NGANJUK.suarakpkcyber.com - Wakil Bupati Nganjuk , Marhaen Djumadi merasa prihatin dengan adanya pelajar , buruh bangunan hingga tukang becak bahkan perangkat desa yang terjerat kasus narkotika .
Hal tersebut di ketahuinya saat kebetulan hadir di konferensi pers satresnarkoba Polres Nganjuk yang merilis pengungkapan 22 kasus narkoba dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2020 dengan 30 orang tersangka. Selasa (28/7/2020).
Orang nomer dua di Nganjuk tersebut menerangkan bahwa agenda kedatangannya di Polres sedianya akan melaksanakan giat vidcon zoom metting kepada para Forpimcam , bhabinkamtibmas , babinsa dan ketua
Kampung Tangguh se Kabupaten dalam rangka
sosialisasi Permenkes noner 413 tentang
pedoman pencegahan dan pengendalian covid 19 , yang akan di laksanakan di ruang Command Center/Posko POP Polres Nganjuk.
"Tadi (agenda) saya akan vidcon (video conference ,red) tapi di Polres ada presscon (press consference ,red) yang berkaitan dengan narkoba. Ada 2 pelajar dan ada juga buruh bangunan dan tukang becak. Ini menjadi keprihatinan kita" tutur Wabup seusai mengikuti Konferensi Pers di depan Mapolres Nganjuk.
Pria yang biasa mengenakan udeng (ikat kepala) khas Nganjuk tersebut menyayangkan generasi muda , terutama yang masih pelajar ada yang terjerumus narkoba karena salah pergaulan.
"Saya tanya mengapa kok sampai terjerumus kesitu. Apa karena orang tuanya kurang perhatian dan seterusnya. Ternyata pengaruh dari teman." tuturnya
Maka dari itu Beliau berpesan kepada pelajar-pelajar di Nganjuk untuk hati-hati dalam memilih teman. " Temen ada yang membuat motivasi ke hal yang baik , ada teman yang menjerumuskan. Ini kan kasihan . kalau mereka salah memilih teman akhirnya terjebak ke Narkoba" imbuhnya.
Langkah kedepannya Wabup mengatakan akan lebih menggiatkan sosialisai ke sekolah-sekolah mulai SMP sampai SMK/SMA tentang bahaya narkoba dengan menggandeng BNN sehingga anak² generasi muda di kabupaten Nganjuk betul-betul menjadi generasi yang unggul , tidak terjebak ke hal² yang negatif seperti Narkotika dan obat-obatan keras berbahaya.
Di singgung mengenai adanya perangkat desa yang ikut terjerat , pria yang biasa di sapa Kang Marhaen tersebut menegaskan bahwa semua kembali ke diri masing-masing bagaimana menempatkan diri dalam pergaulan , apalagi sebagai perangkat desa .
"Tadi ada juga ada jogotirto , pernah asimilasi sekarang kena lagi. Kita perlu pendalaman , kenapa kok (terjerumus). Kembali lagi , biasanya karena lingkungan. Lingkungan itu penting sekali. Siapa kamu siapa temanmu atau di balik , siapa temanmu siapa kamu. Sehingga perangkat atau siapapun , pergaulan itu menjadi peran penting dalam kehidupan kita. Maka dari itu kita juga turut prihatin" pungkasnya. (john)
Post A Comment:
0 comments: