SORONG,suarakpkcyber.com-Pasibaktiter Korem 181/PVT Mayor Cpm (K) Salomina Toam mewakili Danrem 181/PVT menghadiri Upacara memperingati hari Sumpah Pemuda ke-93 Tahun 2021 dengan tema "Bersatu, Bangkit dan Tumbuh", yang bertindak sebagai Pembina Upacara Kadispora Kota Sorong Fanik Tehupeiory, S.Sos. MH., bertempat di halaman Sanggar Pramuka Kwartir Cabang Kota Sorong, Jln Jenderal Sudirman, Kelurahan Malawei, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Prov. Papua Barat. Kamis, (28/10/2021).
Dalam Pidato Menteri Pemuda Dan Olahraga yang dibacakan oleh Pembina Upacara yang bertemakan Peran Pemuda Membangun Bangsa Indonesia menyampaikan 93 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, sebanyak 71 pemuda dari seluruh penjuru tanah air berkumpul disebuah gedung di Jalan Kramat Raya, daerah Kwitang Jakarta.
Mereka mengikrarkan diri sebagai Satu nusa, Satu bangsa dan Satu bahasa yaitu Indonesia. Sungguh sebuah ikrar yang sangat momentum bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini nantinya 17 tahun kemudian melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda yang dihadiri oleh Pemuda lintas Suku, Agama dan Daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah Kongres Pemuda, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta Kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imajinatif sulit rasanya membayangkan mereka dapat bertemu dengan mudah.
Dari belahan barat Indonesia, terdapat nama Mohammad Yamin. Seorang pemuda kelahiran Sawah Lunto Sumatera Barat yang mewakili Organisasi Pemuda Sumatera. Dari belahan Timur Indonesia, kita menemukan pemuda bernama Johannes Leimena, kelahiran Kota Ambon Maluku, mewakili organisasi Pemuda Jong Ambon.
Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya dibandingkan dengan era sekarang.
Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah, ntuk menjangkau ujung timur dan barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan-bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan dimanapun.
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan "jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda”, kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah Satu Bahasa, Satu Bangsa, dan Satu Tanah Air. Tapi ini bukan tujuan akhir.
Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaan dan kedaerahan kita. Ego ini yang kadangkala mengemuka dan menggerus persaudaraan kita sesama anak bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa persatuan Indonesia adalah segala-galanya jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.
Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa. Kita seharusnya malu dengan para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masih harus berkutat di soal-soal ini. Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bpk ir. Joko Widodo yang selama ini memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia.
Bulan Juli 2017 yang lalu, Bapak Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden nomor 66 tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan.
Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus kita gelorakan. bersama Pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, kita bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat sumpah pemuda 1928, saatnya kita berani bersatu untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia. (dedy).
Post A Comment:
0 comments: