TOLITOLI,suarakpkcyber.com-Suara Golkar suara Rakyat, demikian jargon Partai Golongan Karya (Golkar) yang diaktualisasikan dalam Visi terwujudnya masyarakat bersatu, berdaulat, modern, damai, sejahtera adil makmur, beriman dan berakhlak serta berkesadaran hukum.
Lalu, Visi itu diwujudkan melalui Misi pembangunan yang berkeadialn, pemerintahan yang baik dan efektif, berwibawa, demokratis dan bersih dari KKN.
Untuk memelihara dan merealisasikan jargon dan Visi Misi Golkar tersebut, maka dari Munaslub empat tahun lalu, bung Airlangga Hartarto diperintah untuk menakodai Golkar pasca Setya Novanto yang terjerat sejumlah kasus hukum, akhir desember 2017 silam.
Namun, suara rakyat dan perintah Visi Misi Golkar yang dipanggulkan dipundak Airlangga itu, ternyata hanya Fatamorgana, retorika belaka.
Mengapa demikian, kemarin Golkar merupakan partai merah putih yang berkali-kali jawara, sebagai buah kepekaan terhadap segala masalah kehidupan Masyarakat, namun kian kemari eletabilitasnya terus tergerus oleh kepentingan asing yang demikian asyik mainkan dinamika bangsa yang pluralis, indonesia ini.
Tidak lagi aspiratif, sejumlah kebijakan kerap keluar dari cita-cita, tak kecuali pemberantasan tabiat KKN lantaran terjerumus dalam kerja-kerja oligarki asing yang terbiarkan kangkangi, mengeksploitasi, mengeruk kekayaan alam sebagai sumber kehidupan Rakyat, hingga ke pelosok Desa.
Ketua Golkar Kecamatan Dondo Kasir Munding |
Contoh kecilnya ialah pemaksaan jualan vaksin produk luar yang sudah tidak sedikit menelan korban jiwa masyarakat, dimana Golkar dibawa nakoda Airlangga, sekaligus ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), hanya diam seribu basa.
Menyaksikan realitas ini ungkap ketua Golkar Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli Sulteng Kasir Munding, kapasitas saya sebagai pimpinan kecamatan Dondo sangat risau dengan elektabilitas Golkar dan kepemimpinan ketum Airlangga yang hari ini terjun, bahkan semakin memburuk.
“Oleh karena itu, demi keselamatan bangsa, khususnya Kabupaten Tolitoli, saya berharap Golkar Tolitoli segera mendorong munaslub guna kembalikan suara rakyat dari belenggu oligarki itu,” pintah Kasir, kemarin 22/1/2021.
Merut Kasir, hal ini diungkap menyusul maraknya berita polemik GMPG (Generasi Muda Partai Golkar) yang menilai tujuh janji Golkar Bersih yang dihianati ketum, bung Airlangga. Ketujuh janji itu ialah bersih KKN dan kasus hukum lainnya, bersih dari konflik internal yang berlarut-larut.
Selanjutnya, pembersihan isu yang menukik dan kian menyandera Visi Misi Golkar yang sejatinya diperuntukan bagi kesejahteraan Masyarakat, termasuk bersih dari persoalan etika dan moral, namun semua itu jauh panggang dari api.
Setidaknya, ada sejumlah cacatan buruk dalam Visi Misi Golkar yang dihianati Airlangga Hartarto, yakni enam janji Golkar Bersih. Salah satu janji yang diingkari itu tutur Kasir menirukan GMPG, adalah komitmen memulihkan citra Golkar yang mulai “membusuk” akibat kasus yang menimpa ketua sebelumnya, serta konflik internal yang tak kunjung berkesudahan.
Pastinya, pada dua tahun terakhir citra “bau” Golkar tidak ada penyembuhan, malah eksistensinya tambah rusak. Belum lagi, partai ini masih distigmakan sebagai partai korup, karena terindikasi dikendalikan para oligarki yang memanfaatkan legitimasi partai bagi syahwat pundi mereka, bukan untuk kesejahteraan masyarakat seperti diamanatkan Visi Misi Golkar.
“Slogan Golkar bersih hanya Fatamorgana, retoris belaka. Padahal publik menunggu kebijakan dan manuver radikal, paling tidak tampakkan bahwa era kepemimpinan hasil Munaslub 2017 itu beda dengan pendahulunya,” gass Kasir menirukan kritis GMPG itu.(tim)
Post A Comment:
0 comments: