Suarakpkcyber.com-ALKISAH ada seorang pemuda dilanda rasa frustasi yang hebat dan putus asa lantaran mengalami sejumlah kegagalan dalam hidupnya.Ia drop out (DO) dari perguruan tinggi tempatnya sekian tahun menuntut ilmu, lalu memutuskan untuk meggeluti dunia bisnis dengan pinjaman modal yang cukup besar dari bank.
Lantaran kalut putus asa merasa terjebak dalam kebuntuan, ia berniat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut.
“Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini,” ujarnya.
Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ.Saat bersiap-siap memasang tali di salah satu dahannya, kembali terdengar suara lirih dari pohon kedua ini.
“Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah yang telah bekerja keras dan manusia yang membutuhkan madunya nanti tidak dapat menikmati hasilnya,” sebutnya. Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda itu berjalan mencari pohon yang lain.
Pohon ketiga yang ingin ia jadikan tempat gantung diri pun menyampaikan hal yang sama kepadanya.
“Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini,” ujarnya.
Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir.
“Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain," pikirnya.
Akhir seketika timbul-lah kesadaran baru dalam pikiran dan dirinya.
“Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus bangkit untuk bekerja dengan cara jauh lebih untuk bisa melalui tantangan hidupku sesulit apapun itu, dan aku harus bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.
Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega. Ia mereskedul hutangnya dan memulai usaha baru tetapi tanpa ada rasa putus asa lagi dalam dirinya.
Sahabatku,
Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini dengan rasa beban berat dan pada saat batas limit tertentu kita tidak mampu lagi menahan beban itu akan muncul rasa frustasi dan putus asa yang memungkinkan kita mengambil jalan pintas di luar akal sehat.
Ingatlah bahwa kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas diri sendiri.
Berpacu di jalur keberhasilan diri adalah pertandingan untuk mengalahkan rasa ketakutan, keangkuhan, rasa putus asa dan semua beban yang menambat diri kita tempat start.
Jerih payah untuk mengalahkan orang lain sama sekali tak berguna, motivasi kita untuk meraih keberhasilan tak semestinya lahir dari rasa iri, dengki atau dendam.
Keberhasilan sejati memberikan kebahagiaan yang sejati, yang tak mungkin diraih lewat niat yang ternoda.
Pelari yang berlari untuk mengalahkan pelari yang lain, akan tertinggal karena sibuk mengintip laju lawan-lawannya.
Pelari yang berlari untuk memecahkan record-nya sendiri tak peduli apakah pelari lain akan menyusulnya atau tidak, niscaya akan meraih kegemilangan dalam mencapai garis finish.
Keinginan untuk mengalahkan orang lain adalah awal dari kekalahan diri sendiri.
Tapi, orang yang mampu menaklukkan dirinya, akan selalu menjadi pemenang sejati dalam mengharungi perjalanan kehidupan tanpa rasa iri, jauh dari sikap putus asa....
Kerjakan tugas sulit seakan tugas mudah.
Selamat Memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2020. Tetap Semangat.
Post A Comment:
0 comments: