Tag Label

Kepolisian (3684) daerah (918) Pemerintahan (538) Jurnalistik (309) Demontrasi (79) Lintas Opini (66) Desa (61) DPRD (59) RSUD (37) Kebakaran (33) KPU (27) Mahasiswa (11) Iklan (9) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

KHAZANAH MUSLIM NUSANTARA : Fadhilah Bersilaturrohim Via Online

Share it:


25 Romadlon 1441 H / 18 Mei 2020 M

                                                                                                               



Suarakpkcyber.com-Sebelum kita membahas lebih dalam tentang Bersilaturrohim Via Online. Akan lebih baik jika kita mengingat kembali bagaimana Silaturrohim menurut Agama Islam. Agama Islam menganjurkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik. Amalan ibadah dalam islam tidak hanya berupa ibadah Maghdloh saja seperti sholat (baik sholat wajib maupun sholat sunnah), puasa, zakat, haji dan lain sebagainya, masih ada ibadah lain yang disebut ibadah Ghoiru Magjdloh, yang juga sangat diperintahkan oleh Allah Swt dan Rosulullah Saw, salah satunya adalah menjalin tali silaturrohim.

Adapun keutamaan menyambung tali silaturrohim antara lain :
1). Merupakan konsekuensi iman kepada Allah Swt
Silaturrohim adalah tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah Swt sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Huroiroh Ra, ia berkata: Rosulullah Saw bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan Silaturrohim”

2). Dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizqinya
Orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya serta menjalin silaturhami akan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya. Sebagaimana hadits Rosullullah Saw yang berbunyi :

” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “

“Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan Silaturrohim”

3). Terhubung dengan Allah Swt
Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah Swt sebagaimana disebutkan hadist yang diriwayatkan dari Abu Huroiroh Ra, ia berkata sesungguhnya Rosulullah Saw bersabda :

 “Sesungguhnya Allah Swt menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rohim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman : “Benar, apakah engkau ridloh jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab : Ya. Dia berfirman : “Itulah untukmu”

4). Penyebab Masuk surga dan dijauhkan dari neraka Balasan orang yang menyambung tali Silaturrohim adalah didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka.

Sebagaimana yang tertera dalam hadits berikut ini :

” تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ “

“Engkau menyembah Allah Swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi”

(HR. Bukhori dan Muslim)


Dan dalam salah satu riwayat :

إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُهُ بِهِ دخَلَ َالْجَّنََّةَ “

“Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya niscaya ia masuk surga"

5). Merupakan bentuk Ketaatan kepada Allah Swt
Menyambung tali Silaturrohim adalah salah satu yang diperintahkan oleh Allah Swt, maka kita jalankan perintahNya maka kita adalah hambah yang taat kepada Allah Swt. Menjalin tali silaturrohim juga merupakan salah satu akhlak terpuji.
Allah Swt berfirman :

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَآأَمَرَ اللهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيَخشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ

“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Robbnya dan takut kepada hisab yang buruk”

(QS. Ar Ro’d : 21)

6). Pahalanya seperti memerdekakan budak
Sebuah hadits meriwatkan bahwa dari Ummul mukminin Maimunah binti al Harits Rodhiyallahu ‘anha, bahwasanya dia memerdekakan budak yang dimilikinya dan tidak memberi kabar kepada Nabi Saw sebelumnya, maka tatkala pada hari yang menjadi gilirannya, ia berkata : Apakah engkau merasa wahai Rosulullah bahwa sesungguhnya aku telah memerdekakan budak (perempuan) milikku? Beliau bertanya : “Apakah sudah engkau lakukan?” Dia menjawab: Ya. Beliau bersabda :

” أَمّا إِنَّكِ لَوْ أَعْطَيتِهَا أَخْوَالَكِ كَانَ أَعْظَمَ ِلأَجْرِكِ “
“Adapun jika engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya untukmu”

7). Bershodaqoh terhadap keluarga sendiri tidak seperti shodaqoh terhadap orang lain
Mengunjungi sanak saudara dan Bershodaqoh adalah salah satu perbuatan mulia dan memiliki faedah yang besar. (keutamaan Bershodaqoh). 

Bershodaqoh kepada keluarga lebih diutamakan daripada Bershodaqoh kepada orang lain dan bisa menghindari dari perbuatan riya’. Bershodaqoh kepada keluarga dan orang lain kemudian menceritakannya atau riya’ adalah salah satu dari hal-hal yang menghapus amal ibadah shodaqoh tersebut, Hal ini diajarkan kepada setiap umat muslim sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits dari Salman bin ‘Amir Ra, dari Nabi Saw beliau bersabda :

” الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ “

“Shodaqoh terhadap orang miskin adalah shodaqoh dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua pahala: shodaqoh dan silaturrohim.”

(HR. Tirmidzi)


Demikian pula dengan hadits Zainab ats Tsaqofiyah Rodhiyallahu ‘anha, istri Abdullah bin Mas’ud Ra, ketika ia pergi dan bertanya kepada Nabi Saw : Apakah boleh dia bershodaqoh kepada suaminya dan anak-anak yatim yang ada dalam asuhannya? Maka Nabi Saw bersabda :

” لَهَا أَجْرَانِ: أَجْرُ الْقَرَابَةِ وَأَجْرُ الصَّدَقَةِ “

“Untuknya dua pahala, pahala kekeluargaan dan pahala Shodaqoh.”

(HR. Bukhori dan Muslim)


Meskipun Silaturrohim memiliki banyak keutamaan tidak sedikit orang yang meninggalkannya. Menyepelekan bersilaturrohim bukanlah hal yang baik. Meskipun orang yang kita kunjungi berbuat dholim, melakukan fitnah atau memiliki sifat sombong kepada kita  namun tetap saja kita harus menjalin tali Silaturrohim yang baik sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut :
Dan dari ‘Uqbah bin ‘Amir Ra aku berkata : Ya Rosulullah, ceritakanlah kepadaku tentang amalan yang utama, maka beliau bersabda :

” صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ “

“Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan) mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat dholim kepadamu”

(HR. Ahmad)


Orang yang memutuskan silaturrohim tidak hanya berdosa besar melainkan juga akan diberikan ganjaran sebagaimana yang hadist berikut :

” اَلرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُوْلُ: مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللهُ “

“Rohim bergantung di Arys seraya berkata : Barangsiapa yang menyambung hubunganku niscaya Allah Swt menyambungnya, dan barangsiapa yang memutuskan aku niscaya Allah Swt memutuskan hubungan dengannya”

(HR. Bukhori dan Muslim)

” مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ “

“Tidak ada dosa yang Allah Swt lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan dholim dan memutuskan tali Silaturrohim”

(HR. Tirmidzi)


Dan diriwayatkan bahwa orang yang memutuskan tali silaturrohim, amalannya tidak akan diterima.

Dari Abu Huroiroh Ra ia berkata: Aku mendengar Rosulullah Saw bersabda :

” إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ “

“Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jum’at, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturrohim”

(HR. Ahmad)


Abdullah bin Abi Aufa Ra, ia berkata: Aku mendengar Rosulullah Saw bersabda :

” لاَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ عَلَى قَوْمٍ فِيْهِمْ قَاطِعُ رَحِمٍ “

“Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali Silaturrohim”

(HR. Muslim)


Dan orang yang memutuskan tali Silaturrohim terancam tidak bisa masuk surga, dari Abu Muhammad Jubair bin Muth’im Ra, dari Nabi Saw beliau bersabda :

” لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ “

“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturrohim)”

(HR. Bukhori dan Muslim)

Demikianlah keutamaan menyambung tali Silaturrohim dan ganjaran yang kita peroleh jika melakukannya ataupun meninggalkannya. Islam mengajarkan kita untuk selalu meiliki akhlak terpuji dan beramal sholih, mengunjungi sanak saudara dan menjaga lisan sangatlah diutamakan karena bahaya lidah sangatlah besar. Semoga kita  senantiasa mendapat hidayah Allah Swt dan terhindar dari siksa di hari kiamat.

Sebagai muslim diwajibkan untuk menjaga tali silaturrohim dengan sesama. Menjaga silaturrohim memiliki keutamaan dan banyak manfaat baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain mengingat kita adalah makhluk sosial maka, menjaga tali silaturrohim menjadi penting.
Walaupun saat ini kita tengah menghadapi pandemi Covid-19, tali silaturrohim  tetap harus dijaga, mungkin tidak dengan cara yang biasanya kita lakukan, tetapi bisa menggunakan cara lain yang adaptif. Wabah ini seharusnya tidak menjadi penghalang justru menjadi pemicu agar dengan silaturrohim, kita bisa saling menguatkan satu sama lain dalam menghadapinya. Berikut adalah tips bagaimana cara menjaga tali silaturrohim saat 1 Syawal 1441 Hiriyah (Hari Raya Idul Fitri) ditengah pandemi Covid-19.

1. Mengucapkan Sambutan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hiriyah Via Online.

Cara menjaga tali silaturrohim ditengah pandemi Covid-19 yang pertama ialah dengan mengucapkan sambutan-sambutan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hiriyah via online. Kamu bisa mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hiriyah, lewat pesan singkat misalnya menggunakan media sosial, line, atau whatsapp.
Cara lain yang bisa kamu coba untuk tetap menjaga tali silaturrohim adalah dengan melakukan panggilan, baik panggilan telepon biasa maupun video call. Cara komunikasi seperti ini pasti cukup membantu mengobati rasa rindu karena tidak bisa bertemu secara langsung.

2. Halal bi Halal Via Online

Tidak hanya berikirim pesan sambutan saja yang bisa dilakukan secara online, kamu juga bisa menagadakan acara Halal bi Halal Via Online. Ada banyak platform dan aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mengadakan Halal bi Halal Via Online, contohnya adalah zoom dan google hangout meet.
Tentu buka bersama secara online akan menjadi pengalaman baru yang menyenangkan, walaupun tidak bisa bertatapan secara langsung tetapi kamu masih bisa mendengar tawa dan melihat teman-temanmu Halal bi Halal diwaktu yang bersamaan. Momen pandemi ini bukan penghalang untuk berbagi kebersamaan dan kebahagiaan, justru kita jadi lebih adaptif dan kreatif.

3. Saling Berkirim Parcel Lebaran / Hari Raya Idul Fitri

Selanjutnya, kamu juga bisa menjaga tali silaturrohim ditengah wabah virus corona dengan saling berkirim bingkisan parcel. Biasanya parcel menjadi ikon pada saat lebaran idul fitri, dimana setiap keluarga akan berkeliling ke rumah-rumah sambil berbagi parcel.
Tentunya pada saat wabah ini masih berlangsung, kebiasaan itu harus ditunda dulu, tetapi kamu tetap bisa mengirim parcel melalui jasa pengiriman. Pasti cara ini bisa menghangatkan hubungan persaudaraan dan tidak mengurangi esensi berbagi walaupun tidak diberikan secara langsung tatap muka.
Agar lebih manis, kamu bisa menambahkan surat atau noted kecil yang berisi ucapan-ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hiriyah. Hal kecil ini sangat manis apabila kamu mau berkenan untuk melakukannya, orang yang menerimanya pun pasti akan tersanjung.

7 Manfaat Bersilaturrohim Via Online                                                                                                (Tidak Mudik / Pulang Kampung)

Menikmati Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H / 24-25 Mei 2020 M, biasanya selalu sama keluarga di kampung halaman, jangan sedih jika Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H / 24-25 Mei 2020 M ini kamu tidak mudik ke kampung halaman dan tidak juga anjang sana ke rumah tetangga maupun sahabat. Lakukan hal-hal positif dan menyenangkan dengan Bersilaturrohim Via Online, kemudian rasakan banyak manfaat yang akan kamu dapatkan :

1. Menikmati suasana Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal yang berbeda sepanjang umur kita.

Tidak mudik ke kampung halaman dan tidak juga anjang sana ke rumah saudara, tetangga maupun sahabat, ini menjadi kesempatan kamu menikmati Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal dengan suasana yang berbeda. Nikmati Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal dengan menyenangkan, karena mudik ke kampung halaman dan tidak juga anjang sana ke rumah saudara, tetangga maupun sahabat, bukanlah satu-satunya cara menikmati Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal dengan menyenangkan. Cobalah hal baru yang tentunya akan sangat menantang dan sangat menyenangkan yaitu Bersilaturrohim Via Online.

2. Menghemat pengeluaran.

Tabung uang yang sudah kamu persiapkan untuk mudik ke kampung halaman, anjang sana ke rumah saudara, tetangga maupun sahabat, baik untuk biaya transportasi, biaya makan, beli oleh-oleh dan lain-lain. Selain itu, uang tersebut juga dapat dipergunakan untuk  kebutuhan kamu yang lain. Tentu saja Tidak mudik ke kampung halaman dan tidak juga anjang sana ke rumah saudara, tetangga maupun sahabat, menjadi salah satu cara kamu mengurangi pengeluaran.

3. Kesempatan mengasah kemampuan dan hobi.

Daripada memikirkan kesedihan karena Tidak mudik ke kampung halaman dan tidak juga anjang sana ke rumah saudara, tetangga maupun sahabat, mending isi kekosongan hari libur kamu dengan mengasah kemampuan dan manfaatkan teknologi dengan Bersilaturrohim Via Online. Kemudian sibukkan diri dengan hobi-hobi yang bermanfaat seperti menulis, berolahraga, latihan menyanyi dan sebagainya. Lewati liburan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H / 24-25 Mei 2020 M, kali ini penuh dengan manfaat.

4. Mempererat tali Silaturrohim Via Online.

Bersilaturrohim tanpa  mudik ke kampung halaman dan tidak juga anjang sana ke rumah saudara, tetangga maupun sahabat adalah pilihan terbaik di saat Pandemi Covid – 19 seperti saat ini. Cukup dengan biaya murah dan tidak capek, tapi Kualitas Silaturrohim tetap terjaga, yaitu dengan menyambung tali Silaturrohim Via Online yang dapat kamu lakukan. Selain sebagai solusi menghadapi kejenuhan dan kesepian, juga dapat mempererat tali Silaturrohim.

5. Memupuk kasih sayang terhadap keluarga.

Jarak mampu menyadarkan betapa pentingnya arti keluarga, saudara, tetangga serta sahabat bagi hidup kita, tidak jarang banyak hal yang ingin kita lakukan namun belum terlaksana. Oleh karena itu, manfaatkan Silaturrohim Via Online untuk memupuk rasa kasih sayang terhadap keluarga, pikirkan hal-hal yang akan kamu lakukan untuk orang-orang tersayang ketika Silaturrohim Via Online dengan mereka nanti.
6. Silaturrohim Via Online salah satu Cara Memotong Mata Rantai Penyebaran Corona
MUDIK menjadi tradisi tahunan yang banyak dilakukan mayoritas masyarakat Indonesia, khususnya menjelang Idul Fitri maupun momentum keagamaan lainnya. Namun, mudik di tengah pandemi Covid-19 sangat membahayakan karena para perantau memiliki resiko menulari keluarga yang ada di kampung. Masyarakat pun diimbau untuk menahan hasrat mudik guna memutus mata rantai penularan Corona dan menyelamatkan keluarga tersayang.
Sudah banyak terjadi jika orang yang dalam keadaan sehat pun nyatanya telah terpapar Corona. Nah, inilah yang dikhawatirkan. Bisa jadi yang begini akan menularkan kepada orang lain dengan imunitas rendah. Bayangkan saja jika hal itu menimpa Anda, atau orang tersayang Anda? Pastinya juga tak mau kan? Makanya, kita semua dituntut untuk sadar diri dan lebih hati-hati. Kita perlu bersabar demi orang-orang tersayang, pihak lain hingga negeri kita tercinta ini. Jika Corona mampu ditekan bahkan dihentikan dengan tidak mudik dulu, kenapa kita tidak melakukannya?

Sudah waktunya berkontribusi, mari bersama-sama lawan COVID-19, salah satu caranya adalah dengan Silaturrohim Via Online.

7. Dengan Silaturrohim Via Online Banyak Waktu Kita Untuk Taqorrub Kepada Allah Swt.

Pandemi global Covid-19 adalah musuh kemanusiaan yang telah mendisrupsi seluruh ekosistem kehidupan manusia. Mahluk super nano ini masih terlalu misterius untuk dapat dikalahkan oleh sofistikasi teknologi kesehatan mutahir.
Pertama, Kehadiran Covid-19 ini menyadarkan kita bahwa, manusia dengan kemajuan peradaban dan kecanggihan teknologinya belum ada apa apanya (QS. Al Isro’ : 85), dan oleh karena itu janganlah pongah (QS. Luqman 18).

Kedua, menyadarkan manusia untuk terus belajar, meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan (QS. Al Ghosiyah : 17-20, QS. Al Alaq : 1-4), karena hanya dengan izin Allah Swt dan ilmu pengetahuan yang dapat menghentikan Covid-19 ini. Semoga ihtiar ilmiah untuk menemukan vaksin yang dapat melumpuhkan keganasan virus ini segera ditemukan.
Ketiga, kesabaran, kerendahan hati, tawadlu, bersatu melakukan hal hal sederhana seperti menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan (QS. Al Taubah : 108), menjaga jarak (physical distancing) atau menghindari kerumunan dan memakai masker, seakan mengajarkan agar manusia bersabar, saling tolong menolong dan saling menguatkan (QS. Al Maidah : 2).
Keempat, sebagai hamba dan khalifah yang diberi amanah untuk mengurus bumi dan segala dinamikanya (QS. Al Ahzab : 72-73), setiap kita wajib melakukan sesuatu untuk mempertahankan kehidupan ini demi memuliakan kemanusiaan, (QS. Al Isra’ : 70) dan (QS. Al Maidah : 32).


Dengan memperbanyak ibadah dan berdoa maka kualitas spiritual kita akan meningkat, kualitas resepsi hati atas sinyal-sinyal ketuhanan semakin baik, hati menjadi tenteram dan tenang. Kepribadian menjadi lebih baik dan insyaAllah daya tahan tubuh dan imunitas pun akan meningkat.

Wallahu A’lam Bish Showab



Kota Batu, 18 Mei 2020


Penulis,



KRT. KH. Mukhammad Musyrifin Puja Reksa Budaya


Khodimul ‘Ummat Dlo’if wal Faqiir Ilaa Rohmatillah Tahta Aqdami Turobbikum Bengkel Akhlaq Padepokan Dzikir Dan Ta’lim Bumiaji Panatagama Kota Batu
Share it:

Lintas Opini

Post A Comment: