JAKARTA.Suarakpkcyber.com - Susahnya permodalan dan rumitnya aturan Bank dalam memberi pinjaman membuat banyak pedagang yang tidak bisa mengembangkan usahanya, bahkan tidak sedikit diantaranya yang gulung tikar dan kalaupun ada modal yang didapat itu tak lain para pedagang mendapat pinjaman dari rentenir dengan bunga pinjaman sangat tinggi sehingga beban yang ditanggung semakin berat dan memperburuk nasib pedagang.
Untuk itulah INKOPPAS (Induk Koperasi Pedagang Pasar) hadir sebagai alternatif pemberi harapan pedagang untuk bisa mendapatkan modal dalam mengembangkan usahanya. INKOPPAS berdiri semenjak tahun 1997 beranggotakan Pusat Poperasi Pedagang Pasar dan Koppas-koppas telah banyak menekan praktek tengkulak ke pedagang dengan memberikan pinjaman modal melalui Koperasi Pedagang Pasar yang ada di seluruh Indonesia. Hal ini terungkap saat diadakan seminar INKOPPAS di Hotel Ibis Tamarin Jalan KH.Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat Sabtu-Ahad 3-4/7/2021.
Praktek rentenir dan tengkulak sudah lama terjadi di pasar, untuk itulah peran Koperasi Pedagang Pasar harus di dorong agar bisa menekannya. Pemerintah melalui Menteri Koperasi dan UKM Bapak Teten Masduki mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong Koperasi Pedagang Pasar untuk mengembangkan diri menjadi entitas bisnis pilihan, “Induk Koperasi Pedagang Pasar (INKOPPAS) didorong aktif dan bersinergi untuk meregulasi para pedagang pasar agar tidak mencari modal ke para rentenir atau tengkulak,” ucap Teten Masduki, secara daring di hadapan peserta seminar. Teten berharap INKOPPAS dan anggotanya dapat terus hadir sebagai Role Model Koperasi Modern. Tidak hanya mensejahterakan seluruh stake holders, namun juga mengeksplorasi pemanfaatan teknologi dalam upaya terus menyempurnakan proses bisnisnya. “Di samping itu, INKOPPAS harus selalu peka terhadap isu terbaru, tren pasar, serta relevansi di zaman yang sangat dinamis ini,” lanjut Teten.
Pada kesempatan yang sama Teten mengapresiasi semangat INKOPPAS yang berkomitmen dalam menjalankan kegiatan usaha melalui penetapan program kerja. Di antaranya, revitalisasi KOPPAS melalui pengembangan lini bisnis distribusi barang pokok sehingga tidak hanya fokus pada simpan pinjam. Saat ini INKOPPAS telah melakukan program digitalisasi pasar melalui pengembangan core koperasi lengkap dan terintegrasi dengan sistem pembayaran.
Menurut Setyo Edy, bendahara INKOPPAS program digitalisasi ini dilakukan untuk mempermudah pedagang dan pembeli dalam melakukan transaksi secara cashless atau non tunai "saat ini INKOPPAS telah melakukan program digitalisasi pasar agar semua semua data transaksi dapat dikumpulkan hal ini bertujuan mempermudah distribusi barang sesuai kebutuhan pasar "papar Setyo.
"Selain itu INKOPPAS telah melakukan penataan kelembagaan sebagai koperasi modern hingga menjadi Apex atau regulator KOPPAS yang berperan menjaga likuiditas koperasi,lanjut Setyo. Apex dititik beratkan pada peran dalam penyatuan atau pengumpulan dana (pooling of found), pemberian bantuan keuangan (financial assistace), dan dukungan tekhnis (tehnical support).
Setyo berharap kedepan nya INKOPPAS dapat menjadi Koperasi modern yang setara dengan bank, baik secara manajemen maupun kekuatan finansialnya. Hadir pada acara ini ketua umum INKOPPAS Ferry Juliantono, sekretaris umum INKOPPAS Ngadiran, dan utusan dari berbgai Puskopas daerah, dan utusan dari Koppas, serta beberapa dewan pengawas INKOPPAS.(MC)
Post A Comment:
0 comments: