Tag Label

Kepolisian (3683) daerah (918) Pemerintahan (538) Jurnalistik (309) Demontrasi (79) Lintas Opini (66) Desa (61) DPRD (59) RSUD (37) Kebakaran (33) KPU (23) Mahasiswa (11) Iklan (9) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Promosi UMKM Perhiasan Murah Dan Modern

Share it:
     
          Hub : M. Yunus Hp/Wa : 085854838008

PASURUAN.Suarakpkcyber.com-Klik untuk Berlangganan
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan produk ekonomi masyarakat kelas menengah kebawah. UMKM ini merupakan suatu usaha yang bersifat home industry dengan bercirikan modal yang tidak terlalu besar (kecil) dan tidak terlalu banyak menyerap tenaga kerja.

Selain itu, UMKM ini masih menggunakan cara produksi yang masih tra­disio­nal dengan hanya mengan­dalkan tenaga manusia dan mesin-mesin manual sebagai basis kegiatan produksinya.

Berbicara UMKM, saya jadi teringat ketika menonton salah satu acara televisi kesu­kaan saya, yakni:  Ragam Indonesia dan Eksis Abis di Trans 7. Acara ini mena­yangkan  produk-produk hasil home industry yang kreatif bermodalkan bahan baku dari barang-barang yang ada di sekitar mereka yang di olah secara kreatif serta memiliki ciri khas tersendiri yang me­wa­kili kebudayaan tradisional daerah setempat seperti : kerajinan perhiasan dari tembaga,yang berupa cincin,gelang,anting,kalung,binggel dll yang mirip sekali dengan perhiasan emas yang model dan bentuknya sangat istimewa atau sangat modern dengan harga 15 ribu sampai dengan harga 100 ribu seperti pengrajin perhiasan UMKM Gempol muhamad yunus yang juga seorang Kawil (kepala wilayah) dusun sangglut desa Karangrejo gempol dan wartawan suarakpkcyber

Tentunya masih segar di ingatan publik, ketika debat calon presiden pada tahun 2019 yang lalu. Saya meng­garis bawahi pernyataan Ca­lon Presiden Jokowi ketika itu, yang intinya bahwa beliau sangat mendukung dan men­dorong pertumbuhan UM­KM sebagai penopang eko­nomi nasional yang berlan­daskan pada inovasi-inovasi produk kreatif sehingga mam­pu menyerap atau mem­buka lapangan kerja baru, minimal di lingkungan sekitar mereka.

Namun, kenyataanya hing­ga hari ini tampaknya peme­rintah Indonesia masih sete­ngah-setengah milirik UM­KM sebagai pondasi ekonomi nasional. Tentunya hal ini bisa saja kita lihat dari berbagai kebijakan yang telah di ke­luar­kan presiden jokowi dibi­dang ekonomi. Sebelas paket kebijakan ekonomi yang dike­luarkan pada umumnya untuk menjamin kemudahan ber­bisnis bagi para pengusaha pemilik modal besar. Akan tetapi, sebelas paket kebijakan ekonomi ini direspon lambat oleh para pengusaha lantaran tersendat dalam imple­men­tasi di tingkat daerah.

Selain itu, saya cukup terkejut mendengar per­nya­taan menteri Kete­naga­ker­jaan,Ida Fauziah yang me­nya­takan bahwa tidak sang­gup bila harus sendirian men­cetak lapangan kerja hingga 2024. Hal ini disebabkan lantaran keterbatasan angga­ran (Rp.3,8 triliun/tahun). Kemenaker juga menyatakan hanya akan bertindak sebagai koordinator dalam program pemerintah itu dengan me­ngoordinasikan semua pihak untuk mencetak lapangan kerja (Media suarakpkcyber.com, Sabtu, 02 mei 2020)

Tentunya pernyataan dari Menteri Tenaga Kerja tersebut merupakan antithesis dari janji Presiden Jokowi ketika kampanye dulu. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaan (multikul­tural). Mengapa pemerintah tidak mencoba serius ber-inovasi dengan mengem­bang­kan UMKM dan memulai membangun pertumbuhan ekonomi nasional dari keka­yaan dan keberagaman da­erah-daerah dalam membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja pungkasnya (yunus)
Share it:

daerah

Post A Comment: