JAKARTA.Suarakpkcyber.com - Tiga aktifis perempuan terlihat sibuk menyiapkan segala sesuatu ketika ulang tahun Media Independen Online (MIO) Indonesia yang digelar di aula Serba Guna DPR-RI Kalibata, Jakarta (15/11/2021).
Terlihat ketiga perempuan baya ini tetap cantik, cekatan dan energik dengan kolaborasi bersama aktifis lainnya. Tak pelak, acara pun berlangsung tertata rapi, apik serta meriah yang mengundang decak kagum para petinggi MIO yang hadir.
Keberadaan tiga serangkai ini, sesungguhnya tidak hanya di acara kemarin. Sebab diacara MIO yang digelar di Surabaya, Denpasar dan Serang mereka selalu tampil mendampingi Komisaris Besar Polisi pur, Ir Agung Karang Cucu raja terakhir kerajaan Karang Asem, Bali, diberbagai even yang digelar MIO.
Meski kapasitasnya sebagai Ketua MIO DKI Jakarta, ia selalu rajin warawiri ke berbagai daerah untuk mensupport giat MIO. Lantaran kesetiaan, tiga wanita yang selalu setia mendampingi Agung Karang, Ketua Umum MIO, AYS Prayogie, menyampaikan rasa salutnya.
"Mereka pantas diberi gelar Charly Angle from Jakarta", canda Prayogie saat memberi sambutan diacara Serang dan Denpasar. Lantas, siapa kah sebenarnya mereka ?
Angle pertama adalah Icha Rika Rachmawati, perempuan kelahiran Jakarta berdarah sunda, yang jago masak dan hobby berorganisasi. Mama Icha sapaan akrabnya, adalah orang tua dari pesinetron ganteng Ajun Perwira.
Angle kedua perempuan asal solo bernama lengkap Purnawati Yudha. Selain penata boga, perempuan tinggi berkulit sawo matang ini sedang giat menggali ramuan tradisional. Dia mengaku sedang uji coba meracik ramuan herbal khusus untuk kaum wanita khususnya para istri.
"Herbal yang saya produksi, nantinya akan membuat para suami berfantasi liar", ujar Yuda tertawa gelak.
Sedangkan Angle ketiga perempuan kelahiran Betawi bernama lengkap Lies Nur Fajar, profilnya imut tapi cekatan plus murah mengumbar senyum. Selain aktifis didunia jurnalis, Lies juga berprofesi sebagai pendidik.
Berbincang usai acara MIO, Charly Angel merasa nyaman dan enjoy bergabung di MIO. Soal gelar Angle yang diberikan kepada mereka, secuilpun tidak keberatan. Karena itu merupakan candaan yang membuat suasana kaku jadi cair. Berorganisasi jangan seratus persen serius.
Lantas, bagaimana dengan sang maestro ? Akan teruskah dibuntuti. Ketiganya pun koor serempak. "Kami bertiga akan tetap setia mengawal om Charly kemanapun beliau pergi", ujar ketiganya sambi cekikikan.
Kali ini suara mereka kencang, yang membuat gendrang telinga penulis bergetar. Icha, Yuda dan Lies pamit menyudahi obrolan. Serata bergegas menuju mobil yang telah menunggu dikemudikan Charly, pungkasnya (AN)
Post A Comment:
0 comments: