MALANG,suarakpkcyber.com-M.BACHRI kepala desa Sempol kecamatan pagak kabupaten malang memberikan bantuan beras kepada warga yang termasuk kategori masyarakat mampu 10 orang warga karena 10 warga tersebut menuntut jatah bantuan sosial dari pemerintah kabupaten maupun dari propinsi rabu (10/6/2020)
10 warga Menganggap bahwa pemerintahan desa yang di pimpin M.BACHRI di anggap oleh 10 warga tersebut tidak adil, dikarenakan 10 warga tidak dicatat penerima bantuan,yang seharusnya tidak dapat menerima bansos BLT-DD tersebut pemerintah desa beserta perangkatnya di anggap tebang pilih alias kurang adil pembagian bansos tuturnya
Dengan adanya protes dari 10 warga tersebut kepala desa sempol M.BACHRI mengambil kebijaksanaan demi mengantisipasi kecemburuan warganya (nggacor) kemana mana bisa menimbulkan keributan terhadap warga yang lain, kepala desa M.BACHRI membelikan beras sepuluh sak berisi 15 kg,dengan menggunakan uang sendiri pantuan awak media suarakpkcyber
Salah satu penerima bantuan beras yang tidak mau di sebut namanya menuturkan kemedia suarakpkcyber, rata-rata masyarakat menganggap bansos terdampak covid- 19 dari pemerintah pusat maupun daerah beranggapan pembagian di bagi rata tidak pandang bulu baik orang miskin maupun kaya,dengan alasan kami sama-sama warga negara
Sebelum bantuan beras 15 kg, di berikan ke 10 orang, kepala desa memberi penjelasan sekaligus memberi pembinaan pada ketua RT.bahwa10 warga tersebut kurang paham, siapa saja yang wajib menerima bantuan dan yang tidak wajib menerima tuturnya
Dari 10 warga yang hadir mengambil beras tergolong orang mampu karena punya sawah, punya usaha,rumah berlantai keramik, setelah di berikan penjelasan oleh kepala desa M.BACHRI agaknya mereka malu-malu,tetapi beras tersebut tetap di terima dan di bawa pulang seperti orang belanja dari warung,sebab bantuan beras dari pemerintah ada logo bertuliskan bantuan terdampak covid 19,
Bantuan 10 orang kaya yang menuntut bagian jatah kepada pemerintah Desa sempol didanai uang pribadi kepala desa M.BACHRI diberikan tidak berlogo bantuan covid-19.
Di ceritakan oleh salah satu warga M.BACHRI dulunya seorang PNS sebagai sekdes didesa Sempol,sebelum jadi sekdes dia seorang preman jalanan, tukang ojek di pasar dan pada tahun 2002 M Bachri mencalonkan diri sebagai sekretaris desa sempol secara pilihan, M bachri terpilih dengan perolehan suara dengan mutlak warga desa sempol memilihnya sehingga bisa menduduki kursi sekretaris desa tururnya
Dilanjutkan di kala itu semenjak M.BACHRI menjabat sekdes belum ada peningkatan yang signifikan untuk kemajuan desa sempol,dari segi pembangunan,maupun kekompakan gotong royong warga.
Dilanjutkan pada juni 2019 M. BACHRI ikut bursa pemilihan kepala desa dengan dua kandidat calon kepala desa kala itu yaitu calon nomor 1. Syamsul Arifin (incamben) calon nomor 2.M.BACHRI(SEKDES). dengan hasil pemilihan kepala desa yang di selenggarakan di lapangan sepak bola desa Sempol di menangkan oleh M.BACHRI dengan jumlah perolehan suara mutlak sehingga M Bachri sah terpilih menjadi kepala desa sempol diceritakannya
Melihat perkembangan kinerja M.BACHRI menduduki kursi sekdes berlanjut menjadi kepala desa perkembangan pembagunan dan kemajuan desa sempol sangat pesat,banyak peningkatan,dari sistem kelola admistrasi kantor, pembangunan,membangkitkan kebersamaan dan kegotong royongan warga, banyak kemajuan,yang dicapainya, dulunya balai desa sempol bertahun tahun proses pembangunannya cenderung mangkrak di lanjutkan kades yg baru sudah mencapai 75 persen,lagi pula dulunya tidak ada mushola sekarang sudah ada mushola,dari survei lapangan tingkat kepuasan masyarakat kepemimpinan kades M.BACHRI mencapai lebih dari 70 persen mendukung dia
Masyarakat sudah merasakan benar- benar mempunyai pemimpin yang arif dan bijaksana, walaupun dulunya orang jalanan(preman) setelah menjadi pemimpin rakyat mempunyai jiwa kepemimpinan yang tangguh dan benar benar mengayomi masyarakat pungkasnya (IHW)
Post A Comment:
0 comments: