SURABAYA,suarakpkcyber.com-Rencana Pemerintah dalam hal ini melalui Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Republik Indonesia untuk mengawali masuk sekolah di bulan Juli ini harap ditinjau ulang.
Demikian ditegaskan oleh Rektor Unesa (Universitas Surabaya), Prof.Nurhasan kepada awak media Minggu (10/5) menyikapi pernyataan Dirjen PAUD, Dikdas (Pendidikan Dasar) Dikmen (Pendidikan Menengah), Muhammad Hamid, Sabtu (9/5) di Jakarta.
Perlu diketahui Kemendikbud, merencanakan awal juli masuk sekolah, namun berlaku bagi daerah yang sudah dinyatakan aman dari covid-19 oleh satgas covid-19 Kemenkes (Kementerian Kesehatan), saat di sekolah tetap menggunakan protokol kesehatan
Menurut Kemendikbud ada dua cara untuk pembelajaran menghadapi situasi corona.Pertama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sampai akhir Desember 2020, kedua di bagi dua separuh masuk, separuh pakai PJJ bergantian.
"Saya menyarankan untuk pembelajaran tetap pakai sistem daring sampai benar-benar reda virus corona, kalau di masukkan dengan cara bergantian meski menggunakan protokol kesehatan, tetap membahayakan, tidak menutup kemungkinan akan bertambah penyebaran virusnya,"ujarnya.
Apalagi, lanjut Rektor yang
Masih mengawal salah satu mahasiswanya yg lagi studi di wuhan ini jika menggunakan protokol kesehatan, misalnya pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak berkerumun bukan hal yang mudah mengawasi mobiltas anak-anak, tentu mereka sulit dikontrol.
"Saya setuju pembelajaran jarak jauh sistem daring dengan penguatan kompetensi untuk guru, siswa dan orang tua, belum bisa ideal memang tapi tetap buat suasana pembelajaran yg menyenangkan "ujarnya.
Jangan sampai juga guru banyak memberikan tugas yg justru yg mengerjakan bukan anak didiknya tapi orang tua atau keluarga yg lain.ini diantaranya yg harus difikirkan bersama metode apa yg tepat ketika proses pembelajaran daring berlangsung utk peserta didik dan guru,yg tidak kalah pentingnya juga terkait pulsa atau jaringan pendukungnya.
Sementara itu dihubungi secara guru besar Unesa Prof.Ali Maksum mengatakan Kesehatan dan keselamatan tetap menjadi pertimbangan utama. Jika seiring waktu kondisinya membaik, pelonggaran moda pembelajaran bisa secara selektif. Secara khusus perlu ada evaluasi bagaimana pembelajaran daring hingga saat ini, butuh penguatan.(agung)
Navigation
Post A Comment: