Pasar Krempyeng Krukah Ngagelrejo tampak ramai aktivitas jual beli.
Tampak para pedagang dan pembeli memakai masker, namun sebagian kecil tidak memakai masker.
“Bapak ibu dipake maskernya!”ujar Besut dan rusmini yang jalan dari pintu masuk pasar, sontak membuat pedagang geger.
“Wahaha tak kira obrakan” celetuk salah satu pedagang sayur. langsung cengar cengir begitu lihat cak meimura yang sedang memainkan lakin besut dan rusmini.
Singkatnya, Besutan adalah kesenian asli jatim cikal bakal kesenian Ludruk. Dalam kea
senian Besutan yg berarti Mbeto maksud itu dimainkan empat tokoh yaitu, Besut,Rusmini, Sumo Gambar dan Jamino.Keempat tokoh itu memainkan kisah dan berbagai problema yg ada di masyarakat.
Dalam Monolog Ludruk Besutan ini Meimura memainkan dua Peran yaitu Besut dan Rusmini, di Pasar Krukah adalah aksi teatrikal yang ke-12.
“Kehadiran manteman Garda Covid-19 dan dr. Stevany yang asli Papua menjadi spirit baru untuk tetap sosialisaikan Protokol kesehatan, mengingat di pasar tradisional itu adalah ruang berkumpulnya masyarakat” Ungkap Cak Mei.
dr. Stevany yang turut bersama besut dan rusmini membagikan masker, sabun, stiker cuci tangan, face shield kepada para pedagang dan juga pembeli.
“Ibu-ibu yang dapat face shield yang pedagang saja ya. Ayo yang dipakai maskernya yaaaa” Ujar dr. Stevany sembari membagikan face shield yang dipesan dari kampung lali gadget di Sidoarjo ini.
“Aku gak uman maskere bu dokter” celetuk salah satu pembeli.
“Ngapunten habis. Besok-besok ya” jawab dr. Stevany
Ribuan masker, ratusan sabun, puluhan face shield, puluhan stiker cuci tangan yang merupakan sumbangan Gubernur Jatim, Dharma Wanita Persatuan Surabaya, komunitas gusdurian, dan pihak lain ini ludes dalam sekejap.
Cak Meimura berharap kegiatan ini bisa bermanfaat buat warga. kalau bisa tidak sekali kunjungan tapi ada beberapa kali kunjungan sekalian kita bisa follow up kepatuhan warga”
“Ayo jogo bareng jatim dan suroboyo mas” tutup cak mei.(red)
Post A Comment:
0 comments: