PASURUAN,suarakpkcyber.com- Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan beberapa waktu lalu, termasuk untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), diantaranya menjadi pendorong untuk memungkinkannya inovasi-inovasi para pelajar yang dengan panduan guru ataupun dari kreativitas masing-masing maupun perpaduan dari dua hal tersebut.
Tak mengherankan jika asuruan Always Fresh Expo yang di gagas oleh Disperindag Kabupaten Pasuruan yang telah memasuki hari keempat, Senin (07/11/2022) pun memberikan kesempatan kepada para pelajar SMP di Kabupaten Pasuruan untuk turut menampilkan hasil karya mereka, hasil inovasi mereka.
Diantaranya bisa dilihat pada stand Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, dimana juga terdapat karya para pelajar SMPN 2 Beji. Pada stan tersebut, para awak media mendapat sambutan hangat dari Herawati Pertiwi guru pendamping dari SMPN 2 Beji, Kabupaten Pasuruan.
Banyak informasi positif mengenai dunia pendidikan yang didapatkan dari pertemuan dengan para jurnalis, diantaranya bahwa pemerintah melalui Dinas Pendidikan saat ini di dalam ikhtiarnya terdapat program mencetak pelajar berjiwa Pancasila.
Herawati Pertiwi Pembimbing SMPN 2 Beji Kabupaten Pasuruan, itupun menjelaskan bahwa selaras dengan di berlakukannya Kurikulum Merdeka, maka ada istilah yang disebut P5 yaitu terdiri dari Penguatan, Proyek, Profil, Pelajar, Pancasila. Di dalam P5 tersebut ada tujuh (7) tema dan untuk tingkat SMP minimal tiga (3) tema dalam satu (1) tahun.
Dijelaskan oleh Herawati Pertiwi, diantara inovasi dari para pelajarnya diantaranya adalah berkaitan dengan produk-produk yang digeluti secara intens sehingga berbuah menjadi banyak manfaat.
“Contoh tema-tema itu antara lain tema suara demokrasi seperti pemilihan OSIS, tema kearifan lokal seperti yang saat ini SMPN 2 Beji di mana siswa kami membuat produk dari buah siwalan. Alasannya di belakang sekolah ada petani buah siwalan yang hampir punah lantaran mereka tidak berkembang, mereka hanya menjual dalam bentuk minuman,” ungkap Herawati Pertiwi.
Dari kasuistik tersebut pihak sekolah mencoba berkolaborasi dengan petani, dengan memberi resep dan mendelegasikan siswa untuk menyampaikan kepada petani.
Dengan adanya hal tersebut, diantara hasil pertanian petani bisa ditampung untuk diproses dalam produksi, sehingga dengan aktivitas itu para siswa maupun petani sama-sama mendapatkan keuntungan dan manfaat. Meskipun saat ini hasil produk para siswa masih difokuskan untuk pemenuhan gizi anak-anak di kantin sekolah.
“Untuk Sementara waktu produk ini untuk kebutuhan kantin dan pemenuhan gizi anak-anak,” jelas Herawati Pertiwi.
Melalui kurikulum merdeka anak-anak membuat kelompok dan kemudian mengeksplorasi kemampuannya sendiri bersama kelompoknya.
Herawati pun menyebut dampak positif Kurikulum Merdeka bagi para siswa diantaranya menjadikan siswa berinovasi, lalu suasana yang nyaman dan enjoy sehingga tidak mudah mengantuk meskipun pada jam akhir pelaharan. "Bahkan (bisa dapat, red.) tambahan uang saku dari hasil penjualan produk,” ungkap Hera.
Stand Kurikulum Merdeka Effect dalam Pasuruan Always Fresh Expo yang di gagas oleh Disperindag Kabupaten Pasuruan, menampung inovasi para siswa termasuk dari SMPN 2 Beji.
Diluar itu, Hera menjelaskan bahwa kegiatan kelompok oleh siswa memiliki tujuan atau sasaran tembak yang jelas. Sasaran tembak dari aktivitas kelompok belajar siswa diantaranya adalah: PERTAMA, Mencintai dan menghargai hasil budaya sekitar; KEDUA, bekerjasama dengan team dalam satu tujuan yang sama, melatih kekompakan.
Sedangkan mengenai penerapan metode P5 bisa dengan tiga (3) cara yaitu: PERTAMA, pada jam akhir setiap hari; atau KEDUA, di hari terakhir dalam satu pekan; atau KETIGA, beberapa bulan terakhir di akhir tahun pembelajaran.
Stand SMPN Bangil, dan SMPN 3 Bangil, Kabupaten Pasuruan, Dalam Giat Pasuruan Always Fresh Expo Yang Digagas Oleh Disperindag Kabupaten Pasuruan
Stand Dinas Pendidikan dalam Pasuruan Always Fresh Expo berisi beberapa karya siswa-siswi SMPN di Beji dan Bangil, diantaranya yaitu: PERTAMA, produk makanan dan minuman dari SMPN 2 Beji; KEDUA, produk batik dari SMPN 1 Beji.
Lalu yang KETIGA, sablon digital dan hidroponik dari SMPN 1 Bangil; KEEMPAT, briket (pengganti bahan bakar) dari SMPN 3 Bangil,; KELIMA, kerajinan dari SMPN 2 Bangil; KEENAM, lukisan anak dari IGTKI.(usj)
Post A Comment:
0 comments: