PASURUAN,Suarakpkcyber.com,–Sekolah merupakan tempat yang sangat vital dalam proses menuntut ilmu, karena di sana siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter dan keterampilan sosial yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai mata pelajaran, siswa diajarkan untuk berpikir kritis, kreatif, serta memecahkan masalah, yang semuanya merupakan keterampilan penting di dunia modern. Selain itu, sekolah juga menjadi wadah bagi siswa untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan guru, yang dapat memperkaya pengalaman sosial serta memperluas wawasan mereka. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memegang peranan penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
Sarana dan prasarana yang memadai memiliki peran yang sangat penting dalam proses menuntut ilmu, karena keduanya mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan efektif. Sarana seperti buku, alat peraga, dan teknologi informasi memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses informasi serta memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Sementara itu, prasarana seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium, dan fasilitas olahraga mendukung berbagai aktivitas belajar yang menyeluruh, dari teori hingga praktik. Tanpa sarana dan prasarana yang baik, proses belajar mengajar bisa terhambat, dan siswa mungkin kesulitan untuk mencapai potensi maksimal mereka. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan sarana dan prasarana pendidikan menjadi faktor kunci untuk menciptakan kualitas pendidikan yang optimal.
Kenyataannya, masih ada sekolah yang kurang memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan. Salah satunya adalah UPT Satuan Pendidikan SDN Curahduku I di Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.Selasa (14/1/2025)
Kondisi fasilitas sekolah yang mengalami banyak kerusakan dibiarkan tanpa perbaikan, sehingga memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Tim media telah berupaya untuk mengonfirmasi hal ini kepada Ulfa selaku Kepala Sekolah, tetapi tidak berhasil yang ada hanya guru kelas sewaktu ditemui awak media mengatakan bahwa Kepala. Sekolah tidak ada ditempat "tuturnya.
"baik melalui pertemuan langsung maupun melalui telepon dan pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan atau keterangan yang diberikan. Ketidakmauan Kepala Sekolah untuk memberikan informasi menimbulkan pertanyaan dan dianggap tidak mencerminkan sikap profesional seorang pendidik.
Menanggapi situasi ini, Herman, Ketua Lembaga Front Pembela Suara Rakyat (FPSR), menyatakan keprihatinannya. Ia menyoroti buruknya perawatan fasilitas sekolah, meskipun pemerintah telah menyediakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana BOS seharusnya digunakan untuk mendukung keberlangsungan dan kualitas pendidikan, termasuk untuk pemeliharaan fasilitas sekolah.
“Sebagai bentuk transparansi, pihak sekolah seharusnya dapat memberikan informasi dengan cepat dan terbuka agar masyarakat memahami penggunaan dana tersebut. Dengan begitu, tidak ada prasangka buruk yang muncul terkait pengelolaan dana BOS,” ujar Herman. Ia juga menambahkan bahwa jika ditemukan adanya pelanggaran dalam pengelolaan dana, FPSR akan segera melayangkan somasi kepada pihak terkait.
Permasalahan ini menjadi perhatian bersama, terutama untuk memastikan bahwa pendidikan yang layak dapat dinikmati oleh seluruh siswa, tanpa terkendala oleh buruknya fasilitas Kantor serta ruang guru yang tak terurus juga tak mampu mengecat dalam ruangan saking sibuknya acara diluar sekolah.
Pewarta: Rochman
Post A Comment:
0 comments: