PASURUAN,suarakpkcyner.com-Mulai menurunnya status pandemi membuat beberapa desa lebih leluasa menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa. Tak terkecuali di Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Senin (29/8/2022).
Dalam Musrenbangdes di Balai Desa tadi pagi, Kades Ngerong, Jemik Sadiman menjelaskan selama pandemi, rencana pembangunan desa tak berjalan sesuai rencana.
"Selama pandemi dana kami tersedot sekitar 68%. Mudah-mudahan tahun depan sudah tidak ada lagi covid. Tapi tetap kami anggarkan 25%," terangnya.
Hambatan selama dua tahun itu membuat Jemik tancap gas dalam Musrenbangdes kali ini. Setidaknya ada tiga pembangunan yang dikejar di desa yang memiliki 10 dusun tersebut.
Yang pertama TPS. Meski sudah mendapatkan Piagam Pengolahan Sampah Terbaik se-Kecamatan Gempol, tapi Jemik mengisyaratkan butuh tambahan mesin.
"Kita masih butuh mesin cacah sampah. Kalau untuk yang lain sementara tidak. Semua pengolahan sampah sudah bagus," ungkapnya.
Yang kedua adalah pembangunan pasar desa yang berada di Dusun Karangploso atau Guteras. Dan yang terakhir pembangunan infrastruktur.
"Infrastruktur perlu kami bangun. Seperti jalan penghubung Dusun Ngingas ke Dusun Kajang dan jalan dari Karangrejo ke Dusun Payaman. Karena jalan itu setiap hari dilalui banyak kendaraan," bebernya.
Sementara itu Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat sepakat dengan arah pembangunan Desa Ngerong. Utamanya tentang bank sampah.
"Sejalan dengan program Pemkab, SDSB. Satu Desa Satu Bank Sampah. Di Ngerong ini sudah bagus. Apalagi peraturan menteri pertanian ada batasan subsidi pupuk. Maka dari sampah bisa digerakan menjadi pupuk organik," jabarnya.
Namun, ia memberi catatan khusus terkait ketertiban pembayaran PBB. Menurutnya, salah satu indikator Pemda mengucurkan dana bantuan adalah prosentase pelunasan PBB.
"Nah, di Ngerong ini masuk zona merah terkait pelunasan PBB. Saya siap memperjuangkan kebutuhan warga Ngerong. Tapi tolong saya juga didukung dengan cara melunasi PBB," tutupnya. (tim)
Post A Comment:
0 comments: