NGANJUK , Suarakpkcyber.com - Beberapa hari terakhir kelangkaan bahan bakar minyak jenis tertentu terjadi di berbagai wilayah , termasuk di kabupaten Nganjuk. Salah satunya adalah BBM jenis solar.
Hal tersebut mendapat reaksi yang beragam dari masyarakat , bahkan tidak sedikit pula yang menuding pihak pengelola SPBU sengaja melakukan penjualan tidak sesuai prosedur yang seharusnya.
Wandi , salah seorang pengelelola SPBU di jalan Ngrengket - Ngangkatan desa Mlorah, Rejoso contohnya , sempat dituding melakukan penyimpangan BBM hingga puluhan ton bahkan sampai angkat oleh salah satu media online.
Namun , pria 50 tahun itu membantah berita tersebut tidak benar , menurutnya pihaknya sudah melakukan penjualan sesuai standar dan tidak membatasi pelayanan terhadap konsumennya.
"Tidak benar (berita) itu , Kami sebagai pengelola tetap menjual sesuai prosedur dan standart penjualan, kalau kami melakukan penyimpangan tentunya solar pada hari ini sudah habis." katanya saat dikonfirmasi media ini Selasa siang (5/4/2022) dikantornya.
BBM jenis solar memang sempat kosong dalam beberapa hari, lanjutnya , namun kekosongan solar ini tidak hanya di SPBU Mlorah saja melainkan serentak sekabupaten Nganjuk.
Sementara , dua hari (Minggu - Senin, 3-4/4/2022) SPBU yang dikelolanya mendapat kiriman solar dengan total 8 ton dan masih tersisa 7,5 ton hingga hari ini (Selasa,5/4/2022).
"Dan pom (SPBU) kami baru mendapatkan pengiriman solar pada hari Minggu siang sebanyak 8 Ton dan Senin 8 Ton total 16 Ton , terjual 8,5 Ton sampai hari ini sisa solar masih 7,5 Ton." Ujarnya.
Terakhir Wandi mengatakan kalau pihak perusahaannya melakukan penyimpangan tentunya solar pada hari ini sudah habis , faktanya masih ada.
"Kami sebagai pengelola tetap penjualan sesuai prosedur dan standart penjualan, kalau kami perusahaan melakukan penyimpangan tentunya solar pada hari ini sudah habis, nyatanya masih ada." Pungkasnya. (Sr)
Editor : John.
Post A Comment:
0 comments: