PASURUAN.suarakpkcyber.com - Beredar berita viral yang akhir-akhir ini ramai di perbincangkan di jagat raya tentang dugaan pungli berjamaah yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa Warungdowo dengan ajang program PTSL semakin memanas.
Pasalnya saat ini Pemerintahan Desa Warungdowo tengah mengadakan kegiatan sosialisasi PTSL Desa Warungdowo Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan di Balai Desa Warungdowo, Selasa (01/02/2022).
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Warungdowo, Ketua Panitia PTSL yang baru, Sekretaris Desa beserta perwakilan masyarakat yang merupakan peserta PTSL dengan jumlah 70 orang.
M. Muslik selaku Kepala Desa Warungdowo dalam sambutannya mengatakan bahwa di Desa Warungdowo saat ini yang mengikuti program PTSL tahun 2021 ada 700 peserta.
"Meski 700 peserta, tidak semuanya jadi bareng-bareng. Melainkan bergilir, ntah itu 200 dulu terus selanjutnya giliran." Ujarnya.
Hasil sosialisasi yang di adakan Pemerintahan Desa Warungdowo memutuskan untuk biaya pembayaran program PTSL yang di sepakati senilai Rp.650.000,-.
Meskipun begitu seluruh masyarakat yang hadir menyetujuinya. Adapun bantuan yang di berikan kepada masyarakat dari Pemerintahan Desa Warungdowo, yakni kalau masyarakat tidak mampu cukup bayar separuh saja. Yang memang benar-benar tidak mampu akan di gratiskan.
Untuk bidang tanah wakaf seperti TPQ, musholla, masjid akan diikutsertakan mengikuti program PTSL dengan biaya ditanggung oleh panitia.
"Sosialisasi ini supaya di getuk tularkan kepada masyarakat yang tidak hadir dan menjadi peserta program PTSL. PTSL ini bukan dipergunakan untuk masyarakat miskin, tetapi untuk masyarakat yang memiliki tanah agar bisa bersertifikat." Kata Kepala Desa Warungdowo.
Disaat sesi tanya jawab, salah satu masyarakat menanyakan terkait yang tidak mampu harus membayar 50%, misal sudah bayar 650 itu bagaimana ?
Kepala Desa Warungdowo menjawab kalau memang kenyataan di lapangan benar-benar tidak mampu akan kami kembalikan 50%.
Ditempat yang sama Abu Sofyan selaku Ketua Panitia PTSL 2021 atau yang baru angkat bicara bahwa untuk pembayaran kalau sertifikat sudah jadi, untuk saat ini panitia belum menarik sepeserpun.
Dengan diakhirinya sosialisasi tersebut, Kepala Desa Warungdowo didatangi oleh awak media yang ingin mengkonfirmasi tentang dugaan pungli berjamaah dengan ajang program PTSL yang lagi viral tersebut. Dengan sikap yang kurang sopan, Kepala Desa Warungdowo malah pergi meninggalkan Balai Desa tanpa komentar.
Apakah begitu sikap Kepala Desa ?.
Masih ditempat yang sama awak media juga mewawancarai Ketua Panitia PTSL, lagi-lagi awak media dibuat kecewa karena pertanyaan yang dilontarkan awak media mengenai dugaan pungli berjamaah dialihkan ke Kepala Desa. Berarti Ketua Panitia PTSL enggan memberikan komentar.
Edy Rianto selaku Sekretaris Desa yang menjabat sejak tahun 2018 akhir juga tidak tahu terkait dugaan pungli tersebut. Kembali lagi awak media dikecewakan.
Awak media kembali mewawancarai Ketua Panitia PTSL, dengan sebuah pertanyaan "panitia PTSL yang dulu itu siapa?. Lagi dan lagi pihaknya hanya menjawab "tanyakan saja sama Pak Kades" ucapnya.
Sebenarnya ada apakah ini ?. Pemerintahan Desa kok tidak tahu semua terkait Ketua panitia PTSL yang lama. Dan selalu diarahkan ke Kepala Desa.
Patut dicurigai, adanya sosialisasi saat ini hanyalah sandiwara Kepala Desa Warungdowo yang ingin pemberitaan tentang dugaan pungli berjamaah tidak lagi di bahas di jagat raya, pungkasnya (AN)
Post A Comment:
0 comments: