Tag Label

Kepolisian (3684) daerah (918) Pemerintahan (538) Jurnalistik (309) Demontrasi (79) Lintas Opini (66) Desa (61) DPRD (59) RSUD (37) Kebakaran (33) KPU (27) Mahasiswa (11) Iklan (9) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

KHAZANAH MUSLIM NUSANTARA : Periodesasi Majelis Dakwah Wali Songo

Share it:
Suarakpkcyber.com-Majelis Dakwah Yang Secara Umum Dinamakan Wali Songo, Sebenarnya Terdiri Dari Beberapa Periodesasi.

Para anggota Majelis Dakwah Wali Songo tidak hidup pada saat yang persis bersamaan, namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, baik dalam ikatan darah atau karena pernikahan, maupun dalam hubungan guru-murid. Bila ada seorang anggota majelis yang wafat, maka posisinya digantikan oleh tokoh lainnya :


Periodesasi ke-1 (1404 – 1435 M), terdiri dari:

1. Syaikh Sayyid Maulana Ahmad Jumadil Kubro
2. Syaikh Sayyid Maulana Ishaq,
3. Syaikh Sayyid Maulana Malik Ibrohim (wafat 1419),
4. Syaikh Sayyid Maulana Muhammad Al Maghribi,
5. Syaikh Sayyid Maulana Malik Isro’il (wafat 1435),
6. Syaikh Sayyid Maulana Muhammad Ali Akbar (wafat 1435),
7. Syaikh Sayyid Maulana Hasanuddin,
8. Syaikh Sayyid Maulana ‘Aliyuddin, dan
9. Syaikh Sayyid Syamsuddin Al Baqir/ Sayyid Muhammad Al Baqir (Syaikh Subaqir).


Periodesasi ke-2 (1435 – 1463 M), terdiri dari:
1. Syaikh Sayyid Maulana Ahmad Jumadil Kubro
2. Syaikh Sayyid Maulana Ishaq (wafat 1463),
3. Syaikh Sayyid Ahmad Ali Rohmatullah/ Sunan Ampel pada tahun 1419 menggantikan Maulana Malik Ibrohim,
4. Syaikh Sayyid Maulana Muhammad Al Maghribi,
5. Syaikh Sayyid Jakfar Shodiq/ Sunan Kudus yang tahun 1435 menggantikan Maulana Malik Isro’il,
6. Syaikh Sayyid Syarif Hidayatullah/ Sunan Gunung Jati yang tahun 1435 menggantikan Maulana Muhammad Ali Akbar,
7. Syaikh Sayyid Maulana Hasanuddin (wafat 1462),
8. Syaikh Sayyid Maulana ‘Aliyuddin (wafat 1462), dan
9. Syaikh Sayyid Syamsuddin Al Baqir/ Sayyid Muhammad Al Baqir/ Syaikh Subaqir (wafat 1463).

Periodesasi ke-3 (1463 – 1466 M), terdiri dari:

1. Maulana Ahmad Jumadil Kubro (wafat 1465),
2. Sunan Giri yang tahun 1463 menggantikan Maulana Ishaq,
3. Sunan Ampel.
4. Maulana Muhammad Al Maghribi (wafat 1465),
5. Sunan Kudus,
6. Syaikh Sayyid Syarif Hidayatullah/ Sunan Gunung Jati,
7. Sunan Bonang yang tahun 1462 menggantikan Maulana Hasanuddin,
8. Sunan Derajat yang tahun 1462 menggantikan Maulana ‘Aliyyuddin, dan
9. Sunan Kalijogo yang tahun 1463 menggantikan Syaikh Subaqir.


Periodesasi ke-4 (1466 – 1513 M, terdiri dari:

1. Sunan Ampel (wafat 1481),
2. Sunan Giri (wafat 1505),
3. Raden Fattah yang pada tahun 1465 mengganti Maulana Ahmad Jumadil Kubra,
4. Fathullah Khan (Falatehan/ Fatahilah) yang pada tahun 1465 mengganti Maulana Muhammad Al Maghribi,
5. Sunan Kudus,
6. Sunan Gunung Jati,
7. Sunan Bonang,
8. Sunan Derajat, dan
9. Sunan Kalijogo (Mengembara 1513 - 1613).


Periodesasi ke-5 (1513 – 1533 M), terdiri dari :

1. Syekh Siti Jenar yang tahun 1481 menggantikan Sunan Ampel (wafat 1517),
2. Raden Faqih Sunan Ampel II pada tahun 1505 menggantikan kakak iparnya Sunan Giri,
3. Raden Fattah (wafat 1518),
4. Fathullah Khan (Falatehan/ Fatahilah),
5. Sunan Kudus (wafat 1550),
6. Sunan Gunung Jati,
7. Sunan Bonang (wafat 1525),
8. Sunan Derajat (wafat 1533), dan
9. Sunan Muria yang tahun 1513 menggantikan ayahnya, (Sunan Kalijogo yang belum selesai mengembara).


Periodesasi ke-6 (1533 – 1546 M), terdiri dari:

1. Syekh Abdul Qohhar (Sunan Sedayu) pada tahun 1517 menggantikan ayahnya (Syekh Siti Jenar),
2. Raden Zainal Abidin Sunan Demak pada tahun 1540 menggantikan kakaknya (Raden Faqih Sunan Ampel II),
3. Sultan Trenggana yang tahun 1518 menggantikan ayahnya (Raden Fattah).
4. Fathullah Khan (wafat 1573),
5. Sayyid Amir Hasan yang tahun 1550 menggantikan ayahnya Sunan Kudus,
6. Sunan Gunung Jati (wafat 1569),
7. Raden Husamuddin Sunan Lamongan yang tahun 1525 menggantikan kakaknya Sunan Bonang,
8. Sunan Pakuan yang tahun 1533 menggantikan ayahnya Sunan Derajat, dan
9. Sunan Muria (wafat 1551).


Periodesasi ke-7 (1546- 1591 M), terdiri dari:

1. Syaikh Abdul Qohhar (wafat 1599),
2. Sunan Prapen yang tahun 1570 menggantikan Raden Zainal Abidin Sunan Demak,
3. Sunan Prawoto yang tahun 1546 menggantikan ayahnya Sultan Trenggana,
4. Maulana Yusuf cucu Sunan Gunung Jati yang pada tahun 1573 menggantikan pamannya Fathullah Khan,
5. Sayyid Amir Hasan,
6. Maulana Hasanuddin yang pada tahun 1569 menggantikan ayahnya Sunan Gunung Jati,
7. Sunan Bejagung yang tahun 1570 menggantikan Sunan Lamongan,
8. Sunan Cendana yang tahun 1570 menggantikan kakeknya Sunan Pakuan, dan
9. Sayyid Sholeh (Panembahan Pekaos) anak Sayyid Amir Hasan yang tahun 1551 menggantikan kakek dari pihak ibunya yaitu Sunan Muria.


Periodesasi ke-8 (1592- 1650 M), terdiri dari:

1. Syaikh Abdul Qodir (Sunan Magelang) yang menggantikan Sunan Sedayu (wafat 1599),
2. Baba Daud Ar-Rumi Al-Jawi yang tahun 1650 menggantikan gurunya Sunan Prapen,
3. Sultan Hadiwijaya (Joko Tingkir/ Mas Karebet) yang tahun 1549 menggantikan Sultan Prawoto,
4. Maulana Yusuf,
5. Sayyid Amir Hasan,
6. Maulana Hasanuddin,
7. Syekh Syamsuddin Abdullah Al-Sumatrani yang tahun 1650 menggantikan Sunan Bejagung,
8. Syekh Abdul Ghofur bin Abbas Al-Manduri yang tahun 1650 menggantikan Sunan Cendana, dan
9. Sayyid Sholeh (Panembahan Pekaos).


Periodesasi ke 9, 1650 – 1750M, terdiri dari:

1. Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan (tahun 1750 menggantikan Sunan Magelang)
2. Syaikh Shihabuddin Al Jawi (tahun 1749 menggantikan Baba Daud Ar-Rumi)
3. Sayyid Yusuf Anggawi (Raden Pratanu Madura), Sumenep Madura (Menggantikan mertuanya, yaitu Sultan Hadiwijaya / Joko Tingkir)
4. Syaikh Haji Abdur Rauf Al Bantani, (tahun 1750 Menggantikan Maulana Yusuf, asal Cirebon )
5. Syaikh Nawawi Al Bantani. (1740 menggantikan Gurunya, yaitu Sayyid Amir Hasan bin Sunan Kudus)
6. Sultan Abul Mufahir Muhammad Abdul Kadir ( tahun 1750 menggantikan buyutnya yaitu Maulana Hasanuddin)
7. Sultan Abul Mu'ali Ahmad (Tahun 1750 menggantikan Syaikh Syamsuddin Abdullah Al-Sumatrani)
8. Syaikh Abdul Ghafur bin Abbas Al Manduri
9. Sayyid Ahmad Baidhowi Azmatkhan (tahun 1750 menggantikan ayahnya, Sayyid Sholih Panembahan Pekaos)


Periodesasi ke-10, 1751 – 1897 terdiri dari:

1. Pangeran Diponegoro (menggantikan gurunya, yaitu: Syaikh Abdul Muhyi Pamijahan)
2. Sentot Ali Basyah Prawirodirjo, (menggantikan Syaikh Shihabuddin Al Jawi)
3. Kyai Mojo, (Menggantikan Sayyid Yusuf Anggawi (Raden Pratanu Madura)
4. Kyai Kasan Besari, (Menggantikan Syaikh Haji Abdur Rauf Al Bantani)
5. Syaikh Nawawi Al Bantani. …
6. Sultan Ageng Tirtayasa Abdul Fattah, (menggantikan kakeknya, yaitu Sultan Abulmufahir Muhammad Abdul Kadir)
7. Pangeran Sadzili, (Menggantikan kakeknya yaitu: Sultan Abul Mu'ali Ahmad)
8. Sayyid Abdul Wahid Azmatkhan, Sumenep, Madura (Menggantikan Syaikh Abdul Ghofur bin Abbas Al-Manduri)
9. Sayyid Abdur Rahman (Bhujuk Lek-Palek), Bangkalan, Madura, (Menggantikan kakeknya, yaitu: Sayyid Ahmad Baidhowi Azmatkhan)


Tahun 1830 – 1900 (Majelis Dakwah Wali Songo dibekukan oleh Kolonial Belanda, dan banyak para ulama’ dari didikan atau keturunan Walisongo yang dipenjara dan dibunuh).

Semoga tulisan ini turut memberi pencerahan terkait dakwah yang di laksanakan majelis Wali Songo, Karena siapapun Mereka, pada hakekatnya telah menyebarkan ajaran Islam dan dari generasi ke generasi selalu memback-up dengan orang-orang yang Amanah.

Jika diantara mereka ada silsilah garis keturunan dengan Anda, maka beruntunglah Anda, artinya Anda punya Alasan untuk meneruskan Dakwah mereka kepada Masyarakat, sesuai dengan kondisi Masyarakat Anda berada, karena para wali songo dalam menjalankan dakwah selalu berbaur dengan hati masyarakat, untuk kemudian membimbing secara pelan-pelan dan tanpa terasa ribuan bahkan jutaan umat muslim di Nusantara ini telah berdiri dengan kokoh sendi-sendi Iman, Islam dan Ikhsannya.


Wallahu A’lam Bishshowab




Yaa Allah Yaa Rohman Yaa Rohim ......

✔ Muliakanlah setiap orang yang membaca Sejarah ini
✔ Ringankanlah Hatinya untuk melaksanakan Ibadah
✔ Lapangkanlah Hatinya
✔ Bahagiakanlah Seluruh Keluarganya
✔ Luaskan Rizkinya seluas Samudera
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan semua Cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Fitnah, Musibah dan Bencana
✔ Jauhkan dari segala Penyakit Dzohir Dan Bathin


Aamiin Yaa Mujibas Sa’iliin …



                                                                                                                                                 
Batu, 19 Mei 2020


Disusun Oleh :



KRT. KH. Mukhammad Musyrifin Puja Reksa Budaya

                                                                         Khodimul Ummat Dlo’if wal Faqiir Ilaa Rohmatillah Tahta Aqdami Turobbikum Bengkel Akhlaq Padepokan Dzikir Dan Ta’lim Bumiaji Panatagama Kota Batu
Share it:

Lintas Opini

Post A Comment: