Muhdi PR |
JAKARTA, suarakpkcyber. com-Konflik berkepanjangan yang mendera Partai Berkarya akhirnya Selesai dan Tuntas, Senin, 1 Agustus 2022. Menteri Hukum & HAM Yasona Laoly menyerahkan SK No. 1102 Tentang Pengesahan Susunan Pengurus DPP Partai Berkarya dan SK. No.1103 Tentang AD ART Partai Berkarya. Penyerahan SK di Terima Langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Berkarya Mayjend TNI (Purn) Muchdi Pranjono di dampingi oleh Irmanjaya Thaher Selaku Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu.
Pasca terjadinya dualisme antara Muchdi PR dan Tommy Soeharto yang pada Akhirnya keputusan Hukum Tetap lebih Berpihak Kepada Muchdi PR, partai ini kembali dihantui oleh konflik internal antara Muchdi PR Selaku ketua Umum dengan Syamsu Djalal Selaku Ketua Mahkamah Partai.
Pada pertengahan bulan Juni 2022 dilaksanakanlah Munaslub untuk mengokohkan kepemimpinan Muchdi PR dan melengserkan Syamsu Djalal dari posisi Ketua Mahkamah Partai.
Dinamika politik internal partai Berkarya, Belum Usai, disaat yang bersamaan terjadi pula gesekan yang cukup Tajam antara Muchdi PR dengan Badarudin Andi Picunang Selaku Sekjend. Gesekan ini tentu saja mempengaruhi kesiapan partai Berkarya guna mengikuti Tahapan Pendaftaran dan verifikasi partai politik peserta pemilu 2024 yang dimulai bulan Agustus 2022.
Akibatnya, konflik antara ketum dan Sekjend DPP ini banyak berimbas luas ke daerah-daerah, para pimpinan partai di daerah terganggu konsentrasinya untuk menyiapkan perangkat persiapan verifikasi dan konsolidasi.
Secara Nasional, partai Berkarya merupakan partai yang cukup prospektif, dengan perolehan suara 2,94% pada pemilu 2019. Partai ini mempunyai 100 an kader di Kursi DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota Se Indonesia. Mestinya, dengan modal perolehan suara di pemilu 2019, bisa dijadikan pondasi awal untuk lebih mensolidkan kembali semua kader untuk bisa lolos Parliamentary Treshold pada pemilu 2024.
Di tempat Terpisah, Ahmad Muhid NH, Mantan Sekretaris DPD Partai Berkarya periode Tahun 2017- 2020. Menanggapi bahwa Tuntasnya konflik dualisme di Partai Berkarya bisa di jadikan spirit bagi para kader di bawah. Muhid berharap kepemimpinan Muchdi PR bisa merangkul lagi elemen-elemen pejuang berkarya di daerah untuk kembali berjuang bersama dalam pemilu 2024, dengan catatan ketua umum bisa tegas terhadap brutush internal yang merongrong kesolidan partai.
" Biang konflik internal sejak Awal itu iya Badar, Sudah mahfum di khalayak internal berkarya, Pelatuk konflik itu Badarudin Andi Picunang. Sosok Sekjend pertama yang sempat tergeser oleh Priyo Budi Santoso di era kepemimpinan Ketum Tomy Soeharto. Tapi Badarudin memang figur yang lihai dalam berpolitik, hanya 2 tahun dia tidak menjabat Sekjend, dia berhasil menggalang kekuatan di daerah- daerah untuk melengserkan kepemimpinan Tomy Soeharto dan Priyo Budi Santoso melalui Munaslub pada Bulan Juli 2020. Setelah itu kesolidan partai ini terkoyak dan tercerai berai. Banyak kader potensial yang hengkang dan kader yang terpilih menjadi anggota dewan juga tidak bisa fokus bekerja akibat konflik" Ujarnya
Akhir akhir ini juga banyak beredar Di WA Grup tentang kedekatan badar dengan partai lain. Jangan_jangan pak Badar ini memang sengaja mau menghancurkan partai Berkarya dan dia sudah ada pelabuhan partai Lain, maka ketum harus tegas, Tindak dan pecat siapapun yang dianggap mbalelo. Agar kesolidan partai tetap terjaga dan bisa Lolos PT " tegas Muhid.(usj)
Post A Comment:
0 comments: