Promosi UMKM Perhiasan Murah Dan Modern
Hub : M. Yunus Hp/Wa : 085854838008
PASURUAN.Suarakpkcyber.com-Klik untuk Berlangganan
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan produk ekonomi masyarakat kelas menengah kebawah. UMKM ini merupakan suatu usaha yang bersifat home industry dengan bercirikan modal yang tidak terlalu besar (kecil) dan tidak terlalu banyak menyerap tenaga kerja.
Selain itu, UMKM ini masih menggunakan cara produksi yang masih tradisional dengan hanya mengandalkan tenaga manusia dan mesin-mesin manual sebagai basis kegiatan produksinya.
Berbicara UMKM, saya jadi teringat ketika menonton salah satu acara televisi kesukaan saya, yakni: Ragam Indonesia dan Eksis Abis di Trans 7. Acara ini menayangkan produk-produk hasil home industry yang kreatif bermodalkan bahan baku dari barang-barang yang ada di sekitar mereka yang di olah secara kreatif serta memiliki ciri khas tersendiri yang mewakili kebudayaan tradisional daerah setempat seperti : kerajinan perhiasan dari tembaga,yang berupa cincin,gelang,anting,kalung,binggel dll yang mirip sekali dengan perhiasan emas yang model dan bentuknya sangat istimewa atau sangat modern dengan harga 15 ribu sampai dengan harga 100 ribu seperti pengrajin perhiasan UMKM Gempol muhamad yunus yang juga seorang Kawil (kepala wilayah) dusun sangglut desa Karangrejo gempol dan wartawan suarakpkcyber
Tentunya masih segar di ingatan publik, ketika debat calon presiden pada tahun 2019 yang lalu. Saya menggaris bawahi pernyataan Calon Presiden Jokowi ketika itu, yang intinya bahwa beliau sangat mendukung dan mendorong pertumbuhan UMKM sebagai penopang ekonomi nasional yang berlandaskan pada inovasi-inovasi produk kreatif sehingga mampu menyerap atau membuka lapangan kerja baru, minimal di lingkungan sekitar mereka.
Namun, kenyataanya hingga hari ini tampaknya pemerintah Indonesia masih setengah-setengah milirik UMKM sebagai pondasi ekonomi nasional. Tentunya hal ini bisa saja kita lihat dari berbagai kebijakan yang telah di keluarkan presiden jokowi dibidang ekonomi. Sebelas paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pada umumnya untuk menjamin kemudahan berbisnis bagi para pengusaha pemilik modal besar. Akan tetapi, sebelas paket kebijakan ekonomi ini direspon lambat oleh para pengusaha lantaran tersendat dalam implementasi di tingkat daerah.
Selain itu, saya cukup terkejut mendengar pernyataan menteri Ketenagakerjaan,Ida Fauziah yang menyatakan bahwa tidak sanggup bila harus sendirian mencetak lapangan kerja hingga 2024. Hal ini disebabkan lantaran keterbatasan anggaran (Rp.3,8 triliun/tahun). Kemenaker juga menyatakan hanya akan bertindak sebagai koordinator dalam program pemerintah itu dengan mengoordinasikan semua pihak untuk mencetak lapangan kerja (Media suarakpkcyber.com, Sabtu, 02 mei 2020)
Tentunya pernyataan dari Menteri Tenaga Kerja tersebut merupakan antithesis dari janji Presiden Jokowi ketika kampanye dulu. Padahal, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaan (multikultural). Mengapa pemerintah tidak mencoba serius ber-inovasi dengan mengembangkan UMKM dan memulai membangun pertumbuhan ekonomi nasional dari kekayaan dan keberagaman daerah-daerah dalam membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja pungkasnya (yunus)
Post A Comment: