PASURUAN.Suarakpkcyber.com* - Buntut panjang aksi Mosi tidak Percaya terhadap DPR kembali diwarnai dengan aksi turun jalan yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Pasuruan Bersatu di Depan Gedung DPRD Kota Pasuruan (Jum'at,9/10/2020).
Massa memulai aksinya dengan Long March dari Taman Kota pukul 13.30 menuju ke Jl. Balai Kota Pasuruan untuk menyuarakan aksinya di depan Gedung DPRD Kota Pasuruan.
Massa yang mencapai ribuan orang ini memadati jalan Balai kota, memulai aksinya dengan orasi dan teatrikal untuk mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap keputusan yang diambil oleh DPR mengenai Omnibus Law UU. Cipta kerja yang telah disahkan pada hari (senin, 4/10/2020).
"Sebelum adanya Omnibus Law hidup kita sudah sengsara, apalagi dengan adanya Omnibus Law. Dulunya Mereka (DPR) merangkul kita, sekarang mereka menusuk kita dari belakang" ujar perempuan yang menamakan diri sebagai perwakilan Perempuan Pasuruan.
Kondisi semakin memanas, massa mulai tidak dapat dikendalikan beberapa korlap aksi mencoba menenangkan massa "kita disini satu aksi, satu tujuan untuk mosi tidak percaya terhadap DPR dengan damai, kalau ada yang memiliki maksud lain berarti sama saja seperti DPR" tandasnya untuk menenangkan massa yang semakin tidak kondusif.
Saat orasi berlangsung "Apbila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukan untuk rakyat lagi tetapi berubah menjadi Keadilan bagi Petinggi-petinggi partai, kita ini NKRI kenapa mereka hanya mendengarkan suara kita saat mau pemilu dan pilkada?" Tandasnya.
Suara lampu pecahpun terdengar dan massa mulai tidak bisa kondusif, massa mulai melempar botol air dan batu secara bersamaan hingga beberapa massa jatuh terkena lemparan batu.
Polisi langsung menyemprotkan Water Canon berisi Gas air mata untuk membubarkan massa yang semakin tidak terkendali, dan massa pun berhasil di desak mundur hingga simpang 4 jalan balaikota.
Massa semakin tidak terkendali, massa membakar ban dan massa beberapa membawa petasan. Pos polisi di simpang 4 jalan balaikota pun jadi sasaran anarkisnya para pendemo.
"DPR mana DPR suruh keluar kesini, biar cepat selesai" ujar salah satu pendemo pada Kapolresta saat berusaha menenangkan pendemo.
Massa mulai mereda saat Perwakilan pendemo dipanggil menemui ketua DPRD Kota Pasuruan pukul 16.00 wib " Kami akn mengawal terus maksud dan tujuan adik-adik ibu dan menjaga kondusifitas kota pasuruan, hari ini aspirasi rakyat sudah kami terima dan sepakat untuk menolak UU Cipta kerja ini dan kami akan sampaikan ke pusat" ujar Ismail Marzuki Hasan. (Iva)
Post A Comment:
0 comments: