga Semua Amal BaikNya Di Terima Gusti Allah Swt. (Hidangannya Nasi Putih).
2. Tumpeng Agung Arti Dan Tujuan : Untuk Memohon Agar Pemimpin Kita Senantiasa di Berikan Kesehatan, Kekuatan Dan Keselamatan, Sehingga Mampu Mensejahterahkan RakyatNya, Memberikan Keadilan dan Kebijaksanaan dalam Setiap TindakanNya, Serta Dapat Menjadi Tauladan Bagi Rakyatnya. (Hidangannya Nasi Kuning).
3. Tumpeng Kendit Arti Dan Tujuan : Untuk Memohon Agar Kita, Keluarga, Bangsa dan Negera Tercinta Senantiasa Diberikan Hidayah, Inayah Serta Ma’unah Sehingga Jauh Dari Kebatilan, Kedzoliman, Kemaksiatan, Kekejian serta Kemungkaran. (Hidangannya Nasi Putih Di TengahNya Ada Ketan Hitam Lalu Di BawahNya Nasi Putih Lagi).
4. Tumpeng Rosul Arti Dan Tujuan : Untuk Memohon Agar Kita Dan Keluarga Kita Diberikan Kekuatan Islam Dan Iman Agar Tetap Mampu Bersabar Menjalankan Semua Perintah Dan Menjauhi Semua Larangan Serta Menerima Takdir Allah Swt, Sebagaimana Yang Telah Di Ajarkan Rosulullah Saw. (Hidangannya Nasi Putih).
5. Tumpeng Kabuli Arti Dan Tujuan : Untuk Memohon Agar Semua Do’a Munajah Kita Untuk Kita Se-Keluarga Pada KhususNya Dan Untuk Bangsa Dan Negara Pada UmumNya, Di Ijabah Gusti Allah Swt, Agar Negeri Ini Segera Pulih Dan Bangkit Menuju Negeri Yang Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo, Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur. (Hidangannya Nasi Kuning).
6. Tumpeng Tolak Balak Arti Dan Tujuan : Untuk Memohon Menjauhkan Kita Dari Berbagai Kala Yang Berwujud Fitnah, Musibah Serta Bencana Maupun Sesuatu Hal Yang Tidak Kita Inginkan. (Hidangannya Nasi Putih).
7. Tumpeng Songgo Bawono Arti Dan Tujuan : Untuk Memohon Kepada Gusti Allah Swt, Agar Seluruh Rakyat Dan Pemimpin Negeri Ini Menyadari Bahwa Bumi Yang Kita Pijak Ini Harus Selalu Dijaga KelestarianNya Karena Bumi Ini Adalah Amanat Gusti Allah Swt. (Hidangannya Nasi Kuning).
5 Jenis Uborampe Dan MaknaNya
1. Falsafah Kembang Setaman (Bunga Setaman) : Bermakna filosofis agar kita dan keluarga senantiasa mendapatkan “keharuman” dari para leluhur. Keharuman merupakan kiasan dari berkah-safa’at yang berlimpah dari para leluhur, dapat mengalir (sumrambah) kepada anak turunnya. Menurut pengalaman saya pribadi, masing-masing aroma bunga, dapat menjadi ciri khas masing-masing leluhur. Deso Mowo Coro, Negoro Mowo Toto. Beda daerah, beda masyarakatnya, beda leluhurnya, beda pula tradisi dan tata caranya. penghormatannya. Bahkan aroma khas bunga serta berbagai jenis dedaunan tertentu sering menjadi penanda bauh khas salah satu leluhur kita. Bila bauh harum bunga tiba-tiba hadir di sekitar anda, kemungkinan besar ada salah satu leluhur anda yang hadir di dekat anda berada.
Kembang Setaman
Uborampe ini sangat fleksibel, cakupannya luas dan dimanfaatkan dalam berbagai acara ritus dan kegiatan spiritual. Kembang setaman versi Jawa terdiri dari beberapa jenis bunga. Yakni : Mawar, Melatih, Gading Kuning, Gading Putih, dan Kenanga.
2. Kembang Telon :
Terdiri tiga macam bunga. Bisa menggunakan bunga Gading putih, Gading Kuning, dan Kenanga. Dengan harapan agar meraih tiga kesempurnaan dan kemuliaan hidup Tri Tunggal: Sugih Bondo, Sugih Ilmu, Sugih Waras.
3. Kopi Pahit, Kopi manis, Teh Pahit, Teh Manis serta Air Putih/ Bening, di Dalam Gelas,
Maknanya : Didalam menjalani hidup pasti melewati pahit dan manis kehidupan akan terlewati dengan pikiran yangg sadar dan hati yang bening (ikhlas).
4. Bunga Macan Kerah : (macam-macam bunga dicampur jadi satu) :
Kerah berarti berkelahi, karena macam-macam bunga dicampur jadi satu makanya disebut macan kerah. Maksudnya Berkelahi dengan hal-hal yang bersifat Negatif, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi dalam kehidupan Kita.
5. Bughur / Kemenyan : Hukum bakar bughur / kemenyan seperti yang biasa terjadi ketika acara pengajian akbar, perayaan maulid, misalnya, hukum adalah Sunnah. Karena tujuannya adalah untuk membuat wangi ruangan. Bughur / Kemenyan mempunyai aroma harum. Dan pemakaian Bughur / Kemenyan kalau digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan Islam maka hukumnya berubah haram.
Artinya hukum membakar bughur / kemenyan tergantung pada niatnya. Kalau niatnya, untuk mensukseskan proyek yang sedang digarap atau supaya tanamannya subur atau mendatangkan roh, jin dan hal-hal yang bertentangan dengan Islam, maka hukumnya haram. Dalam Al Baqoroh ayat 186, ditegaskan bahwa yang bisa mengabulkan permintaan sebuah doa dan harapan hanyalah Allah Swt.
Wallahu A’lam Bish Showab
Semoga Bermanfaat Dan Bisa Menginspirasi Bagi Kehidupan Kita Di Dunia Dan Akhirat.
Aamiin Yaa Mujibas Saa’iliin.
Penyusun,
TTD
KRT. KH. Mukhammad Musyrifin Puja Reksa Budaya
_Khodimul ‘Ummat Dlo’if wal Faqiir Ilaa Rohmatillah Tahta Aqdami Turobbikum Bengkel Akhlaq Padepokan Dzikir Dan Ta’lim Bumiaji Panatagama Kota Batu_
Post A Comment: