JAKARTA,suarakpkcyber.com- Menghadapi ajang SEA Games ke-31 di Vietnam pada bulan Mei 2022, tim penahan Indonesia terus mempersiapkan diri agar target Medali Emas yang dicanangkan oleh pemerintah bisa tercapai. Salah satunya melaksanakan try out dengan mengikuti kejuaraan dunia di Antalya, Turkey.
Pada Kejuaraan World Archery Stage 1 tahun 2022 yang dilangsungkan tanggal 19-24 April 2022 di Antalya, Turkey, Indonesia menurunkan 10 atlit terdiri dari, 4 putra dan 2 putri (Divisi Recurve), dan 3 putra dan 1 putri (Divisi Compound). Mereka didampingi pelatih, Nurfitriyana Saiman, Wahyu Hidayat, Subarno,S.Pd, Jimmy Lantang, Harmaji.
Pada Divisi Recurve Men Team, Indonesia menurunkan Trio Olimpiade Tokyo, Riau Ega Agata Salsabila , Arif Dwi Pangestu dan Alviyanto Bagas Prastyadi yang tampil ciamik hingga babak 1/4.
Pada babak 1/12 trio Olimpiade Indonesia membungkam trio Austria dengan skor 5-1. Babak 1/8, Riau cs kembali menunjukkan taringnya, kali ini juara dunia 2021 Perancis dipaksa menyerah dengan skor 6-2. Langkah trio Olimpiade Indonesia kandas oleh trio Belanda pada babak 1/4. Kemenangan dengan susah payah diraih ranking 3 dunia dalam kejuaraan dunia ini melalui shotOf dengan skor 4-5.
Pada nomor Recurve Men Individu, penampilan Riau Ega Agata Salsabila dan Alviyanto Bagas Prastyadi terhenti di babak 1/32. Hasil ini menggambarkan untuk nomor individu, Indonesia masih membutuhkan penantian panjang untuk melahirkan the next Donald Pandiangan.
Riau satu-satunya atlit senior yang tersisa di Tim Recurve menumbangkan pemanah asal Luxemburg dengan skor 6-4, namun langkah Riau terhenti oleh Islam pemanah asal Bangladeh di babak 1/32 dengan skor 1-7 .
Alviyanto Bagas P, mengalahkan Akpa Bedi (Pantai Gading) di babak 1/64, namun Langkah Bagas terhenti oleh Tom Hall (Britania Raya) di babak 1/32. Pertarungan kedua pemanah ini harus ditentukan lewat ShotOf. Begitu ketatnya, sehingga hasil akhir harus ditentukan lewat dua kali ShotOf. Keduanya membidik di area 9 dan 10, sehingga untuk menentukan kemenangan anak panah yang nilainya 10 diukur dari center, selisih beberapa milimeter dari jarak center.
Pada nomor Revurve Women Individu, Rezza Octavia dara manis asal Bojonegoro, mampu menjawab kepercayaan PB PERPANI. Absennya Deananda Choirunisa, tidak menjadi beban bagi atlit asal Papua. Penuh percaya diri, peraih medali perak PON Papua, memulai babak 1/32 langsung menghentikan langkah atlit Slovenia dengan skor 6-0. Pada babak 1/32, sudah menunggu pemanah papan atas Spanyol, skor 6-4 untuk Rezza. Di babak 1/8 pemanah Itali yang kini menduduki ranking 2 sudah menunggu. Anak asuh Coach Nurfitriyana menjawab tantangan Itali, Rezza menang dengan skor 6-4. Sayangnya langkahnya kandas di pemanah Britania Raya, Pitman Bryony dengan skore 2-6.
“Rezza keren, walaupun masih minim jam terbang tapi dia tidak gentar menghadapi atlit papan atas dunia. Saya selalu berpesan, jangan cepat puas dengan hasil yang telah dicapai, target kita SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Jadikan pengalaman hari ini sebagai bekal menatap Olimpiade,” tegas Yana sapaan Nurfitriyana Saiman, salah satu dari 3 Srikandi Indonesia peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade.
Ketua Pengprov Perpani Papua Dr.Juliana J.Waromi mengapresiasi capaian atlitnya yang masuk dalam squad Timnas Panahan Indonesia. “Rezza ciamik, kata orang Jakarta. Apa yang dicapai anak Rezza adalah bukti kegigihannya dalam berlatih. Lewat pengurus Pengprov, saya selalu pantau perkembangannya. Kami bangga karena saat ini dua atlit kami dipercaya memeperkuat tim SEA Games. Harapan saya Rezza dan Gina tidak cepat puas dengan apa yang sudah dicapai hari ini. Saatnya tiba, kibarkan merah-putih di Vietnam, biar masyarakat Papua bangga,” tutur Mama Juli yang saat ini tengah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.
Untuk nomor Compund, diakui Coach Jimmy Lantang, ada penurunan 4-5 point. Secara team catatanya 234-235, kemarin turun 230 point, bahkan ketika menang menghadapi Portugal turun hingga 228 point, dan 230-232 point Ketika bertemu Denmark.
Prima Wisnu Wardhana yang tampil di nomor Compound Men Individu kalah 147-148 dari atlit nomor 1 dunia asal Belanda. Demikian halnya dengan Sri Ranti, dia tampil tidak terlalu jelek.
“Wajar karena faktor cuaca, disamping itu masih ada yang mengalami jetlek, intinya kita perlu banyak belajar. Kita ambil hikmahnya dari try out ini,” lanjut Jimmy melalui saluran selularnya.
“Sebagai penanggung jawab, tentunya saya senang dan bangga, karena atlit bermain lepas dan menikmati setiap pertandingan. Mereka menunjukkan performance yang baik, diluar apa yang kita bayangkan. Hasil ini akan kita evaluasi di Jakarta, sambil mempersiapkan diri menuju SEA Games. Kita masih ada waktu untuk mempertajam akurasi dan ketenangan (mental) bertanding, harapan kami target yang dibebankan pemerintah kepada PERPANI, insya Allah bisa tercapai jika melihat tekad dan kesungguhan dari anak-anak,” tutur Manejer Timnas Ary Koeswiranto melalui sambungan selularnya.
Penampilan dua atlit muda Pande Putu Gina Putri Arista (16 thn) dan Lisnawanto Putra Aditya (17 thn) belum terlihat tapi jika diberikan kesempatan kita optimis, mereka atlit yang kita persiapkan sebagai pelapis. Target mereka bukan sekarang, nanti Olimpiade Perancis,lanjut Ary.
Lanjut Ary, penampilan trio arjuna Indonesia, Riau Ega Agata Salsabila , Arif Dwi Pangestu dan Alviyanto Bagas Prastyadi, rupanya mendapat perhatian tim-tim elit dunia. Atlit Indonesia mampu mengagetkan negara-negara maju di dunia. Namun kita harus mengakui jam terbang atlit luar, mereka lebih beruntung karena lebih berpengalaman tampil diberbagai event kejuaraan dunia.
Dari event di Turkey rasanya kita butuh banyak try out atau paling tidak dalam setahun ada tiga turnamen internasional yang diikuti atlit kita. Disamping pengalaman bertanding, faktor stamina dan ketenangan masih perlu ditingkatkan menjelang SEA Games. Tiga faktor ini menjadikan kenapa kita selalu kandas menjelang babak final. Semoga dengan hasil ini Kemenpora maupun PB PERPANI lebih sering mengirimkan atlitnya mengikuti event internasional.
Pada gelaran SEA Games Manila 2019, Tim Panahan Indonesia berhasil menoreh 2 emas yang diperoleh dari Tim Recurve Putra yang diperkuat, Riau Ega, Hendra Purnama, Arif Dwi Pangestu, dan Individu Recurve Putra disabet Hendra Purnama. Saat itu target 2 medali emas diberikan kepada PB PERPANI di era kepemimpinan Kelik Wirawan Widodo, tuntas ditunaikan oleh Riau Ega dkk.(tim)
Post A Comment:
0 comments: