MOJOKERTO,suarakpkcyber.com-(28/01) Rusaknya lingkungan di sekitar desa jati dukuh salah satunya rusak nya sungai akibat galian C dan beberapa sumber air dengan menurunnya debit air diambang kritis, karena akibat galian C yang berdampak pada sumber air sekitar desa jati dukuh, akibat galian C yg terus menerus di desa itu akhirnya puluhan masyarakat Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, nekat menutup usaha galian C tersebut, kendati dibayang bayangi intimidasi.
Penutupan lahan galian C tesebut menggunakan patok patok kayu yang dilakukan warga desa jati dukuh. Adapun tempat penutupan yang dilakukan masyarakat dijalan keluar masuk kendaraan eksplotasi hasil galian tersebut, disaksikan perangkat desa beserta petugas keamanan baik dari Muspika setempat maupun Polres Mojokerto
Selain pematokkan jalan akses galian C, masyarakat yang di motori dan di ikuti seluruh anggota Paguyuban Srikandi Peduli Lingkungan Majapahit (PSPLM), berusaha juga mengeluarkan beberapa alat berat ( Cobelgo) dari lokasi, untuk selanjut nya warga sekitar menginginkan penutupan ini untuk seterusnya karena sangat berdampak pada lingkungan sekitar desa jati dukuh. |
Pada kesempatan itu, Kepada suara KPK cyber Sabtu (28/01), salah seorang masyarakat yang ikut aksi demo, Sumadi, mengatakan, sebetulnya aksi demo ini sudah beberapa kali diilakukan tetapi tidak ada tanggapan dari pihak desa maupun pemerintah daerah. Sedang saat itu (sebelumnya) tidak dilakukan penutupan jalan. Karena tuntutan selama ini tidak diindahkan maka aksi ini dilakukan juga oleh warga desa jati dukuh untuk melakukan penutupan galian tersebut yang sangat merugikan warga sekitar desa jatidukuh.
Lebih lanjut, pria yang sehariannya berprofesi sebagai petani, menjelaskan, sebelum masuknya para penambang, didesa Jatidukuh, kondisi lingkungan sangat asri sekali dengan alam pertanian didukung sumber air baik bawah tanah maupun sungai sangat melimpah. " Apabila ini tidak segera dihentikan pasti sumber air tanah akan musnah. saat ini saja beberapa sumber air sudah hilang sedang lahan pertanian yang selama ini banyak yang musnah berubah menjadi kubangan2 besar, akibat pengusaha lain yang tidak melaksanakan reklamasi, makanya saya meminta masyarakat harus bertekat untuk berani bertindak" tandasnya.
Tidak kompaknya warga atau masyarakat Ds. Jatidukuh melakukan gerakan tersebut, diduga adanya intimidasi sebelumnya. Hal itu di benarkan Ketua PSPLM, Suwarti, mengatakan kepada suaraKPK cyber kami sebelumnya telah menduga aksi damai penutupan usaha Galian C ada beberapa orang yang bergerak melakukan intimidasi.
Lebih jauh dia menjelaskan, masyarakat ditakuti takuti kalau mengikuti aksi demo untuk penutupan tersebut, tidak akan di beri program bantuan sosial dari desa. Karena namanya masyarakat desa percaya saja dan takut. " Tapi kami tetap jalan kendati sebagian masyarakat tidak mendukung, yang penting gerakan gerakan ini murni untuk pembenahan lingkungan," tandasnya.
Imformasi yang diserap di sekitar pertambangan tersebut bawah kegiatan tersebut dilakukan oleh CV Wira Samudra dan sudah berlangsung selama 1 bulan luas lahan yang ditambang kurang dari 2 hektar dengan posisi lahan produktif pertanian. Sedang masalah ijin yang dipegang pengusaha adalah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) belum sampai ijin lanjutan yaitu produksi sehingga CV tersebut dilarang untuk menjual mengangkut hasil tambang keluar areal apalagi sampai menjual .
Tapi faktanya selama 1 bulan kebelakang pengusaha telah mengeluarkan hasil tambangnya tiap harinya sebanyak 60 dam truk dan menjual pada salah satu perusahaan pemecah batu.
Pada sisi lain, Kades Jati Dukuh, H.M Zainal Arifin S.pd, mengakui, bahwa sebelum Kepala Desa, usaha galian C tersebut sudah marak dan lebih gila, setelah luas lahannya habis, tidak pernah dilakukan reklamasi. " Saya pribadi maupun kepanjangan tangan pemerintah di bawah, sangat mendukung aksi ini dengan landasan supaya tidak sembarangan membuka ijin pertambangan", jelasnya.
Sedang untuk areal yang ditambang CV Wira Samudra yang dipaksa warga untuk menghentikan aktifitasnya, Zainal, mengakui kalau CV tersebut Alami Puncak Titik Kritis Kerusakkan Lingkungan, Masyarakat Ds. Jatidukuh Nekat Tutup Galian C, Pendemo Dibayangi Intimidasi.(alfn)
Post A Comment:
0 comments: