Dalam sambutan nya Pj Bupati menegaskan bahwa pemkab Pasuruan berkomitmen dalam menurunkan AKU dan AKB dengan berbagai program yaitu faskes, dengan menyediakan tenaga medis yang kompeten, dan peran kader dengan menyadarkan masyarakat penting nya hidup sehat dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan.
Kita berharap dan berupaya terus memperkuat layanan kesehatan primer dengan memastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan akses yang muda dan berkualitas, dan meningkatkan kualitas rujukan kerja sama puskesmas dengan Rumah sakit untuk memastikan penanganan tepat sasaran, pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah mengatakan time penakut memiliki tugas penurunan angkat kematian ibu dan bayi bersama intansi terkait dan tugasnya tidak sendirian, butuh kolaborasi dan kekompakan semua fihak dalam menurunkan angka kematian bayi baru lahir.
Dengan kontek meningkatkan kesehatan ibu dan bayi dan meningkatkan program lintas sektor organisasi profesi, institusi pendidikan, dan meningkatkan time dalam menyusun strategi penurunan angka kematian ibu dan bayi, pungkasnya.
Di tahun 2021 tepatnya pada saat covid 19 ini angka kematian ibu dan bayi sangat tinggi, selama tahun 2021 tercatat ada 25 kasus kematian pada ibu yang melahirkan, sedang kematian bayi justru paling banyak 105 kasus dalam setahun.
Dan dalam 2024 ini sebanyak 13 kasus kematian ibu melahirkan dan 38 kasus bayi meninggal dunia, dan fakta tersebut menjadi PR kita semua dan mengajak semua fihak untuk gerakan menelan obat tambah darah yang di tujukan kepada remaja putri dan ibu hamil, semoga dengan menelan tambah darah, Anemia nol di Kabupaten Pasuruan pungkasnya. (Usj)
Post A Comment:
0 comments: