PASURUAN,suarakpkcyber.com -- Musim kemarau menyebabkan kekeringan dan krisis air yang menimpa warga dusun jurang pelen (JP2) desa Bulusari kecamatan gempol kabupaten pasuruan, semakin parah. Akibatnya, warga di beberapa dusun JP2 Bulusari terpaksa mengandalkan air sungai untuk keperluan minum dan mandi.
Air sungai menjadi andalan sebab harga air bersih yang dijual pihak swasta melalui tangki-tangki keliling terlampau mahal. Selain itu, dusun JP2 Bulusari tidak dilewati oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Tidak sepenuhnya warga dusun JP2 mampu membayar instalasi PDAM karena dusun JP2 jauh dari intalasi pipa PDAM Lagipula keluhan warga pelanggan PDAM,sering mengeluh karena air PDAM seringnya macet," kata warga,ke media suarakpkcyber,minggu (28/6/2020)
Warga menjelaskan yang tidak memiliki meteran PDAM biasanya 'meminta' air pada warga lain yang membeli meteran PDAM. Selain itu, pilihan warga, kata Warga adalah membeli air dari truk swasta yang berkeliling dengan harga dua kali lipat dari harga PDAM, yakni sekitar Rp 250 ribu per tangki dengan kapasitas 5 liter air.
"Bagi warga dusun JP2 yang mayoritas petani dan buruh pabrik biaya tersebut sangat mahal, alhasil ketika tak ada hasil dari pertanian, mereka akan menjual ternak untuk mencari biaya beli air bersih selama kemarau," kata Warga
Warga mengatakan sejauh ini sebenarnya sudah ada bantuan air bersih dari kades Siti Nurhayati secara pribadi, Namun krisis air masih saja terjadi karena selain jumlah minim, cakupan wilayah JP2 cukup luas sehingga tidak merata.
Sementara itu, Kepala desa Bulusari Siti Nurhayati mengatakan memerintahkan warga dusun JP2 untuk bergotong royong membangunan saluran air bersih yang mata airnya berada di kecamatan Trawas mojokerto,kata kades bulusari dia juga menghabiskan kurang lebih 9 tangki air untuk persediaan musim kemarau untuk keperluan warga JP2, Kades Siti Nurhayati juga sudah berkirim surat tertanggal 16 juni 2020 ke pemkab pasuruan untuk minta bantuan air bersih hingga hari ini belum ada tanggapan "keluhnya"
Disela-sela kerja bakti yang dibantu Babinsa kuramil gempol sala satu warga mengatakan warga dusun JP2 bulusari berharap instalasi air yang dipasang atas biaya swadaya masyarakat dusun JP2. Memasang pipa yang mengambil dari mata air dari dusun brobo sukoreno trawas mojokerto yang sumber mata airnya persis dibawah duyung trawas hill yang akan digali warga melalui pipa ke dusun JP2 sepanjang kurang lebih 5 km terutama untuk mengatasi krisis air dan antisipasi musim kemarau bisa lebih merata. Sehingga, warga tidak perlu mengandalkan air sungai yang kecoklatan dan keruh ataupun air sungai yang jauh untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
"Karena dusun JP2 bukan tidak ada air, tetapi justru melimpah. Hanya saja pemda pasuruan belum mampu mengeksplorasi lebih banyak untuk kehidupan warga sini," ujar warga dusun JP2 bulusari Kecamatan gempol tersebut.
Sebelumnya, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan berlangsung hingga bulan November 2020 sebagai imbas Badai El Nino di kawasan Asia Pasifik.
Berdasarkan data dari BNPB, sejauh ini tercatat delapan provinsi di Indonesia yang telah terdampak bencana kekeringan, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.
"Semua provinsi ini sudah menggambarkan situasi di daerah masing-masing. Mereka perlu penanganan segera terutama yang berkaitan dengan air bersih dan air minum, pungkasnya (usj)
Post A Comment:
0 comments: