Endri londo bersama muspika Beji |
PASURUAN,suarakpkcyber.com-Rencana pipanisasi lima perusahaan di Beji mendapat pertentangan warga. Hari ini, perwakilan warga Desa Kedungringin dan anggota DAS Daerah Aliran Sungai (DAS) Wrati Sinergi turun ke jalan di Cangkringmalang, Beji untuk melakukan aksi protes (08/12/2020).
Di jalan raya nasional Surabaya-Banyuwangi itu, belasan warga tersebut membentangkan beberapa spanduk penolakan.
Camat,Danramil, kapolsek Beji |
Diantaranya bertuliskan "Tolak Pipanisasi 5 Perusahaan, Sungai Wrati Bukan Penampungan Limbah", dan "pipanisasi 5 perusahaan, adu domba tersistematis, masif, dan terstruktur".
Menurut salah satu tokoh masyarakat Desa Kedungringin, Vicky Arianto, proyek pipanisasi akan membuat sungai Wrati dijadikan tempat pembuangan limbah oleh lima perusahaan.
emasangan spanduk warga 3 desa |
Kelima perusahaan tersebut adalah PT Baramuda Bahari, Sea Master, OJK, Mitra Cipta Agung dan PT Wonokoyo.
"Sungguh ironis dan tidak masuk akal. Proyek pipanisasi limbah lima perusahaan dibuang langsung ke sungai Wrati," sesal Vicky.
Pertentangan tersebut bukan tanpa sebab. Vicky menjelaskan, proyek pipanisasi itu dilakukan tanpa ada sosialisasi sebelumnya.
Ironisnya, sambungnya, sungai Wrati tersebut akan mengalir melalui Desa Cangkringmalang, Kedungringin dan Kedungboto.
Endri londo kordinator unras |
Semakin runyam, ketika Pihak Pemkab Pasuruan yang diwakili oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) seolah mendukung proyek tersebut.
"Mereka (DLH dan Lima Perusahaan) hanya memikirkan penyelesaian dampak lingkungan di wilayah atas saja. Sementara wilayah bawah seperti Cangkringmalang, Kedungringin, dan Kedungboto tidak mereka pikirkan," kecam Vicky.
Sementara itu, Ketua DAS Wrati Sinergi, Henry Sulfianto menganggap pipanisasi tersebut memang dilakukan secara tersistematis, terstruktur, dan masif dalam mengadu domba masyarakat.
"Pipanisasi yang dimotori oleh DLH dan dibiayai oleh lima perusahaan ini sepertinya sudah tersistematis, terstruktur dan masif mengadu domba warga masyarakat. Untuk itu pipanisasi ini perlu dihentikan," tegasnya.
Ia secara terang-terangan meminta Muspika Beji mengundang pihak terkait untuk mencari solusi sebelum semakin bergejolak.
"Kami meminta agar pihak Muspika mengundang pihak terkait untuk mencari solusi atas permasalahan ini," tukas pria yang akrab disapa Londo tersebut.
Muspika Beji pun akhirnya turun tangan. Lewat Camat Beji, Thifaqul Ghoni, jajaran Muspika menyampaikan sikapnya. Menurut Ghoni pihak Muspika akan menyanggupi mengundang pihak-pihak terkait untuk mencari jalan keluar.
"Kami selaku Muspika Beji tidak mengetahui secara detail permasalahan pipanisasi dari lima perusahaan itu. Aspirasi warga dan DAS Wrati yang meminta kami menjadi mediator akan kami penuhi. Kami akan undang pihak terkait yakni DLH, lima Perusahaan, BBWS, empat Kepala Desa terdampak, Dinas Pengairan, Satpol PP, BP3M, Das Wrati dan perwakilan warga," pungkas Ghoni.(Usj)
Post A Comment:
0 comments: