NGANJUK,Suarakpkcyber.com,- Bantuan pusat program stunting yang di distribusikan langsung melalui Pos, membuat masyarakat kecewa. (30/10/2023)
Contoh di salah satu kecamatan di kabupaten Nganjuk yang memilik 10 wilayah penerima manfaat, merasa kecewa pada pos yang menyuplai karena sebagian telur sekitar 30 % tidak layak di konsumsi (busuk).
Saat Investifigasi dilapangan warga membenarkan bahwa dirinya "M" juga kedapatan beberapa telur yang busuk setelah di rebus.
Telur busuk tersebut dalam kemasan tertera tanggal produksi 24/10/2023.
" Padahal tanggal produksi 24/10/2023 kok telurnya busuk ya, berarti kwalitas telus sangat di bawah standard produksi," ulasnya.
Sementara itu bapak camat pun membenarkan atas keluhan beberapa warga tersebut.
"Hal ini sudah saya sampaikan ke pihak pos yang menyuplai, agar lebih memperhatikan kwalitas produksinya karena ini program pemerintah, menggunakan uang negara dan untuk masyarakat penerima bantuan," urainya.
Sementara itu Kepala Pos Shabrina Jeanette menerangkan bahwa pos hanya sebagai penyalur, bukan sebagai penyedia RMI, data kami peroleh dari Bapanas (Badan Pangan Nasional), ketika barang sampai kita sampling untuk di kirim dengan di sortir dulu, jika ada yang busuk dan pecah akan kami ganti pada hari itu juga atau besoknya.
Penyaluran kami laksanakan pada tanggal (20/10/2023), jika terjadi ada barang yang rusak kami siap mengganti karena memang ada return dan stock di kami.
" sampai dengan hari Rabu ( 1/11/2023), data yang kami terima jumlah masyarakat yang sudah mengadu tentang telur rusak ada 3 orang, mungkin masih ada beberapa kami siap untuk mengganti, " jelasnya.
Selain dari pihak pos, juru salur kami infokan jika ada komplain Monggo di ganti, namun jika tidak ada cadangannya di catat kita akan titipkan ke perangkat desa.(sr)
Post A Comment:
0 comments: