Oleh : ROLANDA HAPSARI
Sebagaimana hampir semua orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan
membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu. Jika orang tua lalai dalam
membimbing anak-anaknya anak tersebut akan melakukan hal hal yang tidak diinginkan
seperti Bullying ataupun Tindakan Kekerasan. Pada dasarnya apa yang dilakukan orang tua
akan menjadi contoh untuk anaknya. Kita manusia harus bisa menjaga perkataan yang
dikeluarkan dari mulut kita, karena kita tidak akan tahu bagaimana orang mendengarkan
atau menyikapi perkataan kita. Intinya kita sebagai manusia yang selalu hidup
berdampingan dengan satu sama lain kita harus menjaga perkataan maupun perilaku.
Fenomena pelecehan menyebabkan pelaku bertindak sewenang-wenang terhadap
korbannya. Insiden penindasan sering kali terjadi di sekolah, di rumah, di tempat kerja, di
masyarakat, dan bahkan secara online. Aktivitas intimidasi tidak membeda-bedakan usia
atau jenis kelamin. Pelaku kekerasan memilih orang yang pemalu, pendiam, unik, cantik,
atau bahkan punya kekurangan yang bisa diolok-olok. Perbuatan tersebut dilakukan oleh
seseorang atau kelompok mayoritas yang lebih berkuasa, dilakukan secara berulang-ulang,
pelakunya tidak bertanggung jawab, dan dilakukan dengan rasa senang.
Dampak dari aksi Bullying itu sendiri dapat merusak kesehatan mental anak-anak atau
remaja. Pelaku yang melakukan aksi bullying dapat memberi pengaruh buruk pada
kesehatan fisik maupun mental korban. Dampak dari aksi bullying juga dapat membuat
korban untuk melakukan tindakan bunuh diri. Dampak aksi bullying buat para pelaku juga
membuat sifat pelaku berubah seperti agresif, mudah marah, impulsif, percaya diri dan
kurang empati (Rolanda Hapsari)
Post A Comment:
0 comments: