PASURUAN,suarakpkcyber.com- bulan juni 2020 kemungkinan, bupati pasuruan Irsyad yusuf mengintruksikan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di bumi untung suropati ini menetapkan para Pegawai Negeri ini melanjutkan di mana telah berjalan lebih kurang dua pekan ini, menjelankan sistem kerja dirumah atau istilah kerennya Work From Home (WFH) sudah dapat dipastikan besok kantor bakal sepi, lalu apa dampaknya bagi wartawan yang mengais rezeki harian untuk kebutuhan keluarga sehari hari.
Begini keluh kesah oknum wartawan media ini yang enggan menyebut namanya alasan tak jelas, ditengah coronavirus yang merajarela ini kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan seperti beras, minyak sayur, gula dan kebutuhan lainnya, sementara pulsa dan paket untuk mengirim hasil liputan tiap harinya mengalami kenaikan juga seperti paket simpati 2 GB biasanya hanya Rp 22 ribu kini sudah Rp 26 ribu itupun pengoperasiannya kadang-kadang lelet, sehingga untuk mengirim berita saja sangat lama sekali.
Terus terang pak anak saya 3 orang yang besar SMA kelas XI dan anak saya yang bontot kelas IV SD, Alhamdullilah sekarang mereka diliburkan, mereka diam dirumah karena sistem belajar mereka digantikan metode pembelajaran jarak jauh terus kami di suruh diam di rumah, kami ikuti. Kami Taati, Kami Hormati, Untuk membatasi ataupun memutus penyebaran virus CORONA (COVID-19 yang mewabah.
Itupun kami ikuti karena kepatuhan kami sebagai warga Negara dan rakyat kecil atas himbauan pemimpin kami, terus terang Tapi pernahkan Bapak pikirkan tentang kondisi kami, terutamanya kami para Wartawan warga Bapak dan bertugas di Pasuruan yang penghasilannya harian…??
Enak bagi yang banyak duit tak masalah mendap dirumah saja kalau mau beli langsung memborong kebutuhan sembako setinggi bukit. Lhaaa kami….?? Yang terkadang untuk beli sayur saja terkadang ngutang dulu pada Mbak sayur yang juga kami tahu terkadang modalnya dari rentenir keliling.
Juga dengan anak anak kami yang Bapak suruh belajar dengan metode jarak jauh atau via online yang butuh alat komunikasi hp smart ataupun laptop untuk menunjang semua itu. Bagaimana dengan saya yang kehidupannya engap-engapan apalagi saudara kami yang lain yang anaknya mungkin saja 3, 4 atau 5 yang bersekolah yang harus mempunyai hp ataupun laptop untuk menunjang proses pembelajaran tersebut. Yang hanya punya hp jadul yang terkadang pulsanya menunggu masa tenggang baru di beli. Mungkin bagi Bapak Bapaknya yang mampu untuk menyediakan semua itu tidak menjadi masalah. Bagaimana dengan kami pak…??? Jangankan untuk beli hp dan laptop, beli pulsa dan paketnya saja terkadang kami tak mampu.
Bapak Irsyad yusuf yang sangat kami hormati dan cintai, tolong beri kami solusi pak..?
Kepentingan Bapak adalah bagaimana mata rantai virus ini putus dan tidak berkembang… tapi masalah kami bagaimana kami harus mencari sesuap nasi, pagi dan petang untuk keluarga kami yang kalau tak keluar rumah tak makan seperti profesi kami sebagai wartawan tanpa gaji, hidupnya dari kantor ke kantor.
Kami mengharapkan agar Bapak bupati Pasuruan memberikan solusi bagi kami WARTAWAN TANPA GAJI ini dengan memasang Advetorial, Iklan atau Berita Berbayar kepada Media Kami otomatis kami sebagai Wartawannya akan mendapatkan Fee, paling tidak kami bisa ngutang dulu kepada pihak redaksi kami yang nantinya di bayar bila tagihan Advetorial atau iklan kami nantinya dibayar.
Bila ada kata yang menyinggung Bapak bupati pasuruan Irsyad yusuf, saya mohon maaf ini murni dari hati saya sebagai bentuk kekuatiran kelangsungan hidup saya dan keluarga, saya tahu bapak menjalankan kewajiban Pemerintah, kebijakan bapak akan kami dukung. Insya Allah Covid-19 ini cepat berakhir ASN bekerja dikantor masing-masing namun bila ASN liburnya diperpanjang itu berarti Derita Bagi Saya Wartawan Tanpa Gaji.(rls)
Post A Comment:
0 comments: