BANJARNEGARA,suarakpkcyber.com- Walaupun suasana Pandemik covid-19, masih menggelayut namun ekonomi kreatif harus tetap berjalan untuk mendukung stabilitas ekonomi, dengan adanya dorongan dari berbagai pihak diharapkan akan menumbuhkan semangat pegiat ekonomi kreatif dalam berkarya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono pada akhir-akhir ini, melakukan dorongan untuk mempromosikan potensi Desa Wisata dengan segala produk turunanya termasuk ekonomi kreatifnya, setelah Desa Wisata Gumelem pada (8/2), tahap kedua mengunjungi industri Keramik Klampok dan pengembangan Desa Wisata Pagak, Kecamatan Purwareja Klampok, 16 Februari 2021 Kampung Kitiran
Bupati Budhi Sarwono, didampingi Kepala Disparbud Agung Yusianto, dan Direktur PT. BPR BKK Mandiraja (Perseroda), Sri Hayati. Rombongan diterima oleh Kepala Desa Pagak Sudarwo dan pengelola Desa Wisata Pagak di komplek Wakara (Wisata Kampung Kitiran) Rawa Lutung yang dilengkapi dengan wahana joging area, kolam renang dan spot selfie Rawa Lutung.
Naik Delman Keliling Desa Wisata
Berbagai paket wisata dengan potensi kerajinanya sejak 2017 menurut Pradikta Dimas pengelola Desa Wisata Pagak sudah dipersiapkan, mulai dari paket wisata edukasi siswa (TK, SD, SMP, SMA), paket anak/sekolah, paket remaja, paket wisata jelajah Desa Wisata, paket live in Desa Wisata dan paket ramonan.
Dalam perjalanannya Budhi Sarwono menjajal paket jelajah desa dengan mengendarai delman sebagai alat transportasi tradisional yang di siapkan untuk wisatawan.
Sudarwo Kepala Desa Pagak sebagai guide menjelasan SOP penerimaan tamu atau wisatawan yang datang di Desa Wisata Pagak "untuk wisatawan yang menginap kami siapkan paket jelajah desa dengan mengendarai delman ratu (rawa lutung) sambil menikmati
panorama alam pedesaan, aktifitas mayarakat petani dan pengrajin anyam Bambu, juga potensi lainya". katanya.
Dalam rangkaian perjalananya Bupati menyambangi rumah produksi kerajinan anyaman bambu milik Rohman, berbagai kerajinan bambu diproduksi seperti model bumbung, besek modifikasi, soufenir kapal, dan model lainya yang ternyata pemasarannya sudah tembus hingga pasar asia tenggara. " ini namanya buser pak (bumbung serbaguna) bisa untuk wadah nasi sebagai pengganti nasi box, wadah batik, wadah sarung dan lainya" ucap guide dalam penjelasannya.
"Pemuda Banjarnegara ini sangat kreatif, saya harap produknya selalu inovatif dan mendunia". Tutur Bupati Budhi Sarwono sambil menjajal nganyam besek/pithi yang biasanya digunakan sebagai wadah getuk goreng. "untuk menyelesaikan satu anyaman besek tersebut bagi yang sudah mahir hanya membutuhkan waktu 1 menit". ujar Rohman pemilik kerajinan
Penyulingan Minyak Atsiri
Jelajah desa kemudian berlanjut menuju penyulingan minyak atsiri, minyak hasil penguapan (destilasi) yang diproduksi Desa Wisata Pagak kurang lebih ada 9 macam seperti daun sirih, sereh wangi, cengkeh, pala, kayu putih, tanaman rempah (kunir, jahe, kencur), antusias pasar minyak atsiri cukup bagus namun masih terkendala bahan baku, seperti minyak daun sirih pada setiap bulan permintaan pasar minimal 50 kg, Desa Pagak baru bisa memenuhi separohnya.
"Saya berharap para petani bisa menanam jenis tanaman yang dibutuhkan oleh produsen atau penyuling, untuk menutup kekurangan stok bahan yang dibutuhkan apalagi harga beli penyuling sangat menggiurkan," Jelas Bupati.
Pemerintah Daerah akan genjot dan terus mendukung ekonomi kreatif yang ada Kabupaten Banjarnegara untuk bisa mendunia dan tembus pasar Internasional.
Ngaso di Wakata (Wisata Kampung Kitiran)
Keliling desa berakhir di Pendopo Wakata (Wisata Kampung Kitiran) Rawa Lutung sambil beramah tamah Bupati berpesan, "dalam suasana pandemik ini kita harus tetap optimis semangat berkarya, hidup rukun dan taat pada aturan pemerintah. supaya negara kita tenteram dan gemah ripah loh jinawi" imbuhnya.(red)
Post A Comment:
0 comments: