NGANJUK , Suarakpkcyber.com,- Beberapa waktu lalu sebuah postingan di media sosial facebook tentang kasus penolakan jenazah lansia sempat viral , sebelum akhirnya dihapus oleh penulisnya sendiri.
Postingan tersebut di unggah oleh Akun Arief Camra pengurus Yayasan Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang Jawa Timur.
Dalam unggahannya , Arief Camra menuliskan bahwa Bu Triman merupakan lansia dari Dusun Ngetrep desa kurungrejo Prambon Nganjuk, yang hidup sendiri dalam kondisi kotor dan lusuh di gubuknya.
Setelah dirawat selama 6 bulan , Mbah triman pun meninggal dunia, Akun itu juga menyebutkan pada waktu di evakuasi pertama kali , Ketua RT setempat berjanji akan menerima jenasahnya jika nantinya lansia tersebut meninggal.
Berikut isi postingan tersebut sebelum di hapus pengunggahnya :
PAK RT, KAMITUWO, dan KADES
KOMPAK TOLAK JENAZAH WARGANYA.
Kisah Sedih Siang ini:😭😭
Tulisan ini asli fakta dan saya siap bertanggung jawab atas apa yang saya tulis.
Terjadi lagi, penolakan jenazah warga asli setempat oleh RT, Kamituwo dan Kadesnya sekalian.
Adalah mbah Triman, sekitar 6 bulan yang lalu beliau masuk ke Griya Lansia dalam kondisi kotor, lusuh karena hidup sendiri di gubuk.
Tepatnya di Dusun Ngetrep, RT. 09, RW. 02 Desa Kurungrejo, Kec. Prambon, Nganjuk.
Pada saat evakuasi, pak RT berjanji akan menerima jenazah mbah Triman jika meninggal dunia.
Tapi, siang ini faktanya berubah.
Sekitar pukul 11:30 menjelang Jumatan ada kabar mbah Triman meninggal dunia.
Saya langsung telpon pak RT setempat, saya disuruh telpon ke pak Kamituwo, dafi Kamituwo saya disuruh telpon ke pak Kades. Tapi tidak ada jawaban yang memuaskan.
Akhirnya, saya minta kades untuk membuat surat agar kami punya jaminan memakamkan warganya di Malang.
Surat sudah dibuatkan Kades, relawan kami di Nganjuk sy mintai tolong untuk ngambil surat tersebut ke rumah Kades. Alhasil..keputusannya sama: jenazah tetap dimakamkan di Malang.
Kami yang awalnya ingin mengirim jenazah ke kampung halamannya, oleh RT Kamituwo dan Kades tidak diterima dengan baik. (Rekaman percakapan ada).
Padahal sesungguhnya setiap warga punya hak dimakamkan di desanya. Jenazah warga bukanlah sampah yang tak berguna. Ia pernah menjadi bagian di desa itu.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun, selamat jalan mbah Triman. Biarlah kami rawat sampai ke Liang Lahat disini.
Mbah Triman adalah lansia ke 32 yang Wafat di Griya Lansia.
*****
Setiap jenazah yang wafat, Kami membutuhkan dana total Rp. 2.5 juta untuk pemakaman.
Barangkali ada yang minat membantu pemakaman beliau, bisa bantu kami ke Rekening Griya Lansia; Bank Mandiri 141 00 1952 8702 An.YAYASAN GRIYA LANSIA HUSNUL KHATIMAH.
Terima kasih.
#GriyaLansia
#HusnulKhatimah
#PusatPerawatanLansiaTerlantar
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat , Arief Camra mengatakan alasan menghapus postingannya atas saran dari beberapa pengurus yayasan.
"Sudah sy takedown mas.. saran beberapa pengurus, tidak usah diperpanjang.🙏" Tulisnya.
"Kalo masalah datanya pasti valid. Sy tidak mengada-ada. 🙏" Lanjutnya.
Beberapa media online di Nganjuk mulai melakukan penelusuran terkait berita tersebut.
Salah satu perangkat desa Kurung Rejo mengatakan tidak menolak , namun hanya kesalahan penyampaian informasi , pihaknya berjanji Senin lusa (18/7) perangkat desa beserta keluarga Mbah Triman akan ke Yayasan tersebut untuk meluruskan masalah ini.
"Semua ini merupakan miskomunikasi saja, jadi besok Senin (18/7/2022) kami beserta keluarga akan meluruskan ke pihak yayasan, untuk menyelesaikan masalah ini, Nanti setelah dari Malang silahkan datang (konfirmasi_Red) lagi." Ucap perangkat desa tersebut.
Senada dengan itu , secara terpisah saat dihubungi lewat telepon , Camat prambon Kuwadi,SH mengatakan bahwa hal ini merupakan miskomunikasi, dan akan diselesaikan pihak pemdes.
"Itu masalah miskomunikasi , pihak desa akan menyelesaikan masalah ini ke Malang." Ujarnya. (Sr)
Editor : John.
Post A Comment:
0 comments: