Nganjuk, suarakpkcyber.com– Menyikapi insiden keracunan makanan yang terjadi pada Rabu, 2 Oktober 2024 di SDN 1 Banaran Kertosono, Ketua Relawan Gempar, Soni, memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut. Dalam pernyataannya, Soni mengungkapkan permohonan maafnya kepada semua pihak yang terdampak, khususnya kepada sekolah dan keluarga siswa yang menjadi korban.
“Kami dari Relawan Gempar mohon maaf yang sebesar-besarnya atas musibah yang terjadi. Kami menyampaikan rasa prihatin dan keprihatinan kami kepada seluruh pihak yang terdampak,” ujar Soni.
Menurut Soni, tujuan dari program uji coba makan gratis ini adalah untuk mendukung visi Presiden Prabowo, yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Program ini, katanya.
Program uji coba makan gratis ini sepenuhnya merupakan inisiatif dari Relawan Gempar dan tanpa melibatkan pihak lain.
Biaya per kotak makan yang disalurkan dalam program ini adalah Rp 11.000, yang berasal dari swadaya relawan.
Soni menambahkan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi dan perbaikan atas kejadian tersebut.
"Jika ada ketidaksesuaian dalam pelaksanaan di lapangan, kami akan segera mengambil langkah-langkah perbaikan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang," tegasnya.
Soni juga mengimbau agar media dan masyarakat dapat melaporkan peristiwa ini secara objektif dan terperinci, agar dapat memberikan pemahaman yang jelas dan mengurangi potensi kesalahpahaman. Dengan demikian, diharapkan program-program serupa di masa depan bisa berjalan lebih baik dan aman bagi semua pihak. (Sr)
Post A Comment:
0 comments: