PASURUAN.Suarakpkcyber.com - Tradisi balak perahu yang sudah berjalan puluhan tahun di Pelabuhan Kota Pasuruan untuk saat ini di tutup demi mematuhi peraturan pemerintah tentang protokol kesehatan agar terputusnya rantai penularan Covid-19. Tradisi praonan sendiri dilakukan pasca lebaran H+7 atau masyarakat umumnya menyebut dengan hari raya ketupat. Penyekatan dilakukan di pintu barat Pelabuhan Kota Pasuruan dengan penjagaan ketat dari personil Kepolisian dan TNI. Kamis (20/05/2021).
Warga banyak yang berdatangan dari Kabupaten dan Kota Pasuruan demi berkeinginan untuk menikmati tradisi praonan, tetapi kenyataan pahit yang dirasakan masyarakat karena pintu masuk sudah di tutup dan dijaga. Lantas masyarakat banyak yang putar balik. Tak hanya itu untuk masyarakat yang melintas tidak menggunakan masker akan di berhentikan sejenak guna membagi masker secara gratis dari petugas yang sedang berjaga.
Puluhan perahu yang semestinya bisa berlayar ke laut,saat ini mangkrak di Pelabuhan Kota Pasuruan dan warga pesisir yang semestinya bisa mendapatkan pemasukan dari adanya tradisi praonan ini. Saat ini hanya bisa bersabar dan ikhlas demi mematuhi peraturan pemerintah.
"Biasanya tradisi praonan ini pasti rame selain masyarakat silaturahmi,warga pesisir juga banyak yang berjualan serta berlayar atau umumnya masyarakat menyebut praonan. Ya saya berharap untuk tahun depan wabah covid-19 ini sudah tiada, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti semula seperti halnya tradisi praonan ini. Agar warga pesisir kembali mendapatkan pemasukan." ujar warga pesisir yang asyik makan bakso di tepi jalan
"Demi menyiasati adanya kegiatan praonan,petugas antisipasi berjaga mulai tanggal 20-24 mei 2021" ungkap Agus Muklison selaku Kapolsek Purworejo. (AN)
Post A Comment:
0 comments: