PASURUAN,suarakpkcyber.com- Janji pihak eksekutif dan legislatif Kab.Pasuruan,terkait action pembersihan sungai wrati pada Senin (12/12/2022). Tampaknya tidak sesuai dengan harapan 24ribu lebih masyarakat 4 desa yang ada dibantaran sungai wrati.
Pasalnya pihak Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Lingkungan Hidup Kab.Pasuruan, tidak memiliki bego ampibi dan ponton. Sehingga alat berat yang ada saat ini (Senin,12/12/2022) hanya membersihkan anak sungai wrati yang ada di depan pasar ikan Desa Kedungboto.
Menurut penuturan Ketua DAS Wrati Henry Sulfianto," pekerjaan yang dilakukan saat ini oleh dinas terkait, tidak sesuai dengan exspektasi atau yang diharapkan,"cetusnya saat berada di lokasi.
" Pokok permasalahan ada di sungai wrati, yang mana ada beberapa titik yang perlu di bersihkan karena telah terlihat dengan jelas sedimantasinya. Titik tersebut berada di 9titik diantaranya dam kali kunting, gladak dusun keputran, damn kedungboto, jembatan kedungboto, jembatan pagak, dam kedungringin tengah, dam ngayunan, jembatan dusun gersikan dan jembatan gondanglegi.
Sebelum action pembersihan yang dilakukan oleh dinas terkait tadi, telah dilakukan pembahasan di balai desa Kedungboto. Pihak petugas menanyakan titik mana saja yang akan dibersihkan. Setelah ditunjukan titik yang menjadi akar permasalahan atau titik penyumbatan aliran sungai, pihak dinas terkait yang dimotori oleh Mahbub Junaidi dari DLH Kab.Pasuruan mengatakan bahwa bego yang distanbykan tidak bisa melakukan pembersihan tersebut,lantaran harus memakai bego ampihi atau memakai ponton.
Akhirnya pihak dinas terkait melakukan pembersihan anak sungai wrati yang ada di depan pasar ikan kedungboto,"jelas Ki Demang sapaan Ketua DAS Wrati Beji.
Pun demikian yang disampaikan oleh Mahbub Junaidi," Kami hanya punya bego biasa, jadi tidak bisa melakukan pekerjaan pembersihan yang ada di sungai wrati. Untuk pembersihan di sungai wrati atau titik yang dimaksud, harus pakai bego ampibi atau ponton,"jelasnya
"Nanti akan kita koordinasikan dengan pihak BBWS untuk kelanjutannya," imbuh Mahbub Junaidi.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, masyarakat dari empat desa yakni Cangkringmalang, Kedungringin, Kedungboto dan Tambakan pada pekan lalu melakukan aksi damai dengan mengirim encenggondok ke Dinas Sumber Daya Air,DLH dan DPRD Kab.Pasuruan. Puluhan perwakilan warga memprotes pembiaran sungai wrati yang tertutupi enceng gondok dan sangat rentan bencana banjir dikala musim penghujan tiba, oleh Pemkab Pasuruan. Bahkan warga mengancam akan meminta pindah kependudukan dari Pemkab Pasuruan ke Pemkab Sidoarjo, lantaran empat desa tersebut merupakan perbatasan antara Pemkab Pasuruan dengan Pemkab Sidoarjo.(usj)
Post A Comment:
0 comments: