JAKARTA,suarakpkcyber,com- Rabu( 2/12/20 ) Apa yang dikhawatirkan banyak pihak tentang organisasi Media Online Indonesia (MOI) akhirnya jadi kenyataan. Pemicunya adalah arogansi tiga serangkai yakni Ketum, Sekjen dan Ketua Harian yang mengganggap organisasi tersebut milik pribadinya. Padahal sebagaimana AHU Kemkumham, tidak ada nama Jusuf Rizal dan Sinuraya.
Dalam surat elektronik yang dilayangkan kepada Ketum MOI Rudi Sembiring, Ketua MOI DKI Jakarta, AYS Prajogie menulis, sehubungan dengan adanya keputusan DPP-MOI yang tetap akan melakukan pembentukan wadah bagi para wartawan media online yakni PWMOI dan telah disosialisasikan di media sosial juga media masa.
Dimana dari kebijakan DPP- MOI tersebut, akhirnya telah menimbulkan kegaduhan di internal organisasi MOI, sehingga menjadi tidak nyaman dan bahkan
menimbulkan terjadinya perpecahan.
Menyikapi perkembangan tersebut, "Saya AYS Prayogie selaku Ketua DPW-MOI DKI Jakarta, dengan ini menyatakan secara resmi MENGUNDURKAN DIRI dari jabatan Ketua DPW-MOI DKI Jakarta" tandasnya. Ditambahkan, terhitung mulai Rabu, 2 Desember 2020. Dengan telah dinyatakannya sikap pengunduran diri ini, segala sesuatu yang berkaitan dengan keberadaan DPW-MOI DKI Jakarta, terhitung dari tanggal diterbitkannya surat ini - Sudah bukan lagi menjadi tanggung-jawab saya selaku Ketua DPW MOI DKI (paska pengunduran diri). Pengunduran Proyigie di ikuti secara massal oleh pengurus lainnya, kecuali satu orang yang tetap bertahan. Yang pasti mundur massal MOI DKI membuat rontok organisasi ini. "MOI saat ini ibarat perahu bocor yang sudah oleng, jadi lebih baik ditinggalin daripada kita ikut tenggelam", ujar Didik Wargiyono salah seorang pendiri yang juga baru saja mundur sebagai ketua MOI Jateng (Dima)
Post A Comment:
0 comments: