MALANG,suarakpkcyber.com-Akhir-akhir ini seringkali terjadi masyarakat umum menjadi korban investasi diantaranya karena pemahaman terhadap investasi yang dimaksud tidak tuntas ataupun karena informasi yang disampaikan oleh pihak PT sebagai 'broker' yang dititipi investasi itu sendiri kurang dijelaskan dengan detail serta kurang pemanduan sebab agar Sang Calon Investor segera berinvestasi.
Bahkan ada yang 'nakal' dengan strategi berganti-ganti tenaga marketing misal dengan tenaga marketing yang berpenampilan memikat sehingga Sang Calon Investor merasa terjebak, yang kemudian tidak jarang menjadikan dana investasi menjadi hilang ratusan juta bahkan lebih, dengan strategi 'sell' dan buy yang tidak jelas.
Salah satu dari hal-hal tersebut bisa saja menimpa banyak Sang Calon Investor yang kemudian merasa terjebak berinvestasi meskipun sebenarnya belum benar-benar tuntas dan masih bingung.
Hal tentang bingung, salah satunya dialami Ibrohim warga Pasuruan yang investasi ratusan juta rupiah melalui PT Best Profit Future yang beralamat di Jalan Letjen S. Parman Malang, Jawa Timur.
"Saya bingung, kok serasa tiba-tiba dana saya habis ratusan juta rupiah, dan tanpa pernah mendapatkan hasil satu rupiah pun," ungkap Ibrohim curhat kepada wartawan dari sejumlah media, kemarin, setelah sempat mendatangi PT Best Profit Future di Jalan Letjen S. Parman Malang.
Ibrohim pun menjelaskan runtutannya saat transfer dananya yang berjumlah total Rp.500 juta lebih.
1). Rp. 10 juta Mbangking BCA
2). Rp. 100 juta mb. BCA
3). Rp. 90 juta via kwitansi BCA
4). Rp. 100 juta Mb. BCA
5). Rp. 100 juta Mb. BCA
6). Rp. 40 juta Mb. BCA
7). Rp. 30 juta Mb. BCA
Jumlah tersebut Rp. 470 juta (Rp.470.000.000). Namun ada transfer Rp.90 juta lewat struk BCA tapi belum ketemu.
Ibrohim pun menyampaikan kebingungannya yang lain bahwa investasinya itu pernah akan mendapatkan hasil yang cukup besar saat 'trading' sell (jual) dan bukan buy (beli) akan tetapi oleh pemandunya, 'calon' keuntungan itu tidak boleh di-WD (withdrawl alias ditarik).
Saat wawancara dengan berbagai media tersebut, sejumlah wartawan pun menyarankan Ibrohim untuk membuat sejumlah langkah diantaranya dengan membuat tim untuk membantu permasalahan tersebut, kemudian melaporkan hal tersebut kepada polisi, kepada (melalui) LBH, juga ke OJK maupun institusi-institusi Alat Penegak Hukum (APH) lain yang memungkinkan.
Ibrohim pun menyatakan akan mengkaji hal tersebut bersama timnya. "Saran kami, segera buat Surat Kuasa dulu," cetus salah satu wartawan. (red. / tim).
Post A Comment:
0 comments: