NGANJUK,suarakpkcyber.com-Viralnya vidio di media sosial terkait pelayanan di Instalasi Gawat Darurat ( IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk tentang pasien yang diduga reaktive positip Covid 19 (13/01/21).
Yulma ketika dikonfirmasi awak media via what's up menjelas kan bahwa saudara saya L/P (40) memang benar positip Covid 19.
" Saya menyayangkan bahwa saudara saya benar- benar positip dan butuh penanganan yang insentif tetapi malah terkesan ditelantarkan dan dicampur dengan pasien yang negative", ungkap Yulma.
Disisi lain Wakil Direktur RSUD Nganjuk Dr Tien ketika dikonfirmasi media suarakpkcyber lewat telpon menjelaskan, memang benar terjadi komplain dari keluarga pasien namun itu semua cuma miss comunikasi saja sebab RSUD Nganjuk inikan habis Lock Down jadi untuk tenaga dan sumber daya manusia ( SDM) nya untuk saat ini sangat terbatas.
" Pasien tidak ditelantarkan tapi memang proses penanganannya harus lebih detail dan terverifikasi, kita tidak bisa langsung memutuskan bahwa pasien ini positip karena harus benar benar teliti dan jeli, sedang pegawai kita untuk yang bagian Radiologi dan Rongsen saat itu baru melepas pakaian APD ( alat pelindung diri) sekitar jam 24;00 malam tadi terang Dokter Tien.
"Untuk pasien yang dikomplainkan itu datang sekitar jam 19;10 selain pemeriksaan fisik juga di leb dan ketika hasil lebnya jadi itu baru bisa ditentukan pasien itu positip apa negative karena ruang Radiologi kita juga sudah kita pisahkan antara Radiologi tempat covid dan bukan tempat covid", pungkas Dr Tien.
Masih dalam penuturan Wakil Direktur Rumah Sakit, pasien masuk RSUD malam dan kejadiannya pagi sekitar jam 08 ; 00 , karena banyaknya yang terkonfirmasi didalam rumah sakit kita sebagai tenaga medis harus extra hati hati apalagi petugas Radiologi sendiri sangat terbatas.
Untuk pasien yang negative dan yang positip sudah ada tempatnya sendiri cuma petugasnya sama, menurut dokter Tien untuk memakai Alat Pelindung Diri (APD) itu saja sudah memakan waktu karena harus benar benar aman.
Seharusnya klaripikasi karena kondisi rumah sakit SDM nya terbatas karena sebagian pegawai ada yang isolasi mandiri dan ada yang sedang menjalani perawatan, jadi screning pasien benar benar kita saring dan diharapkan pasien mau mengikuti aturan rumah sakit, kenapa kok dia merasa ditempatkan campur dengan orang lain ?, itu karena sebelum di screming kita tidak bisa menvonis orang itu positip apa negative dan sebenarnya kita tidak anti kritik selagi demi kemajuan dalam pelayanan rumah sakit ungkap Dr Tien.(sr)
Post A Comment:
0 comments: