PASURUAN,suarakpkcyber. com - Berawal dari laporan salah satu warga yang berinisial ST kepada wartawan suarakpkcyber tentang tetangganya yang mengalami gangguan jiwa dan keesokan harinya Iva yang di dampingi oleh Abdul Hakim (BULENG) dari LSM Penjara untuk menindak lanjuti terkait laporan tersebut , bahkan sebelumnya Iva sudah memberi tahukan kepada kepala desa yakni Hamzah prajoyo bahwa dirinya dan rekannya akan datang ke balai desa Rebono dengan tujuan untuk konfirmasi terkait pelaporan ST.
Akhirnya Iva dan Abdul Hakim (BULENG) pada pukul 10.30 Wib mendatangi kantor desa dan kebetulan di kantor desa hampir semua perangkat desa hadir termasuk kepala desa dengan sopan dan satun iva dan buleng masuk, tanpa basa basi lagi Iva memperkenalkan dirinya dan rekannya di lanjutkan menyampaikan tujuannya datang ke sana pada kepala desa Hamzah prajoyo menyambut dengan hangat niat dan tujuan iva pada rabu(06/01/21).
"Kami datang ke sini dengan maksud untuk membantu salah satu warga bapak yang sedang sakit jiwa atas nama HS dengan alamat Dusun Rebono timur rt . 002 / 004 Desa Rebono kecamatan Wonorejo kabupaten Pasuruan , akan tetapi di sini ada timbul permasalahan baru si pasien di samping sakit jiwa sudah hampir satu minggu di kemaluannya keluar sesuatu (kentos) kata orang jawa menyebutnya, dan menurut keterangan apabila tidak di obati akan menyebabkan kematian , marilah kita sama-sama gotong royong membatu beliau agar mendapat pengobatan terkait penyakit nya itu dan kebetulan pasien tidak memiliki identitas diri (kk & ktp) maka dari itu kamipun siap untuk membantu terkait dokumen tersebut " ujar Iva kepada kepala desa dan perangkat nya.
Bidan Eni selaku bidan desa dengan cepatnya tanggap tentang hal tersebut , beliau pun bersama kami ikut serta melihat keadaan pasien yakni HS " dulu waktu saya melihat bersama dengan bapak camat dan tim nya tidak parah seperti ini dan belum ada penyakit di kelaminnya , mungkin karena kurang perawatan sehingga seperti ini " ujar Bidan Eni kepada VA.
Tiba tiba Abdul Hakim ( BULENG ) bertanya kepada kasun dusun tersebut " lo mana perangkat yang
lainnya kok tidak ikut " dengan entengnya Siyadi menjawab tidak tahu , spontan Abdul Hakim pun menahan marah karena di rasa tidak ada respon dari pihak pemerintah desa tentang hal tersebut , padahal pada waktu kita datang mereka hanya sibuk bermain handphone saja tidak melakukan pekerjaan apapun .
Setelah selesai memeriksa pasien VA dan Abdul hakim beserta yang lain nya pun menuju balai desa untuk yang ke dua kalinya dengan maksud mempertanyakan mengapa tidak ada satupun perangkat desa yang ikut serta tidak di sangka di sana ada salah satu perangkat desa malah menyalahkan kita karena membantu " seharusnya bukan kalian yang datang ke sini untuk melapor akan tetapi pihak keluarga , Rt , Rw dan Kasun nya " ujar kosim .
Akhirnya kami mendatangkan mereka untuk melapor dan hasilnya pasien akan di tangani sesuai dengan prosedur yang ada , akan tetapi pihak pemerintah desa sempat menanyakan siapa yang akan membiayai semua itu padahal sekarang harus di lakukan rapid test terlebih dahulu sebelum pemeriksaan selanjutnya dan kira kira biaya nya 250(dua ratus lima puluh ribu) hanya untuk rapid test belum lagi yang lainnya soalnya pasien tersebut tidak memiliki identitas diri (kk & ktp) sehingga sulit untuk mendapatkan keringanan biaya,Ujar KS salah satu perangkat desa kepada pihak keluarga .
Ke esokan hari nya pada hari kamis tanggal 07 / 01 / 2021 seperti yang sudah di agendakan VA beserta bidan desa dan timnya akan membawa pasien ke puskesmas terdekat untuk di lakukan pemeriksaan dan pengobatan , pukul 10.00 wib VA dan Abdul hakim sampai di tempat pasien disana pihak keluarga yaitu anak dari pasien Timami menjelaskan bahwa pukul 9.00 wib bu bidan dan pak yudi sudah memeriksa pasien " mereka bilang ibu di rawat di rumah saja karena tidak ada yang membiayai dan kami orang tidak mampu tidak cukup uang kalau untuk berobat ibu kami karena pihak pemerintah desa juga tidak mau membiayai,Ungkap Timami.
Tiba-tiba datang dua orang perangkat desa, bidan dan kasun ke rumah pasien untuk menemui kita ( Iva dan BULENG), dengan tidak bermoral kasun yang bernama SY melontarkan kata-kata yang sangat tidak pantas untuk di ucapkan apalagi dia adalah seorang perangkat desa, " Ini wilayah saya kalian tidak usah ikut campur, orang gila kok masih mau di obati biarkan saja" itu sebagian kata kata yang di lontarkan Siyadi kepada Iva dan rekan- rekannya dengan nada keras, lantang dan menantang.
Yang menjadi pertanyaan sworang bekerja di pemerintahan swharusnya berpendidikan pantas kah seorang perangkat desa berprilaku seperti itu ???
Kami akan menindak lanjuti permasalahan ini , sekali kita melangkah tidak akan berhenti di tengah jalan, demi kebaikan dan kebenaran kita tetap terus berjuang dan bila perlu kami tekankan bahwa pemerintahan desa Rebono memang kurang Respect terhadap Masyarakatnya . Pungkas Abdul hakim atau yang lebih di kenal dengan sebutan BULENG dari LSM Penjara kepada wartawan media suarakpkcyber.(Tim)
Post A Comment:
0 comments: