Tag Label

Kepolisian (3683) daerah (918) Pemerintahan (538) Jurnalistik (309) Demontrasi (79) Lintas Opini (66) Desa (61) DPRD (59) RSUD (37) Kebakaran (33) KPU (23) Mahasiswa (11) Iklan (9) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Mengenang Duka Indonesia 7 Romadhon

Share it:
Suarakpkcyber.com– 29/4/2020
Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari salah satu tokoh pahlawan nasional
Pendiri ormas Nahdlatul Ulama (NU) beliau Wafat di bulan Ramadhan. Tepatnya 7 Ramadhan 1366 H, Kurang lebih 75 tahun yang lalu.
Ramadhan tahun itu, umat Islam Indonesia sebetulnya telah memulai menghirup udara kemerdekaan.
Mengenang ulama’ Khos hadratussyekh Kh.Hasyim Asy’ari Tujuh Ramadhan, Saat menjelang wafat Hadratussyekh KH.Muhammad Hasyim Asy’ari sedang mengajar ketika berita tentang jatuhnya Kota Malang dalam agresi Belanda 21 Juli 1947 sampai ke telinga beliau. Hari itu menjadi momen menegangkan bagi masyarakat Indonesia yang baru dua tahun merdeka.  Belanda melakukan serangan tiba-tiba dan menumpahkan darah banyak pejuang, KH Saifuddin Zuhri yang menjadi pemimpin Hizbullah Magelang bercerita, kala itu guru, kiai, dan sahabatnya gugur sebagai syuhada’ oleh tembakan pasukan Belanda, Tiap hari umat Islam melakukan gerak bathin di samping membangun kekuatan militer dengan sejumlah latihan, pengaturan strategi, serta mengkonsolidasikan pasukan Hizbullah dan Sabilillah,Tiap menunaikan sholat mereka memanjatkan Qunut Nazilah, doa setelah ruku’ tanda situasi sedang prihatin,penindasan Belanda begitu kuat,berlahan lahan tapi pasti daerah Republik Indonesia semakin sempit, Kiai Saifuddin menyebut Indonesia menciut tinggal selebar daun kelor, Daerah itu meliputi hanya garis Mojokerto di sebelah Timur dan Gombong (Kebumen) di sebelah Barat dengan Yogya sebagai pusatnya, Di tengah situasi itu, Hadratussyekh KH.Hasyim Asy’ari sangat terpukul saat mendengar Kota Malang jatuh ke tangan penjajah Belanda Apalagi kota tersebut merupakan markas tertinggi Hizbullah-Sabilillah Malang, Kabar buruk itu beliau dengar dari Kiai Gufron, pemimpin Sabilillah Surabaya, Sontak Hadratussyekh KH.Hasyim Asy’ari memanggil para santri sambil menyebut “masyaallah masyaallah!” lalu tak sadarkan diri. Pendiri Nahdlatul Ulama itu mengalami pendarahan otak.

Dokter Angka yang didatangkan dari Jombang tidak bisa berbuat apa-apa karena keadaannya telah keritis Utusan Panglima Besar Sudirman dan Bung Tomo yang khusus datang untuk menyampaikan berita jatuhnya Kota Malang tidak sempat ditemui,Malam itu tanggal 7 Ramadhan 1366 atau 25 Juli 1947, Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari menghadap ke Rahmatullah. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Hadratussyekh KH.Hasyim Asy’ari wafat dengan warisan jasa yang luar biasa besar,Kelak amal jariyah perjuangan yang belum ia tuntaskan itu berlanjut dengan pergerakan nasional di mana-mana,Para kiai dan kader mudanya tidak surut memperjuangkan kemerdekaan tanah air yang amat mereka cintai, Dalam semangat Islam, mereka berkorban untuk bangkit dan memulihkan keadaan negara kesatuan republik indonesia (NKRI) mereka para salafussholihin meneruskan Perjuangan Hadratussyekh KH.Hasyim Asy’ari menunjukkan betapa cintanya kepada tanah air (HUBBUL WATHON MINAL IMAN) cinta tanah air sebagian dari iman Alfatichah…
(Red)
Share it:

Tajuk

Post A Comment: