JOMBANG.suarakpkcyber.com-Siswahyu Kurniawan: Selamat Jalan Dulur Husnul Asrofi Jenggot Jombang, Semoga Para Tokoh 'Bawah-Tanah-nya' Kompak
JOMBANG. Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'un. Salah satu dulur yang juga tokoh 'bawah-tanah' Jombang, Husnul Asrofi (Asrofi) atau ada yang memanggilnya Mbah Jenggot (Nggot), meninggal dunia Selasa 25 Oktober 2022 (pagi sekitar jam 06.30 WIB, red.) yang kebetulan bertepatan dengan HUT salah satu 'sahabatnya Sumrambah (kelahiran 25 Oktober 1975 / usia 47 tahun, red.) yang juga Wakil Bupati Jombang, Jawa Timur. Sumrambah yang juga hadir di rumah duka di Kauman - Jombang, di belakang masjid Jami' (Alun-Alun) Jombang.
Banyak tokoh Jombang yang turut berbelasungkawa, dari kalangan formal pemerintahan maupun tokoh non-formal. Diantaranya Wabup Jombang Sumrambah, Rehal (sahabat dari Gus Nawawi Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, red.), Ipung, Roni, Imam Supardi, Wahyu Wonosalam, Dafid, Ali Usman gondrong dan lainnya.
Hadir pula Fatkhur Rochman (Gus Fatkhur), Nurbata (Kades Puri Kalangsemanding), Habib Ghofir (Kades Karanglo), Nur Wahid (Kades Plumbon Gambang), alumni Gontor, Komunitas Trail, Sekolah Gunung.
Juga hadir Korwil SBSI Jatim, DPC FSBSI Kabupaten Jombang Sekda Jombang, Purwanto, dan sejumlah Kepala Dinas serta berbagai tokoh lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
"Kami sangat kehilangan salah satu dulur kami," ungkap Siswahyu Kurniawan penulis buku biografi Asmuni - Srimulat yang juga hadir di rumah duka hingga mengantar ke tempat pemakaman (terletak sebelah barat dari Stasiun Jombang, red.) yang dilakukan siang hari karena menunggu dua putra Asrofi yang 'mondok' di Ponpes Krapyak, Yogyakarta.
Siswahyu Kurniawan juga mengungkapkan, beberapa hari sebelumnya akan menemui Asrofi untuk ngobrol berbagai hal seperti biasanya termasuk mengenai puterinya Siswahyu, Khansadinah Nahdah Wahyuda (Khansa / Dinah) yang D4 ikatan dinas PTDI - STTD dibawah Menteri Perhubungan yang kebetulan sudah Tingkat 4 dan PKL-nya ditempatkan di wilayah Kabupaten Jombang. Namun Asrofi dipanggil lebih cepat oleh Allah SWT.
Asrofi meninggal hari Selasa 25 Oktober 2022 sekitar jam 06.30 di Rumah Sakit Muhammadiyah, diduga karena serangan jantung serta adanya penyakit lain. Asrofi meninggalkan seorang isteri dan dua anak laki-laki.
Nama Asrofi mencuat di kawasan Kabupaten Jombang dan sekitar serta beberapa daerah lain di Jawa Timur, awalnya karena aktivitasnya di Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang didirikan oleh tokoh utama Prof Dr Muchtar Pakpahan SH MA, kemudian Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Rachmawati Soekarnoputri, Sabam Sirait, Sukowaluyo, Sunarti (sempat jadi anggota MPR RI utusan golongan, red.) dan lain-lain. SBSI didirikan tanggal 25 April 1992 dan sempat menjadi Serikat Buruh dari Indonesia yang paling meng-internasional. Asrofi termasuk 'golongan' gelombang kedua 'transisi' kepengurusan di kawasan Jawa Timur ketika itu: Gelombang ke-1 Imam Supardi dkk, Gelombang Ke-2 Didik Hendro dkk (almarhum) yang pernah jadi Ketua KPUD Kabupaten Mojokerto dan pengurus Pemuda Pancasila Mojokerto, kemudian 'grupnya' Asrofi (bersama Supriyo SBSI Mojokerto yang kini salah satu tokoh LSM / Ormas di Mojokerto, red.) meskipun 'antar' gelombang itu tetap saling mengisi.
Dari SBSI nama Asrofi mencuat, hingga bisa melebar ke berbagai lini dengan energi gebrakannya yang terus-menerus, bandel, seperti mobil bermesin diesel. Bahkan pada tahun 2018 saat Pilbup Jombang, Asrofi yang didampingi Roni ketika itu, termasuk menjadi bagian tim utama pasangan Cabup Mundjidah Wahab - Cawabup Sumrambah yang kemudian terpilih dan menjabat hingga sekarang, periode 2018 - 2023. Asrofi sempat mengungkapkan kekecewaan terhadap proses pembangunan di Jombang serta terhadap para pemimpinnya.
Siswahyu Kurniawan berharap, pasca Asrofi, para 'adik-adiknya' Asrofi dari berbagai tokoh 'bawah-tanah' bisa lebih kompak termasuk pengembangan pertanian Porang di Wonosalam, budidaya Kakao, serta usaha-usaha lain yang bisa saling menopang aktivitas serta saling mengerti, saling mengisi. Rencana warkop-warkop untuk posko-posko di berbagai wilayah kecamatan.
"Kita perlu tiru semangatnya yang tidak mengenal lelah seperti mesin diesel yang tangguh, terlepas apapun kekurangannya, untuk dimaafkan," ungkap Siswahyu Kurniawan yang pernah berhasil melobikan Program Hibah Air Bersih dari Pemerintah Jepang untuk salah satu desa di Jombang ini, yang pada waktu itu dimanfaatkan untuk bersama-sama, menggerakkan. Roni dkk juga sepakat hal tersebut, untuk maksimalisasi.
Wabup Jombang Sumrambah dalam kesempatan tersebut juga menyampaipan belasungkawa yang mendalam. Selain itu, pada kesempatan tersebut Wabup Jombang Sumrambah juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk keluarga almarhum. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= Sis (081216271926).
Post A Comment:
0 comments: