JAKARTA ,suarakpkcyber.com- Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi meminta Presiden Joko Widodo segera melakukan reshuffle sejumlah Menteri yang tidak berhasil menangani Covid 19.
Hal ini dikatakan Fachrul Razi, Kamis (26/8/2021) kepada media di ruang kerjanya, di Komplek Gedung Nusantara, Senayan Kamis (26/8/2021).
"Kita ingin menyelamatkan Presiden Jokowi dari kinerja kementerian yang sangat buruk selama masa pandemi, sudah saatnya beberapa kementerian di resuffle," tegasnya.
Menurut Fachrul Razi, masalah Covid 19 adalah masalah dunia dan berdampak terhadap seluruh kehidupan, oleh karena itu seluruh kementerian diminta agar bekerja keras untuk penanganannya dan tidak menitik beratkan hanya kepada kementerian kesehatan saja.
Fachrul Razi menekankan bahwa kinerja kementerian yang buruk menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19. "Harusnya Menteri yang gagal silahkan mengundurkan diri atau Presiden Jokowi segera reshuffle kabinetnya," tegasnya.
Fachrul Razi menilai kinerja kementerian berpengaruh pada daerah. Bahkan menurut kunjungannya di beberapa daerah, teedapat kekecewaan daerah terhadap kebijakan menteri yang berpengaruh pada kondisi perekonomian di daerah.
"Saya pikir tidak hanya menteri kesehatan yang bergerak dalam penanganan dampak Covid ini, seharusnya seluruh kementerian ikut terlibat terhadap dampak Covid 19 ini, supaya rakyat Indonesia merasakan kinerja kementerian di masa Pandemi," Ujar senator Asal Aceh ini.
Ia menambahkan lagi bahwa Covid 19 adalah problem kita semua, maka seluruh kementerian harus bergerak cepat, misalnya Menteri Kesehatan urusan soal medis, Menteri Tenaga Kerja soal sejumlah karyawan yang di PHK, menteri perdagangan bisa menurunkan harga barang dagang di Indonesia, Menteri Perhubungan bisa subsidi harga tiket transportasi dan lain - lain sebagainya.
"Jika seluruh Menteri bergerak dan bersinergi, kami yakin kita akan kembali pulih secara merata di Indonesia. Maka kami minta Pak Jokowi segera mengevaluasi dan melakukan reshuffle sejumlah kementerian yang kurang gerak di masa Pandemi ini." Pungkasnya.[tim]
Post A Comment:
0 comments: