Suasana rapat paripurna DPRD kab pasuruan |
PASURUAN,suarakpkcyber.com– Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan menunjukkan tren positif. Bahkan, tingkatnya berada di atas rata-rata Jawa Timur dan nasional.
Hal itu tersaji dalam paparan Bupati Pasuruan, dalam paripurna LKPJ 2022 di kantor legislatif. Paparan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf itupun mendapat apresiasi dari DPRD Kabupaten Pasuruan.
Meski masih ada hal yang harus ditingkatkan. Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan menguraikan, kepemimpina Bupati Pasuruan H.M Isyad Yusuf dan KH Mujib Imron selama memimpin Kabupaten Pasuruan, patut diapresiasi. Hal ini tak lepas dari sederet prestasi yang diraih.
“Bahkan, salah satu prestasi yang patut dibanggakan, adalah diraihnya WTP selama 9 tahun berturut-turut,” bebernya.
Penghargaan yang diraih tersebut, merupakan bukti nyata, transparansi pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam pengelolaan keuangan secara akuntabel. Komunikasi kepemimpinan Gus Irsyad selama 5 tahun dengan DPRD berjalan cukup baik. Buktinya, dalam setiap penyusunan program-program strategis daerah, senantiasa melibatkan legislatif.
Mas Dion, sapaannya menambahkan, dalam LKPJ tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan menunjukkan hal yang positif. Karena, berada di atas rata-rata Jawa Timur bahkan Nasional.
Begitu juga dengan tingkat pengangguran yang masih lebih rendah. Jika harus dibandingkan dengan Provinsi dan nasional. Hanya saja, hal yang perlu dipacu, memang tingkat IPM. Karena, masih di bawah rata-rata Jawa Timur dan juga nasional.
“Memang untuk IPM perlu dipacu hingga masa periode jabatan Gus Irsyad dan Gus Mujib. Agar bisa melampaui Jawa Timur dan Nasional,” jelasnya.
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dalam paparannya menguraikan, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan sebesar 5,32 persen. Struktur ekonomi Kabupaten Pasuruan didasarkan PDRB memberikan kontribusi pada 5 sektor lapangan usaha terbesar.
Yakni industry pengolahan 60,25 persen; kontruksi 11,20 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor 9,59 persen; pertanian,kehutanan,perikanan 6,24 persen; penyedian akomodasidan makan minum 3,84 persen; informasi dan komunikasi 2,84 persen dan administrasi pemerintah,pertanahan dan jaminan sosial wajib 1,10 persen.
Selain itu, Bupati juga menguraikan tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang cenderung mengalami peningkatan. Bahkan, peningkatan yang terealisasi, berlangsung berturut-turut, sejak 2020 hingga 2022.
Menurut Gus Irsyad, tingkat IPM pada 2021 lalu, hanyalah 70,25 persen. Sementara pada 2022, mencapai 70,55 persen. Ada kenaikan 0,43 persen antara 2021 dengan 2022. Tingginya tingkat IPM di Kabupaten Pasuruan, dipengaruhi beberapa komponen. Beberapa komponen yang dimaksud, yakni tingkat kesehatan, pendidikan serta ekonomi.
Selain itu, tingkat kemiskinan di Kabupaten Pasuruan juga mengalami penurunan. Sebelumnya, mencapai 9,7 persen pada 2021, pada 2022 hanya sebesar 8,96 persen.
“Bahkan, angka kemiskinan Kabupaten Pasuruan, masih di bawah angka kemiskinan Jawa Timur yang mencapai 10,49 persen dan nasional 9,54 persen,” bebernya.
Gus Irsyad menguraikan, sepanjang 2022 lalu, realisasi pendapatan mencapai Rp 3,352 triliun. Sementara pada tingkat belanja, terealisasi Rp 3,450 triliun. Dengan kondisi tersebut, masih menyisakan SILPA hingga Rp 372 miliar. (Usj)
Post A Comment:
0 comments: