YOGYAKARTA.Suarakpkcyber.com - Pengurus Media Independen Online (MIO) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tancap gas. Hal itu kolaborasi dengan MIO Bali, beranjangsana dan silaturahmi ke Pondok pesantren (Ponpes) Tahfiz Quran Dzikrul Qolbi dan Panti Asuhan Al-ikhlas yang berlokasi di Ngrandu, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (20/11/2021).
Ketua PW MIO DIY Chandra Novrita di dampingi Bendahara Yuyun Triastuti SE beserta Ketua PW MIO Bali Bramono Sitanggang menemui pimpinan pesantren, KH Imam Subarno.
"Selain silaturahmi, kami sekaligus mengucapkan rasa syukur, karena Kiyai sudah datang menghadiri Pelantikan PW MIO DIY minggu lalu", ujar Chandra Novitra yang akrab disapa Novie
Sebagaimana diketahui, pesantren dan panti asuhan yang dipimpin KH Imam Subarno ini memiliki program pendidikan Hafiz Qur’an, dan dikenal sebagai salah satu pesantren tanpa biaya di Yogyakarta.
Kepada pengurus MIO yang menyambanginya, KH Imam Subarno, mengatakan, bahwa sejak tahun 2008 sampai akhirnya lepas Dinas dengan pangkat terakhir AKBP, dirinya sudah akrab dengan dunia pesantren. Terakhir beliau dinas di Polda Yogyakarta.
"Saya sudah lama punya cita-cita ingin membantu tanpa pamrih, dengan berdirinya pesantren ini dan memiliki jumlah santri sekitar 150 santri dan sudah tinggal di pesantren dan panti asuhan.” ujar Kiyai sambi sumringah.
Sebelum masa pandemi Kiyai Imam sering menjadi penceramah diberbagai daerah. Dan saat ini pun tetap konsisten bertanggung jawab atas pendidikan 150 santri dan juga para pengajar. Beliau juga menyediakan logistik sehari-hari, berupa makan minum yang berada di pesantren dan panti asuhan.
“Alhamdulillah banyaknya tali kasih yang tidak lepas dari bantuan Allah SWT memberikan lauk pauk setiap minggunya, “ungkapnya.
KH Imam Subarno menjelaskan bantuan yang datang ke pesantrennya mengalir dari berbagai pihak. "Saat ini ada aktivitas penggalian air sedalam 150m2 didepan pesantren, bantuan ini datang dari Singapore. Selain itu juga ada beberapa bantuan yang langsung datang untuk bertemu dan berbagi tali kasih dalam setiap tahun nya setiap ada musim Haji dan Umroh" tutur Kiyai.
Selain giat memberikan pendidikan agama kepada para santri, KH Imam Subarno juga sering membawa rombongan ke Mekkah untuk Haji dan Umroh.
“Alhamdulillah, kami juga dapat bantuan rumah susun santri dari Kementerian PUPR, hingga kini masih dalam pengerjaan perampungan, “tandasnya.
KH Imam Subarno memang punya semangat tinggi, sehingga kebutuhan para santri tetap terjaga. Maklum mengurus dan membiayai 150 santri bukanlah hal mudah. Namun begitu KH Imam Subarno tetap yakin Allah SWT akan memudahkan. "Allah SWT akan selalu memberikan kebutuhan kita selama kita yakin dan percaya", paparnya sambil tersenyum.
Masyarakat Kulon Progo dan DIY sangat mengapresiasi keberadaan Pondok pesantren Tahfiz Quran Dzikrul Qolbi dan panti asuhan Al-ikhlas ini, sebab bisa menjadi contoh pesantren yang bisa berbagi disaat masa sulit Pandemi Covid-19.
Masyarakat berharap, Pesantren Al-Ikhlas dibawah kepemimpinan KH Imam Subarno ini bisa terus tetap terjaga dan menciptakan putra-putri bangsa terbaik di masa depan untuk Indonesia lebih maju lagi, tutupnya (AN)
Post A Comment:
0 comments: