BOLAANG MONGONDOW, suarakpkcyber. com-Pembangunan pasar moderen tipe c yang ada di desa buntalo Kecamatan lolak Kabupaten Bolmong provinsi Sulawesi Utara saat ini menjadi sorotan publik. Proyek fisik yang dianggarkan melalui dana APBN tahun 2018 tersebut tidak selesai dikerjakan karena kontrak pelaksanaan hanya 90 hari kerja.sehingga pembangunan hanya mencapai sekitar 68 % dan sampai saat ini tidak dapat di fungsikan.
Menurut mantan kepala dinas perdagangan dan ESDM Bolmong yang menjabat waktu itu, saat dikonfirmasi media suarakpkcyber melalui via telepon menjelaskan bahwa Bagunan fisik yang di anggarkan dari dana APBN sebesar 5.710.707.000 tersebut yang dicairkan hanya sekitar 58 % dari anggaran karena pekerjaan hanya mencapai 68 %.
" memang waktu itu pembangunan pasar tersebut belum selesai,pembangunan hanya mencapai 68 % dan dana yang dicairkan hanya 58 % dari total anggaran.karena sistem pembayaran saat itu by progres atau bertahap sesuai hasil pekerjaan. Ucap tanor kepada awak media
Terpisah.pejabat pembuat komitmen (PPK) Andi Widiananto mengatakan awalnya pekerjaan berjalan lancar.tetapi mulai pertengahan november ada beberapa faktor yang membuat sampai pekerjaan fisik tersebut lambat.antara lain faktor cuaca hujan dan ada beberapa material yang digunakan di ambil dari jakarta sehingga hal inilah yang menjadi salah satu faktor sampai pembangunan tidak selesai. Andi juga mengatakan bahwa pada tanggal 23 desember 2018 pihak dinas sudah putus kontrak dengan pihak ketiga karena batas pekerjaan hanya 90 hari. Pihak ketiga meminta penambahan hari kerja tetapi dari kementerian tidak menyetujui hal tersebut dengan alasan bahwa ini kontrak tunggal. dan inilah awal permasalahan sampai pembangunan pasar tersebut tidak selesai.
"Awal pembangunan masih lancar akan tetapi mulai pertengahan november 2018 ada bebarapa faktor yang membuat sampai pekerjaan itu lambat.pada bulan desember per tanggal 23 kami sudah putus kontrak dengan pihak ke 3 yaitu PT. INNINAWA PRESISI KONSTRUKSI karena sudah habis kontrak dan pekerjaan baru 68 %. Ungkap andi
" pada tanggal 23 desember 2018 pihak ketiga meminta penambahan masa kerja akan tetapi hal tersebut tidak di setujui oleh pihak kementerian dan inilah awal masalah sehingga pembangunan tidak dapat dilanjutkan.tambah andi
Memang kondisi pasar buntalo tersebut sangat memprihatinkan karena di pintu gerbang masuk pasar ada bangunan yang sudah retak. hal inilah menjadi perhatian dari pemerintah desa setempat. Kepada media suarakpkcyber kepala desa buntalo Hengki saito meminta agar pemda Bolmong dan kementerian perdagangan bisa mengangarkan kembali pembangunan tersebut sehingga ini dapat membantu perekonomian masyarakat.
" Kami dari pemerintah desa buntalo merasa prihatin melihat kondisi pasar saat ini karena ada bangunan yang retak di pintu masuk pasar dan ini sangat berbahaya bagi masyarakat.ungkap hengky
Kami juga berharap pembangunan pasar dapat dilanjutkan agar perekonomian masyarakat buntalo khususnya dan masyarakat Bolmong umumnya menjadi lebih baik. Pungkasnya(Rohmad)
Post A Comment:
0 comments: