Gondang Nganjuk, suarakpkcyber.com– Proyek pembangunan yang dilakukan PT SAI di belakang pabrik mereka di Kecamatan Gondang, Nganjuk, kini memicu kontroversi yang semakin meruncing di kalangan warga setempat.
Keluhan datang silih berganti, dengan warga mengungkapkan kekhawatiran terkait dampak lingkungan yang ditimbulkan serta ketidakadilan dalam distribusi ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Salah satu titik perhatian utama adalah penggunaan truk pengangkut material yang dianggap melanggar aturan tonase yang berlaku.
Menurut keterangan Suhardi, salah satu warga sekitar, truk-truk yang mengangkut material dari Perusahaan Galian sering kali melebihi tonase yang ditetapkan.
“Mereka bawa material yang seharusnya cuma 8 ton, tapi truk yang lewat bisa membawa sampai 12 ton. Ini jelas merusak jalan dan meningkatkan potensi kecelakaan. Apalagi kalau sudah hujan, jalanan jadi licin dan rawan longsor,” ujar Suhardi dengan nada kesal.
Namun, masalah yang lebih besar, menurutnya, adalah kurangnya perhatian pihak PT SAI terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.
Masyarakat mengkhawatirkan kerusakan jalan yang semakin parah akibat tonase truk yang melebihi batas, serta potensi pencemaran yang dapat mengancam kesehatan warga.
Beberapa warga juga melaporkan adanya debu tebal yang beterbangan di sekitar lokasi pembangunan, membuat udara di sekitarnya semakin tidak sehat.
Isu kedua yang turut memperburuk situasi adalah minimnya sosialisasi yang dilakukan oleh PT SAI kepada warga sekitar.
Hingga saat ini, belum ada informasi yang memadai yang disampaikan mengenai rencana pembangunan dan dampak jangka panjangnya.
Warga merasa dikecewakan karena tidak dilibatkan dalam pembahasan sejak awal, meskipun mereka yang akan merasakan langsung akibatnya. “Pihak PT SAI tidak peduli dengan kami.
Kami tidak tahu apa-apa soal rencana ini. Tidak ada sosialisasi, tidak ada pemberitahuan, kami cuma tahu dari tetangga yang mendengar kabar dari luar,” kata Suhardi dengan nada kecewa.
Sandhim berpendapat bahwa selain masalah sosial dan lingkungan, proyek ini juga mengungkapkan ketidakadilan ekonomi yang dirasakan masyarakat setempat. Masyarakat sekitar mengeluhkan bahwa mayoritas pekerjaan yang terkait dengan proyek pembangunan ini, seperti jasa urukan dan pengangkutan material, diberikan kepada pengusaha luar daerah, bukan pengusaha lokal Nganjuk.
“Kenapa kami sebagai warga Nganjuk yang sudah lama tinggal di sini tidak diberi kesempatan untuk terlibat dalam proyek ini? Semua pekerjaan besar selalu diberikan ke orang luar.
Bagaimana kami bisa merasakan pemerataan ekonomi kalau semuanya diambil oleh orang luar?” ujar Sandhim salah satu koordinator Grib Jaya. .
Proyek ini dinilai telah menciptakan jurang ketimpangan yang semakin lebar antara pengusaha lokal dan luar daerah. Warga merasa bahwa kesempatan ekonomi yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh pengusaha dan tenaga kerja lokal justru hilang begitu saja. Mereka menuntut agar pemerintah daerah lebih tegas dalam memastikan bahwa proyek-proyek besar yang ada di wilayah Nganjuk melibatkan warga setempat dalam segala aspek, dari pekerjaan fisik hingga penyediaan material.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kecamatan Gondang belum memberikan pernyataan resmi mengenai keluhan warga tersebut. Padahal, banyak pihak yang berharap adanya respon cepat dan tindakan konkret dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan yang tengah terjadi. Warga pun meminta agar pihak berwenang segera melakukan evaluasi terhadap proyek pembangunan ini, serta menjamin agar pembangunan yang berlangsung tidak merugikan mereka, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi.
Polemik ini menjadi gambaran jelas bagaimana pembangunan yang tidak mempertimbangkan kepentingan dan kesejahteraan warga sekitar bisa menimbulkan gejolak sosial dan ekonomi.
Warga berharap agar pemerintah Nganjuk segera turun tangan, memastikan agar proyek-proyek pembangunan di wilayah mereka benar-benar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, bukan malah memperburuk keadaan dan menciptakan ketimpangan yang lebih besar.
Sampai dengan berita ini di tayangkan Pihak Kecamatan Gondang Belum bisa di konfirmasi (Sari)
Post A Comment:
0 comments: